Tak hanya dikenal dengan tempat wisatanya yang memukau, Republik Maladewa ternyata memiliki sebuah bangunan besar serta megah. Bangunan tersebut merupakan sebuah tempat ibadah bagi umat muslim. Masjid tersebut bernama Grand Friday Mosque Male atau Masjid Islamic Center Sultan Mohammed Thakurufaanu Al-Azzam. Masjid tersebut berada di salah satu komplek Islamic Center sendiri yang sangat popular di Maladewa. Tak hanya merupakan bangunan yang besar, masjid ini juga menjadi sebuah masjid Nasional dan kantor Dewan Agung Agama Islam Maladewa.
Masjid Islamic Center Sultan Mohammed Thakurufaanu Al-Azzam berada di kota Male yang merupakan sebuah ibukota dari Republik Maladewa. Bahkan masjid ini berdiri sekitar 100 meter dari masjid Hukuru Misky yang merupakan ‘Masjid Nasional’ pertama di Maladewa. Tetapi seiring dengan adanya pembangunan Islamic Center maka fungsi dari ‘Masjid Nasional’ telah pindah kesana. Namun para turis asing sedikit bingung dengan penyebutan masjid di Maladewa karena tidak mengenal masjid Jami’ seperti halnya masjid-masjid di Indonesia. Biasanya ketika melaksanakan sholat Jum’at semua masjid disebut dengan Hukuru Miskiiy yang memiliki arti Jum’at dan Masjid. Padahal sebenarnya mereka melaksanakan ibadah shalat Jum’at di masjid Islamic Center.
Masjid Islamic Center sendiri sangat strategis karena tepat berada di kawasan Pusat Pemerintahan Maladewa dan juga dekat dengan pelabuhan utama Male. Bahkan bangunan masjid ini menjadi sebuah landmark kota Male dan Maladewa. Apalagi dengan kota Male yang ukuran wilayahnya tidak terlalu luas dan besar semakin membuat masjid Islamic Center terlihat megah hamper dari keseluruhan kota tersebut. Hanya dalam waktu dua jam dengan berjalan kaki maka pengunjung akan dapat mengelilingi kota Male tersebut. Ditambah dengan ota yang berada di pulau yang dikelilingi dengan laut tersebut menjadikan tempat ini semakin nyaman dan tidak terasa jika sedang melakukan jalan kaki.
Maladewa juga memiliki sejarah singkat tentang Islam. Pada awalnya di Maladewa mayoritas beragama Budha karena disana terbentuk sebuah kerajaan Budha yanghingga awal abad ke 12 pun masih ada. Kemudian pada tahun 1152 berubah menjadi Kesultanan Islam seiring dengan masuk Islam dari Raja maladewa beserta dengan seluruh keluarga dan diikuti oleh para rakyatnya. Maladewa sendiri pernah dijajah oleh Portugis selama 15 tahun dari tahun 1558 hingga tahun 1573 namun akhirnya mereka dapat disingkirkan berkat dari sebuah pasukan besar yang dibawah pimpinan dari Sultan Mohammed Thakuruufanu Al-Azzam. Beliau juga disebut sebagai pahlawan yang sangat berjasa bagi Republik Maladewa sehingga namanya diabadikan dalam sebuah bangunan masjid dan Islamic Center Naladewa yang saat ini berdiri megah.
Kebiasaan di Mladewa sangat unik karena pada hari Jum’at berbagai took dan perkantoran sudah tutup pada pukul 11 siang. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan waktu pkepada para jamaah untuk mempersiapkan shalat Jum’at yang dimulaid ari jam 12:30 siang. Maladewa sendiri memiliki 724 masjid dan 266 masjid yang dikhususkan bagi para jamaah wanita. Namun pada akhirnya masjid untuk wanita tersebut ditutup untuk menekan biaya operasioanl dan mereka disarankan beribadah dari rumah saja.
Dilihat dari bangunannya, masjid Islamic center Maladewa sangat besar dan megah dengan tanda pada bagian kubah besar berwarna emas. Kubah tersebut sangat menonjol diantara berbagai bangunan lain disekitarnya ditambah dengan struktur masjid yang modern menjadikan masjid ini terlihat sangat mewah. Apalagi bagian dinding masjid berwarna cat putihterdapat beberapa jendela kaca yang besar di sana. Jamaah yang akan memasuki masjid tersebut akan disambut engan beberapa anak tangga serta tulisan dengan huruf Arab di atas pintu sebelum masuk.