Masjid Jami’ Ulu atau biasa disebut dalam bahasa turki dengan “Ulu Cami” terletak di Murat Aklar Nalbantoglu Mahallesi Ulucami Caddesi No.2, Osmangazi, Bursa, Turki. Masjid ini terletak di kota tua bernama Bursa, yaitu kota diturki yang memiliki sejarah yang penting bagi negara Turki.
Bursa juga merupakan kota terbesar ke 4 setelah Kota Istanbul, Ankara, dan Kota Izmir. Kota ini juga merupakan tempat kelahiran bagi Emperium Usmaniyah / Turki Usmani / Ottoman. Lokasi Kota Bursa yang cukup dekat dengan Konstantinopel atau yang saat ini disebut dengan Istanbul, menjadikan kota ini sebagai kota yang strategis dan direbutkan oleh penguasa Arab maupun Seljuk. Karena memang dulu kota Konstantinopel merupakan kota pusat perdagangan yang sangat besar.
Kota Bursa pertama kali menjadi kekuasaan bangsa muslim Seljuk pada tahun 1075, kemudian 22 tahun setelah itu pasukan Crusaders (Pasukan Perang Salib) merebut kota ini dari tangan umat muslim Seljuk. Setelah itu kota Bursa selalu menjadi perebutan antara Pasukan Crusaders dan juga Muslim Seljuk.
Kemudian, bangsa Turki mengungsi di daerah Anatolia sepanjang abad ke-12 sampai ke-13, lalu menumbuhkan pemerintahan-pemerintahan kecil yang dipimpin oleh panglima perang. Dari situ lahir Ertugrul Gazi yang juga menjadi pemimpin salah satu pemerintahan kecil di dekat kota Bursa.
Cerita berlanjut pada tahun 1317, Usman yang merupakan salah satu anak dari Ertugrul Gazi menyerang kota Bursa untuk merebutnya dari kekuasaan Crusaders waktu itu.akhirnya kota Bursa jatuh ke dalam kekuasaan Usman tepatnya pada tahun 1326.
Usman inilah yang selanjutnya menjadi pencetus dari berdirinya Emperium Usmaniah, atau yang disebut dengan Ottoman karena ketidakmampuan orang barat menyebut nama Usman atau Osman. Kota Bursa kemudian dijadikan Ibukota Emperium Usmaniyah selama 39 tahun sampai pada tahun 1365.
Ibukota Turki Usmani kemudian dipindahkan ke kota Edirne selama 90 tahun lamanya, lalu akhirnya dipindahkan ke kota Istanbul setelah Sultan Mehmet II berhasil merebut kekuasaan Byzantium di Konstantinopel pada tahun 1453.
Istanbul kemudian menjadi Ibukota terakhir dari Turki Usmaniyah selama 469 tahun, sampai Turki Usmani dibubarkan pada tahun 1922 oleh Kemal Attaturk. Akhirnya Kemal Attaturk kembali mendirikan negara turki yang kita kenal saat ini dan menjadikan kota Ankara sebagai Ibukota Turki sampai hari ini.
Kemudian, Masjid Agung Bursa atau Bursa Ulu cami merupakan masjid yang dibangun dengan perpaduan budaya Seljuk dan Usmaniyah pada sekitar tahun 1396-1399. Ali Neccar kemudian diperintahkan untuk menjadi arsitektur utama dalam pembangunan masjid tersebut oleh Sultan Yildirim Bayezid I. Pembangunan masjid ini merupakan Nadzar dari sang sultan jika berhasil memenangkan Battel of Nicopoloi yang terjadi pada tahun 1396.
Awal mulanya, Sultan Yildirim Bayezid I mengatakan sebuah Nadzar bahwa akan membangun 20 masjid, jika memenangkan peperangan tersebut. Namun akhirnya dirubah menjadi Masjid dengan 20 kubah, karena itu desain masjid Ulu sampai saat ini memiliki total 20 kubah masjid.
Masjid Agung Ulu juga merupakan masjid yang terbesar yang berada di Bursa, sekaligus dijadikan Landmark untuk arsitektur Seljuk, karena memang sebagian arsitektur bangunannya mengambil dari bangsa Seljuk. UNESCO pada tahun 2014 juga telah menetapkan masjid Ulu sebagai warisan budaya dunia, dan menyebut masjid ini sebagai salah satu masjid terpenting dalam peradaban muslim.
Bangunannya berbentuk persegi panjang dengan luas 2200 meter persegi. Ciri khas dari masjid ini adalah memiliki 20 kubah dibagian atapnya, sesuai janji Nadzar sang sultan. Kubah-kubah tersebut ditopang oleh 12 tiang yang berukuran besar. Untuk ornamen-ornamen yang ada pada masjid ini kebanyakan berasal dari Kaligrafi arab bergaya Timur Tengah.