Bandung terkenal dengan beberapa tempat wisata dan juga cuaca nya yang selalu sejuk. Kota ini merupakan kota metropolitan yang sangat padat di Jawa Barat. Bandung juga dikenal dengan sebutan kota “Kembang” karena pada zaman dahulu dikota tersebut terdapat kembang-kembang dan pepohonan yang sangat cantik. Hingga kini pun Bandung masih memiliki keindahan dari bunga dan pepohonan meskipun sekarang Bandung dipenuhi oleh berbagai macam bangunan yang sangat menarik.
Jika ingin melakukan wisata sejarah, kuliner hingga berbelanja, Bandung adalah kota yang sangat cocok untuk menjadi tujuan utama. Berbagai tempat yang sangat menarik, macam-macam makanan dan juga beberapa mall berada di Bandung. Tak hanya itu, beberapa tempat wisata pun banyak tersedia di Bandung dan selalu dipenuhi oleh berbagai orang dari luar Bandung. Contohnya seperti Tangkuban Perahu, Kawah Putih, Trans Studio Bandung, Braga Street, Kampung Gajah, Farm House dan tempat-tempat wisata lainnya. Tak heran Bandung selalu ramai dikunjungi oleh para wisatawan domestik bahkan wisatawan luar negeri.
Tak hanya berbagai tempat wisata dan beragam makanan yang sangat enak dan lezat, Bandung juga memiliki bangunan yang sangat menarik dan megah. Salah satu bangunan tersebut merupakan sebuah tempat ibadah umat islam yaitu Masjid Raya Agung. Masjid ini berada di dekat alun-alun kota Bandung dan menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
Masjid Raya Bandung pertama kali dbangun pada tahun 1810 berdiri diatas tanah seluas 23.448 m2 dengan luas bangunan masjid mencapai 8.575 m2. Termasuk masjid yang memiliki bangunan besar, di tempat ini dapat menampung jamaah hingga berjumlah 13.000 jamaah. Sejak didirikan masjid Raya Bandung telah terjadi perombakan sebanyak delapan kali yang terjadi pada abad ke-19 lalu lima kali di abad 20 dan terakhir direnovasi kembali pada tahun 2001 hingga peresmian masjid tersebut dilaksanakan pada 4 Juni 2003. Peresmian Masjid Raya Bandung saat it di resmikan oleh H.R Nuriana yang merupakan Gubernur Jawa Barat pada masanya.
Sebelumnya masjid Raya Bandung memiliki ciri khas dari coraknya Sunda, namun kini masjid tersebut memiliki corak Arab. Masjid ini juga di hiasi dengan dua menara yang menjulang tinggi mencapai 81 meter di sebelah kiri kanan masjid. Menara tersebut selalu dibuka untuk umum pada hari Sabtu dan Minggu. Pada bagian atap masjid diganti menjadi satu kubah besar pada atap tengah dan pada atap kiri kanannya terdapat kubah yang lebih kecil, sebelumnya atap bangunan masjid ini adalah atap joglo.
Selain itu, banguan masjid terdahulu bentuknya berupa panggung tradisional sederhana, tiangnya menggunakan kayu dan pada bagian dindingnya berasal dari anyaman bambu. Di tempat itu juga dulu terdapat sebuah kolam yang digunakan para jamaah untuk berwudhu. Telah terjadi salah satu perombakan pada tahun 1850 atas instruksi dari Bupati R.A Wiranatakusumah IV. Setelah selesai, bangunan masjid tersebut terlihat megah hingga diabadikan ke dalam sebuah lukisan oleh pelukis dari Inggris yang bernama W Spreat di tahun 1852.
Namun seiring dengan perkembangan zaman, kini masjid Raya Bandung disulap menjadi masjid yang sangat megah dengan berbagai hiasan dari ornamen ukiran islam dengan mengutamakan seni budaya islami tatar Sunda. Dihalam masjid terdapat sebuah halaman yang sangat luas dan indah selalu dikunjungi oleh orang-orang ketika di hari libur atau di akhir pekan.