Masjid Salahuddin Al-Ayubi atau biasa disebut dengan “Mequita do Pari” atau “Mesqueta Salah El Din”, merupakan saalah satu masjid yang berada di Kota Sao Paolo Brazil, Tepatnya di Rua Barao De Ladanrio, Pari Sao Paulo (SP), Brazil. Masjid ini dimanai “do Pari” karena memang terletak di daerah Pari di daerah kota Sao Paolo. Meskipun memiliki nama resmi Mesquita Salah El Din atau Masjid Salahuddin Al-Ayubi, namun plakat yang terpasang di gerbang tetap ditulis Mesquita Do Pari.
Masjid ini selesai dan diresmikan penggunaannya pada tangga 12 Januari. Pada saat diresmikan juga dibentuk sebuah badan komunitas Liga Pemuda Muslim Brazil atau jika dalam bahasa brazil disebut dengan “Juventude Islamica Beneficente do Brasil, yaitu suatu organisasi sebagai wadah para pemuda islam di Brazil. Organisasi ini juga terbuka untuk umum, artinya tidak memandang latar belakang kewarganeraan orang yang ingin bergabung dalam organisasi tersebut.
Jika kita mengunjungi masjid ini, pasti kita tidak akan mengenali masjid ini dari luarnya saja, karena masjid ini memang dibangun tanpa arsitektur seperti masjid-masjid pada umumnya, yang memiliki kubah besar, maupun menara yang menjulang tinggi. Meskipun begitu, masjid ini tetap memiliki karakteristiknya sendiri, dimana bangunannya jika sekilas kita lihat akan seperti gedung perkantoran berlantai empat seperti yang kita kenal, ditambah dengan bentuk fasad disampingnya yang memiliki ukuran lebih tinggi dari bangunan utama. Fasad tersebut memang dibuat dan difungsikan sama seperti fungsi sebuah menara. Kemudian dibagian dinding luar masjid terpampang tulisan “Liga da Juventude Islamica Beneficente do Barsil” atau jika diartikan dalam bahasa indonesia berarti “Komunitas Pemuda Muslim Brazil”.
Memang tidak ada penjelasan secara jelas apakah bentuk masjid yang hanya seperti sebuah apartemen atau kantor bertingkat tersebut dibuat dengan kesengajaan, namun bentuk bangunan masjid yang seperti ini memberikan kesan baru terhadap dunia islam. Masjid ini memiliki 4 tingkat, tingkat pertama lantai dasar dan lantai mezanin di gunakan sebagai ruang sholat utama untuk pria dan wanita. sedangkan untuk lantai diatasnya digunakan sebagai perkantoran maupun ruangan serbaguna.
Ruang sholat utama juga cukup nyaman, karena terdapat jendela-jendela kaca berukuran besar pada sisi depan dan kanan bangunannya. Hal ini memberikan sisi pencahayaan alami yang memang memberikan kesan tersendiri. Mihrab pada masjid ini dibuat dengan sisi cekungan kecil dibagian depan, dan terlihat cukup menarik dan unik. Disampinya diletakkan sebuah podium kecil atau mimbar kecil yang tidak akan kita temukan di negara Indonesia.
Dari pintu masuk gedung ini, kita bisa langsung menuju ruang sholat utama laki-laki karena terletak di lantai dasar. Masjid Salahuddin ini mengarah langsung ke arah kiblat, sehingga tidak ada kemiringan yang terjadi seperti pada masjid pada umumnya.
Ruangan khusus pria berada di lantai dasar, sedangkan untuk jamaah wanita bisa disediakan lantai mezanin. Ruang jamaah wanita di lengkapi dengan Social Room serta tempat wudhu dan toilet sendiri.
Pada lantai kedua difungsikan sebagai ruang serbaguna, lantai ketiga digunakan sebagai ruangan kelas, kemudian lantai keempat digunakan sebagai ruang rapat. Pada ruangan kelas yang berada di lantai ketiga merupakan ruang yang digunakan untuk penyelenggaraan kuliah agama dan bahasa arab tanpa dipungut biaya apapun, yang di adakan setiap hari sabtu dan selalu penuh dengan peserta.
Dilantai keempat, selain digunakan sebagai ruang rapat, ternyata juga terdapat tempat tinggal imam masjid. Sekretariat masjid dan kantor pemuda berada di lantai Basement, yang sewaktu-waktu juga bisa dialihfungsikan sebagai aula serbaguna.