Di Provinsi Banten atau tepatnya di kota Cilegon, terdapat sebuah masjid besar dan sangat terkenal. Masjid tersebut adalah masjid Agung Nurul Ikhlas yang berada di sebelah ruas jalan Sultan Ageng Tirtayasa 2 di pusat kota Cilegon. Tempatnya cukup strategis karena berseberangan dengan kediaman dinas Walikota Cilegon dan berada diantara pertokoan sebagai pusat bisnis.
Masjid Agung Nurul Ikhlas terkenal dari kemegahan bangunannya yang dapat dilihat dari empat buah menara menjulang tinggi dan memiliki bentuk unik. Tak hanya itu, masjid ini memiliki kubah seperti kubah masjid Nabawi yang berwarna hijau. Itulah yang menjadikan masjid Agung Nurul Ikhlas populer sehingga selalu dikunjungi oleh berbagai orang dan menjadi daya tarik tersendiri di kota Cilegon.
Masjid Agung Nurul Ikhlas dibangun di atas tanah seluas 3600 m2 dan telah berdiri sejak masa penjajahan Belanda. Tapi pada kala itu, bangunan masjid Agung Nurul Ikhlas tidak semegah dan sebesar saat ini. Selain itu, pada zamannya, masjid Agung Nurul Ikhlas telah memiliki menara namun tidak setinggi menara masjid yang tinggnyai seperti sekarang. Lalu Renovasi dilakukan dengan menambah ukuran masjid serta menambah ketinggian menara.
Renovasi setidaknya dilakukan sebanyak tiga kali, kemudian pembangunan ulang dilakukan secara total, sehingga akhirnya menghasilkan menjadi masjid yang sangat megah saat ini. Pada tahun 2006 tepatnya di bulan Februari, Pemda Cilegon memulai pembangunan renovasi masjid yang menghabiskan dana sebesar 23 miliar untuk pemugaran total masjid Agung Nurul Ikhlas. Lalu pada tanggal 27 Maret 2009, masjid ini telah resmi difungsikan oleh Menteri Agama RI H. Maftuh Basuni dan Waikota H. Tb. Aat Syafa’at sebagai tempat ibadah umat Muslim.
Masjid Agung Nurul Ikhlas memiliki tiga lantai yang terdiri dari lantai basemen dengan luas 1.175 m2, lantai dasar seluas 1.72 m2 dan lantai satu dengan luas 1.073 m2. Pada bagian basemen digunakan untuk tempat berwudhu dan toilet sebagai area pendukung. Sedangkan ruang shalat utamanya berada di lantai dasar, lalu lantai satu dikhususkan untuk ruang shalat wanita atau ruang tambahan saat melaksanakan shalat jum’at ataupun shalat idul Fitri dan Idul Adha.
Jika ingin memasuki lantai pada bagian atas, disediakan tangga yang dibangun diluar masjid. Tangga tersebut mengarah pada empat pintu besar dan terhubung langsung pada ruangan utama untuk shalat. Sedangkan area parkir di masjid Agung Nurul Ikhlas tidak terlalu luas, hanya memiliki daya tampung kendaraan yang sangat terbatas.
Ketika pembangunan masjid Agung Nurul Ikhlas dilakukan, bahan-bahannya menggunakan material yang sangat berkualitas. Bahkan marmer berwarna putih, abu-abu dan hitam mendominasi tiap interior dan eksterior masjid. Hal itu membuat kesan masjid ini memiliki nuansa sejuk di tengah sebuah kota panas. Desain yang dimiliki masjid ini pun sangat modern sesuai dengan kota Cilegon yang merupakan salah satu kota metropolitan yang ada di Nusantara.
Pada kubah masjid dicat dengan warna hijau terlihat sangat asri dan nyaman dipandang. Ditambah dengan empat menara yang menjulang setinggi 55 meter membuat masjid Agung Nurul Ikhlas semakin mempesona. Selain itu kesan modern pun dapat dilhat dari detail menara dan kubah masjid. Kubah masjid Agung Nurul Ikhlas hampir sama dengan kubah dari tipe flannel enamel, namun perbedannya hanya pada tampilan luar kubah flannel enamel berbentuk belah ketupat sedangkan kubah masjid ini diberikan motif ditampilan luarnya.