Terdapat salah satu bangunan tempat ibadah bagi umat mulslim di Australia yang sangat terkenal, tepatnya di Lakemba, yaitu masjid Imam Ali Bin Abi Thalib. Karena berada di Lakemba,atau kawasan Lakemba New South Wales tak jarang juga disebut dengan Masjid Lakemba. Masjid Lakemba juga merupakan salah satu masjid terbesar yang ada di Negara Australia.
Masjid Lakemba telah dibangun oleh Muslim Australia yang merupakan keturunan dari Lebanon. Mereka juga yang mengelola masjid Imam Ali Bin Abi Thalib. Mereka juga dikenal dengan istilah Lebanese Australians. Para jamaah masjid ini sebagian besar adalah mereka yang keturunan Lebanon dibawah organisasi Lebanese Moslems Association.
Beberapa tokoh yang terkenal dalam kepengurusan masjid Imam Ali Bin Abi Thalib ini adalah Sheikh Yahya yang juga merupakan seorang imam di Lebanon sebelumm kemudian tiba di Australia dan beliau juga menjadi seorang imam di masjid tersebut pada tahun 1996. Tak hanya dikenal sebagai seorang imam, beliau juga pernah mendapatkan gelar master dalam bidang penterjemahan Al-Qur’an pada tahun 2002. Selain itu, ada juga ada Sheikh Shady Alsulaiman adalah seorang wakil dari pemuda islam. Ada juga Faisal Kasir yang merupakan memiliki sebuah jabatan kepala departemen pendidikan di masjid Imam Ali Bin Abi Thalib.
Pada tahun 2005 pernah terjadi kerusuhan besar di Australia dan memicu umat muslim disana untuk mengantisipasi issue serangan terhadap masjid Ali Biin Abi Thalib. Namun akhirnya kerumunan massa tersebut dapat reda dan dibubarkan setelah kehadiran para aparat disana dan beberapa tokoh muslim setempat.
Dilihat dari arsitektur masjid, masjid Imam Ali Bin Abi Thalib memiliki dua lantai. Lantai pertama yaitu sebuah lantai yang diperuntukan bagi jamaah laki-laki melaksanakan shalat dan ruangan tersebut merupakan ruangan utama. Sedangkan lantai dua adalah tempat yang dikhususkan bagi jamaah wanita. Bangunan masjid Imam Ali Bin Ai Thalib juga dilengkapi dengan tempat parkir yang berada di lantai sub basement.
Tak hanya itu saja, masjid Imam Ali Bin Abi Thalib dilengkapi dengan fasilitas Al-Qur’an ditambah dengan berbagai cermah yang menggunakan bahasa Arab serta kajian tentang keislaman. Ketika waktu ibadah tiba, terdapat lebih dari 1000 jamaah melaksakan shalat berjamaah setiap harinya disana. Bahkan pada shalat Jum’at para jamaah tersebut akan bertambah hinggga 5000 jamaah. Apalagi ketika Hari Raya tiba, para jamaah memenuhi tiap bangunnan masjid Ali Bin Abi Thalib bahkan hingga memadati jalan raya karena masjid tersebut tidak memiliki kapasitas dalam menampung para jamaah yang bertambah pada saat Hari Raya tiba.
Di bagian interior masjid terlihat begiu luas dan megah karena dihiasi dengan ornamen-ornamen yang sangat menarik. Ditambah dengat dindingnya menggunakan cat warna terang, menjadikan masjid ini terkesan sangat luas, besar dan modern. Apalagi dengan adanya lampu menarik yang menggantung di ruangan utama masjid. Di sekitar lampu hias tersebut semakin terlihat mempesona karena terdapat ukiran yang sangat indah dengan di dominasi warna biru cerah.
Namun sayangnya, masjid Imam Ali Bin Abi Thalib pernah menjadi sorotan tajam dari Dinas Rahasia Amerika Serikat atau CIA. Mereka menyatakan bahwa pimpinan Al-Qaida Anwar Al-Awlaki yang melakukan kuliah jarak jauh dari Yaman. Kuliah tersebut dilakukan pada malam hari dan dipimpin oleh Sheikh Shady Alsulaiman. Mereka menduga sebagai perekrutan tokoh teroris. Karena hal tersebut, menyebabkan kegiatan pengajian malam hari dilarang serta materi ceramah yang dilaksanakan di masjid tersebut harus mendapatkan persetujuan dari Asosiasi terlebih dahulu.
Namun saat ini, masjid Imam Ali Bin Abi Thalib terus berjalan seperti biasanya dan selalu dipenuhi oleh jamaah di Australia. Terutama pada hari Jum’at ketika akan melaksanakan shalat Jum’at dan pada saat Hari raya Idul Fitri da Hari Raya Idul Adha.