Contents
Masjid Al Safar Ridwan Kamil sudah sangat melekat dalam benak orang bahwa yang merancang Masjid Al Safar adalah Ridwan Kamil. Masjid Al Safar Ridwan Kamil yang berlokasi di Rest Area Tol Cipularang KM 88 yang dibangun pada 2010 menjadi sangat kontroversi dan viral karena desain bangunannya. Sebuah bangunan masjid dengan arsitektur dipenuhi dengan bentuk segitiga membuat beberapa orang menafsirkan bangunan masjid tersebut adalah bangunan illuminati.
sumber : https://jabar.tribunnews.com/
Illuminati sendiri adalah sebuah kelompok rahasia yang didirikan pada tanggal 1 Mei tahun 1776. Illuminati adalah organisasi persekongkolan yang dipercaya mendalangi dan mengendalikan berbagai peristiwa di dunia melalui pemerintah dan korporasi untuk mendirikan Tatanan Dunia Baru. Illuminati sangat identik dengan simbol-simbol paganisme sebagai representasi dari dajjal, seperti bentuk segitiga yang didalamnya ada gambar mata satu, dan masih banyak lainnya. Untuk lebih jauhnya, mari kita simak fakta-fakta bangunan Masjid Al Safar Ridwan Kamil.
5 Fakta Masjid Al Safar Ridwan Kamil :
Masjid terbesar di Rest Area
sumber : https://muh-amin.com/
Masjid Al Safar Ridwan Kamil dibangun oleh PT. Jasa Marga Tbk. pada tahun 2010 merupakan salah satu fasilitas pelayanan dalam tol Cipularang. Karena luas area untuk singgah, maka dibangun masjid dengan kapasitas besar juga. Masjid Al Safar Ridwan kamil mampu menampung 1.200 jamaah. Masjid di rest area km 88 ini setiap harinya banyak disinggahi oleh pengguna tol untuk melepaskan kepenatan dijalan. Mereka beristirahat untuk tujuan ibadah dan ada yang hanya sekedar ingin menikmati pemandangan menarik di sana. Karena memiliki kapasitas yang banyak, maka Masjid Al Safar Ridwan Kamil menjadi masjid terbesar yang ada di rest area di Indonesia.
Ikon di Rest Area
sumber : https://regional.kompas.com/
Masjid Al Safar Ridwan Kamil menjadi ikon di rest area karena bangunan masjid sangat menarik perhatian banyak pengguna jalan tol yang melintas disana. Arsitektur futuristik yang tampak alami sangat cocok dengan kawasan pegunungan disekitar jalan tol Cipularang. Masjid akan tampak indah ketika dimalam hari dengan adanya beberapa lampu sorot yang menambah kesan modern dan futuristik dari banguan Masjid Al Safar. Pemilihan nama masjid juga sangat pas dengan fungsi dari keberadaan Masjid Al Safar Ridwan Kamil, yaitu sebagai tempat singgah dalam sebuah perjalanan.
Folding Arsitektur
sumber : https://bisnis.tempo.co/
Rumus geometri menjadi dasar dari seni Islam, karena rumus geometri tidak memperlihatkan bentuk makhluk hidup. Teori Folding Arsitektur menjadi salah satu konsep yang diterapkan pada rancangan Masjid Al Safar Ridwan Kamil. Sehingga dalam bangunan masjid tampak seperti batu besar yang dipahat. Dengan menerapkan Folding Arsitektur maka akan menghasilkan sebuah bentuk alami yaitu segitiga yang bisa membuat sebuah bangunan berdiri.
Di Desain oleh Arsitektur
sumber : https://www.beritabaik.id/
Masjid Al Safar Ridwan Kamil sebelum pembangunannya ada beberapa kajian agar bangunan masjid nantinya berbeda dengan bangunan masjid pada umumnya.. Kawasan pegunungan dan fungsi dari masjid pada rest area menjadi pertimbangan Ridwan Kamil untuk membuat desain masjid nantinya menarik dan ikonik. Akhirnya lulusan program Magister of Urba Design di University of California, Berkeley (1999-2001) ini bersama Tim Urbane membuat blue print masjid tanpa kubah dengan konsep pahatan. Sehingga bentuk Masjid Al Safar memiliki bentuk yang estetik pada bangunannya. Selain itu Masjid Al Safar juga mendapatkan nominasi dari Abdullatif Al Fozan Award 2019 dari Arab Saudi. Sebuah lembaga yang konsen dengan arsitektur bangunan masjid diseluruh dunia.
Simbol Iluminati
sumber : https://www.ussfeed.com/
Mimbar Masjid Al Safar Ridwan Kamil yang mirip dengan ‘All Seeing Eye’ atau mata satu, yang diketahui sebagai simbol dari iluminati. Setelah diklarifikasi oleh Ridwan Kamil sendiri bahwa bentuk mimbar masjid bukanlah segitiga, namun berbentuk trapesium. Kemudian pada desain masjid tidak ada ornamen bulat yang sekarang ada di Masjid Al Safar sekarang. Ternyata ornamen bulat tersebut adalah tambahan dari pihak kontraktor sendiri setelah bangunan masjid itu selesai, jadi bukan dari desain Rirwan Kamil. Namun, dengan adanya kontroversi tentang bangunan masjid seperti simbol illuminati, maka Masjid Al Safar juga semakin dikenal di penjuru Indonesia, meskipun sebagian besarnya belum pernah melihat langsung bangunan Masjid Al Safar sendiri.