Di Cyprus terdapat sebuah masjid yang terkenal disebut dengan masjid Hala Sultan Tekke atau dikenal juga dengan nama Masjid Ummu Haram. Keberadaan masjid Hala Sultan Tekke menjadikan cerita baru bagi warga yang tinggal disana terutama bagi para muslim. Masjid Hala Sultan Tekke pernah menjadi pusat perhatian dunia islam. Hal tersebut dikarenakan sebuah keputusan yang tak lazim dilakukan oleh Pemerintah setempat. Mereka memutuskan bahwa akan membangun sebuah bar di bagian halaman Masjid Hala Sultan Tekke.
Keputusan tersebut sangat kontroversial mana mungkin akan dibangun sebuah tempat yang berisi dengan minuman keras. Tak heran berbagai protes dilakukan terhadap pemerintah Republik Cyprus. Mana mungkin dalam lingkup sebuah bangunan yang sangat suci bagi kaum muslim terdapat minuman yang beralkohol dan jelas-jelas dilarang oleh agama Islam. Namun pemerintah setempat beralasan karena sebagai fasilitas penunjang bagi para wisatawan ketika mengunjungi masjid Hala Sultan Tekke. Mereka juga mengatakan bahwa pembangunan bar tersebut merupakan bagian dari destinasi wisata khususnya wisatawan non-muslim.
Pulau Cyprus sendiri adalah bekas wilayah jajahan Inggris selama puluhan tahun, namun kemudian mendapatkan kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1960. Meskipun sudah merdeka, namun inggris tetap saja mendapatkan hak atas daerah bernama Dhekelia dan Akratiri yang digunakan sebagai pangkalan militer.
Kemudian selang beberapa lama setelah kemerdekaan, pertikaian antara Etnis Yunani yang Mayoritas, dengan Etnis Turki yang Minoritas terjadi. Tepatnya pada bulan Desember 1963, kerusuhan di Nicosia sebagai Ibukota Negara akhirnya pecah. Pada tahun 1964 PBB mengirimkan pasukan perdamaian untuk melerai pertikaian tersebut, namun ketegangan dan kekerasan tersu saja berlanjut. Kekerasan demi kekerasan yang dialami oleh Etnis Turki akhirnya memaksa mereka untuk kabur, namun malah terkepung didalam wilayah-wilayah nya sendiri.
Ketegangan antara Etnis Yunani dan Etnis Turki akhirnya memuncak pada tahun 1974 setelah 11 tahun kekisruhan terjadi. Kelompok Etnis Yunani bahkan berupaya untuk melakukan pemberontakan dengan rencana penggabungan pulau Cyprus menjadi bagian dari kekuasaan Yunani, apalagi pemerintah Yunani pada saat itu juga ikut terlibat secara tidak langsung didalam kegiatan pemberontakan.
Heran dan Geram bercampur aduk didalam pemerintahan Turki saat itu, karena rakyatnya yang berada di Cyprus di perlakukan secara tidak adil. Akhirnya pada tahun 1974 / tahun yang sama, Pemerintah Turki mengirimkan pasukan perang unguk invasi ke pulau Cyprus. Akhirnya dalam kurun waktu yang sangat singkat, sepertiga wilayah Cyprus sudah berhasil di kuasai. Akhinrya pada tahun 1983 Etnis Turki memproklamirkan negara baru yang di bentuk, dan dinamakan “Turkish Republic of Northern Cyprus” atau biasa disingkat dengan TRNC atau biasa disebut juga dengan Negara Cyprus Utara. Kemerdekaan tersebut diakui dan didukung sepenuhnya oleh Turki.
PBB sebagai mediator kelas dunia, sebenarnya selalu berupaya untuk menyatukan kembali kedua pulau yang terpisah tersebut. contohnya pada momen pemilu tahun 2008 lalau yang dijadikan sebagai even pemilihan bersama antara kedua wilayah negara tersebut.
Meski peundingan terus dilakukan, dan pemilu presiden telah usai, namun sampai saat ini pun Cyprus tetap menjadi sesuatu yang berdiri sebagai dua negara sekaligus. Namun, sebagian besar pengakuan hanya diterima oleh Cyprus Selatan, dan Cyprus Utara belum bisa diakui sepenuhnya oleh Uni Eropa. Hal ini pun memicu para masyarakat Cyprus Utara untuk berpindah kewarganegaraan ke Cyprus Selatan untuk dapat menikmati fasilitas dana yang diberikan oleh Uni Eropa. Jika kita melihat hal ini dari sisi pandang lain, pasti terlihat bahwa pengakuan tersebut hanyalah sebuah cara untuk membuat Cyprus Utara melemah dan akhirnya bersedia bergabung kembali.
Msjid Hala Sultan Tekke / Masjid Ummu Haram
Masjid Hala Sultan Tekke atau biasa dikenal dengan Masjid Ummu Haram ini merupakan sebuah masjid yang terletak di Larnaca. Larnaca sendiri merupakan salah satu distrik pulau di negara Cyprus Utara. Paska pertikaian terjadi, wilayah Larnaca dibagi menjadi dua, yaitu separuh wilayahnya masuk ke negara Cyprus Utara, sedangkan separuhnya lagi masuk kepada negara Cyprus Selatan.
Masjid Hala Sultan Tekke ini berdiri di daerah distris Larnaca yang berada di negara Cyprus Selatan. Tepatnya berdiri di depan tepianLarnaca Salt Lake atau Danau Air Asin Larnaca.
Masjid Hala Sultan Tekke di Larnaca merupakan salah satu masjid yang paling bersejarah di Pulau Cyprus, karena menurut sejarah yang beredar disana terdapat salah satu makam tua yang bernama “Ummu Haram”. Beliau merupakan salah satu pimpinan pasukan Islam yang wafat pada masa Invasi pasukan Islam pertama ke pulau Cyprus antara tahun 647 M hingga 649 M.
Ummu Haram ini juga merupakan salah satu Shohibah Nabi Muhammad SAW. Banyak orang yang percaya bahwa makam Ummu Haram yang sebenarnya terletak di Jannatul Baqi, Madinah, Saudi Arabia. Namun para muslim daerah Cyprus tetap meyakini bahwa makam tua yang berada di Masjid Hala Sultan Tekke atau Masjid Ummu Haram merupakan makam asli dari Ummu Haram.
Ummu Haram merupakan salah satu saudari dari Ummu Sulaim, beliau juga merupakan istri dari salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW, Ubaidah Ibnu Saamit. Pada saat perang laut menaklukkan pulau Cyprus, para wanita muslimah pun ikut berperang demi menjemput kematian yang “Syahid”. Pada saat peperangan tersebut terjadi, Ummu Haram wafat dan dimakamkan di sebuah wilayah tersebut, barulah pada tahun 1816 didirikan sebuah bangunan masjid yang kini dikenal dengan Masjid Hala Sultan Tekke atau Masjid Ummu Haram yang dimaksudkan sebagai penghormatan bagi salah satu wanita hebat yang rela ikut berperang membela Islam dengan sepenuh jiwa dan raga, Ummu Haram.
Ummu Haram wafat karena ikut dalam peperangan untuk menaklukkan Cyprus dari kekuasaan Bizantium atau Romawi Timur. Upaya penaklukkan ini di lakukan pada masa-masa Muawiyah Bin Abu Sufyan yang pada saat itu menjabat sebagai Gubernur di Damaskus, Ibukota Syria, dibawah kepemimpinan kekhalifahan Usman Bin Affan.
Beberapa ulama juga sudah sepakat bahwa Ummu Haram yang dikisahkan disini merupakan Bibi dari Rasulullah SAW, yang mempunyai cita-cita untuk mati secara Syahidah. Akhirnya cita-citanya tersebut benar-benar bisa dicapai dengan mengikuti perang penaklukkan Cyprus tersebut.
Pada komplek Masjid Hala Sultan Tekke berdiri bangunan lain selain bangunan utama masjid seperti Maosoleum Ummu Haram, bangunan menara, komplek pemakaman muslim, serta tempat tinggal bagi jamaah muslim dan muslimah.Tekke disini jika di telurusi dari terminologi bahasa turki artinya sebutan bagi sebuah tempat yang digunakan oleh para jamaah Tariqot Sufi.
Meskipun pada awalnya Masjid Hala Sultan Tekke hanya boleh digunakan oleh anggota Tariqot Sufi, namaun saat ini masjid ini sudah dibuka untuk umum, tanpa memperhatikan Toriqot maupun Madzhab nya. Sebagai bangunan yang sudah berusia tua dan juga menjadi salah satu kisah sejarah yang panjang, akhirnya Masjid Sultan Hala Tekke di nisbatkan sebagai salah satu warisan budaya dunia oleh UNESCO dan juga oleh pemerintahan Cyprus.
Sejarah Berdirinya Masjid Hala Sultan Tekke
Masjid Hala Sultan Tekke atau lebih biasa dikenal sebagai Masjid Ummu Haram merupakan sebuah bangunan masjid yang berdiri di tepian barat Danau Air Asin Kota Larnaca, Cyprus Selatan. Didirikan dengan tujuan untuk mengenang jasa Ummu Haram binti Malihan, yang merupakan Isti dari Sahabat Rasulullah SAW, Ubaidah Bin Syamit. Ummu Haram disini menurut para ulama disepakati bahwa beliau merupakan salah satu Bibi Rasulullah SAW.
Ummu Haram Wafat pada saat Invasi pasukan Islam melalui jalur laut, kepulau Cyprus pada tahun sekitar 28 Hijrah, atau sekitar 647 Masehi. Pada saat Invasi berlangsung pemerintahan Islam berada di bawah pimpinan Khalifah Usman Bin Affan, dan Invasi diperintahkan oleh Gubernur Islam Muawiyah Bin Abu Sufyan.
Setelah Wafat pada peperangan, Jenazah Ummu Haram dimakamkan dilokasi kematiannya, yaitu didaerah Salt Lake Larcana atau Danau Asin Larcana. Makam tersebut kemudian ditemukan oleh salah seorang penanut aliran sufi atau biasa disebut dengan “Darwis” yang bernama Sheikh Hasan. Beliaulah yang kemudian pertama kali membangun sebuah bangunan pelindung makam atau biasa disebut dengan Maosoleum pada makam Ummu Haram setelah mendapatkan izin dari pemerintah setempat pada tahun 1760. Bangunan Maosoleum tersebut juga turut diperindah menggunakan dekorasi dan ukiran-ukiran khas kebudayaan Islam pada masa itu.
Lalu pada sekitar abad ke-19, Seyyid Elhac mehmed Agha selaku Gubernur Cyprus pada masa itu membangun sebuah pagar pelindung dari bahan kayu di sekitar makam Ummu Haram. Lalu pagar tersebut di ganti dengan pagar kuningan pada masa pemerintahan Acem Ali Agha.
Pendirian Masjidnya sendiri dibangun pada masa-masa kejayaan Emperium Usmaniyah / Turki Usmani / Ottoman yang berpusat di Istanbul, Turki. Dalam sebuah catatan sejarah yang dibuat goleh Giovanni Mariti menyebutkan bahwa pada saat dia mengunjungi pulau Cyprus pada tahun 1760 hingga 1767, Masjid Hala Sultan Tekke sudah dibangun pada masa pemerintahan Gubernur Ali Agha. Menurutnya, pembangunan masjid ini sebagiannya memakai material bekas gereja yang sudah tidak digunakan pada sekitar lokasi tersebut.
Kemudian ada sumber lain yang berbeda versi yang menyebutkan bahwa pembangunan masjid ini digagas oleh Seyyid mehmed Emin Efendi, Gubernur Cyprus pada abad ke-18, yang membangun masjid dengan ciri khas bangunan Emperium Usmaniyah pada bulan November 1817.
Pada tahun 2004 lalu, beberapa bangunan tambahan turut dibangun disekitar masjid, seiring diadakannya beberapa renovasi pada bangunan yang sudah rusak. Program renovasi tersebut merupakan wujud dari dukungan dari “Bi-Communal Development Programme”.
Masjid Hala Sultan Tekke atau Masjid Ummu haram selama beberapa tahun terakhir telah menjadi sasaran penyerangan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Pada tanggal 24 Juli 2010 lalu, masjid ini diserang dengan beberapa Bom Molotov dari pihak yang tidak diketahui yang menyebabkan beberapa kerusakan ringan pada bagian masjid. Lalu ada juga insiden pengurukan pasir untuk menutup pintu masjid tersebut yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Jika mengunjungi masjid ini, kita bisa menemukan Makam Ummu Haram yang berada didalam Maosoleum yang terletak di arah belakang masjid (arah kiblat masjid). Selain makam Ummu Haram juga terdapat beberapa makam tua lainnya yang dibuat pada tahun 1929 seperti makam Adile Huseyin Ali, Sarif Kota mecca dan lain sebagainya, Bahkan ada juga makam keturunan Nabi Muhammad SAW, Koca Mustafa Resid Pasha.