Masjid Raiziai terletak di desa Raiziai 62189, Lituania. Masjid ini merupakan salah satu dari empat masjid tua yang berada di Lithuania. Sejarah yang dimiliki masjid ini juga hampir sama dengan masjid tua lain yang dibangun oleh Kaum Muslim Tatar, yaitu Masjid Bohoniki, Masjid Forty Tatar dan Masjid Kaunas.
Dari keempat masjid yang dibangun pada masa yang hampir bersamaan, hanya masjid Kaunas saja yang berbeda dari segi arsitekturnya, yaitu lebih mirip masjid yang sesungguhnya. Sedangkan tiga yang lainnya, termasuk masih Raiziai memiliki bangunan yang simple, dengan bahan baku kayu, serta lebih mirip dengan hunian penduduk atau gereja.
Masjid tua yang berdiri didesa dengan nama yang sama ini merupakan desa yang sangat kuno, yaitu sudah ada sejak abad ke-15. Sampai saat ini Desa ini merupakan satu-satunya desa muslim yang hampir keseluruhannya beragama Islam. Bahkan sekarang mendapatkan julukan sebagai Ibukota Tatar di Lithuania.
Menurut sejarah, sebagian besar kaum muslim Tatar masuk ke wilayah Lithuania pada masa kejayaan Raja Terbesar Vytautas. Umat muslim Tatar, yang dikenal sebagai pasukan perang yang terlatih, diundang oleh Raja Vytautas untuk membantu peperangannya melawan turki pada saat itu. Kemudian mereka pun mulai menyebar dan bermukim di beberapa desa Lithuania.
Masjid Raiziai sudah berumur beberapa abad, karena umurnya yang sudah sangat lama, masjid ini kemudian diberikan gelar sebagai Cagar Budaya Nasional yang dilindungi oleh negara.
Masjid dengan Arsitektur yang hampir seperti bangunan gereja maupun hunian rumah ini berukuran lumayan kecil, meskipun memang lebih besar dari ukuran masjid Forty Tatar dan Masjid Nemezis.
Seluruh bangunannya dibangun menggunakan bahan baku kayu, berdenah segi empat, dengan bagian sisi luar bagian depan rata mirip seperti gereja di wilayah tersebut. Masjid ini dibangun tanpa menggunakan tiang penyangga atap, sehingga terasa lebih luas.
Ruangan utama masjid dibuat bersekat dengan dinding kayu, yaitu dikhususkan untuk jamaah pria, dan jamaah wanita, pintu masuknya pun juga dibuat terpisah.
Masjid ini tidak memiliki ruangan / kamar khusus untuk mihrab imam masjid, namun tetap dibuatkan sebuah gapura kecil yang di khususkan untuk imam. Kemudian disebelahnya diletakknya sebuah mimbar kayu yang biasanya digunakan untuk khotbah sholat jum’at. Sedangkan untuk bagian lantai, dibuat menggunakan ubin kayu, dan ditutupi dengan karpet berukuran besar.
Mimbar yang digunakan sampai saat ini sudah terbuat dari sekitar tahun 1684 yang berada di masjid Desa Bazorai. Lalu pada saat ada insiden kebakaran masjid di Desa Bazorai tersebut, kemudian mimbar ini dipindahkan ke masjid Raiziai dan dipakai sampai sekarang.
Masjid Raizai ini juga memiliki sebuah menara kecil, yang jika dilihat secara seksama akan lebih mirip sebuah Gazebo, dan ditempatkan ditas atap bagian depan masjid. Bentuknya memang tidak seperti menara masjid pada umumnya, namun malah seperti menara yang biasanya ada pada gereja. namun, agar menegaskan bahwa bangunan ini merupakan masjid adalah ditempatkannya ornamen bulan sabit sebagai simbol umat islam.
Disamping masjid juga terdapat pemakaman umum yang biasanya digunakan sebagai tempat pemakaman masyarakat muslim setempat. Beberapa makam yang ada di kompleks pemakaman ini bahkan ada yang sudah berumur ratusan tahun, namun sebagian besar sudah tidak bisa diidentifikasi lagi, karena batu alam penandanya pun sudah rusak.
Dari keseluruhan umat muslim yang berada di negara Lithuania, Desa Raiziai merupakan tempat yang menyumpang umat muslim paling besar, sekitar 15 – 20 persen dari total muslim yang ada di Lithuania.