Jakarta yang merupakan ibukota dari negara Indonesia sudah tentu merupakan salah satu kota yang ramai, penu dan juga sibuk setiap saat. Tak heran jika kota metropolitan tersebut memiliki berbagai bangunan gedung perkantoran yang sangat tinggi. Penduduk di Jakarta pun sangat padat karena mereka banyak yang datang dari berbagai wilayah di Indonesia untuk mencari pekerjaan di Jakarta. Dibalik hiruk pikuk suasana yang sagat ramai di Jakarta ditambah dengan pemandangan berupa bangunan perkantoran yang berjejer, terdapat sebuah pemandangan tempat ibadah umat muslim yang sangat menarik, yaitu Masjid Jakarta Islamic Center.
Fakta yang menarik bahwasanya lokasi pembangunan masjid Jakarta Islamic Center ternyata dulu merupakan sebuah tempat terlarang. Tepatnya tempat prostitusi atau lokalisasi Karamat Tunggak di wilayah Jakarta Utara. Namun, masa kelam lokasi tersebut kini telah berubah menjadi masa yang sangat cerah karena telah adanya bangunan sebagai Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam di jakarta dan salah satu masjid Jakarta Islamic Center dengan memancarkan berbagai nilai keimanan dan ketaqwaan yang sangat menyejukkan nurani umat manusia.
Pembangunan Islamic Center ini berasal dari mahakarya sang arsitek terkenal yaitu Prof. Muhammad Nu’man yang juga berjasa atas karyanya terhadap masjid-masjid seperti masjid Amir Hamzah, Masjid At-Tin, masjid Syekh Yusuf di Cape Town Afrika Selatan dan masjid lainnya. Lalu dibuatlah rencana yang sangat matang pada tahun 2002 dan dilakukannya studi banding ke Mesir, Iran, Inggris dan Perancis. Lalu setelah berbagai usaha dan kerja keras, pada tanggal 4 Maret 2003 masjid Jakarta Islmic Center telah resmi dibanun yang berada di atas lahan seluas 109.435 m2 dan luas bangunan masjid ini mencapai 2200 meter. Masjid Jakarta Islamic Center dapat menampung jamaah hingga 20.680 jamaah sekaligus.
Tetapi dengan adanya Jakarta Islamic Center tidak hanya merubah lokasi dulunya yanng sanat buruk namun Jakarta Islamic Centerndiharapkan menjadi simbol kebangkitan Islam di Asia dan Dunia. Hal itu didapatkan dari berbagai kelengkapan fasilitas, fungsi kediklatan dan fungsi bisnis yang dapat mengebangkan peradaban Islam.
Ternyata di komplek Jakarta Islamic Center tak hanya masjid saja yang melengkapi komplek tersebut. terdapat fasilitas-fasilitas pendukung termasuk komplek gedung perkantoran, perpustakaan, aula dan beebrapa fasilitas pendukung lainnya. Berbagai bangunan disana terkesan sangat megah dan modern yang menjadikannya komplek Islamic Center terbesar di Indonesia. Hingga ini Jakarta Islamic Center juga sanga populer dan aktif berbagi kegiatan serta suasana disana melalui situs yang mereka kelola.
Dilihat dari arsitektur masjid Jakarta Islamic Center, masjid ini memiliki desain Usmaniyah Turki dari segi ukuran masjid yang dapa terlihat dari kejauhan. Seperti halnya masjid era Usmaniyah yang selalu memiliki bangunan masjid tinggi besar ditambah dengan ara pelataran yang luas. Seolah-olah masjid ini menghadirkan Masjid Usmaniyah Turki di Jakarta dengan rasa Nusantara yang sangat khas.
Hal yang berbeda dengan masjid Usmaniyah adalah tidak ada tiang penyanggah masjid di ruang utama. Sebagi gantinya, masjid ini menggunakan elemen-elemen dekoratif khas Betawi pada bagian langt-langit masjid. Selain itu dibagian sana terdapat warna yang didominasi biru di seluruh langit-langit. Pada bagian kubah dilengkap dengan jendela transparan yang membentuk pola menara kecil. Pada siang hari pemandangan disana terlihat sangat luar biasa karena masuknya cahaya matahari melalui jendela tersebut.
Masjid Jakarta Islamic Center yang sanga megah dan bear semakin terlihat mewah dengan halam luasnya dan warna masjid tersebut dicat putih memberikan kesan modern dan luas. Tak perlu pergi ke Turki, datang mengunjungi masjid Islamic Center dapat mengobati keingin tahuan pada masjid Usmaniyah.