Tak hanya di Indonesia saja yang memiliki banyaknya bangunan masjid, di Malaysia juga terdpat berbagai masjid danmudah ditemukan. Karena Malaysia juga adalah sebuah Negara yangmayoritas penduduknya beragama islam jadi tak heran dapat menemukan masjid idmana saja. Di Malysia juga terdapat sebuah bangunanmasjid yang sudah sangat tua tepatnya berada di Malaka. Masjid tersebut bernama masjid Tengkera atau disebut juga dengan masjid Tranquerah Mosque. Pada awalnya masjid ini sempat menjadi masjid utama yang berada di Malaka dengan nama Masjid Besar Tengkera karena berada di kawasan Malaka. Namun pada akhirnya dibangun sebuah masjid yang berada di Bulkit Pala sehingga menggantikan fungsi dari masjid Tengkera sendiri. Namun hingga saat ini masjid Tengkera merupakan sebuah bangunan cagar budaya yang selalu dilestarikan dan dijaga serta dirawat secara baik.
Masjid Tengkera memiliki keunikan sendiri dibandingan dengan beberapa masjid lainnya. Karena di masjid ini pengunjung dan jamaah akan menemukan menara masjid yang sangat mirip dengan pagoda Cina. Selain itu, dari arsitektur nya sendiri, bangunan masjid inimemiliki sentuhan dari masjid Jawa dan Sumatera seperti halnya yang dimiliki olehmasjid Kampung Keling dan masjid Kampung Hulu Malaka. Ditambah dengan sentuhand ari gaya Cina yang terdapat pada menara masjid sehingga masjid Tengkera memiliki berbagai sentuhan dari Nusantara dan Cina.
Diketahui juga ternyata didalam komplek masjid tersebut terdapat makam Sultan Hussein Muhammad Shah yaitu seorang penguasa Johor dan Singapura. Beliau adalah seorang penguasa yang pada akhirnya menandatangani penyerahan Singapura kepada Pemerintah Inggris yang pada saat diwakili oleh Sir Stanford Raffles pada tanggal 6 Februari 1819 dengan Temenggung Abdul Rahman. Hal tersebut merupakan awal mula lepasnya Singapura dari Kesultanan Johor. Sultan Hussein Muhammad Shah wafat pada tanggal 5 Septembe; 1835 kemudian dimakamkan di pekarangan masjid Tengkara.
awal mula pembangunan masjid Tengkera ini terdapat perbedaan. Yaitu beberapa meyaini bahwa masjid tersebut dibangun pada tahun 1750. Tetapi sumber lain juga menyebutkan bahwa masjid Tengkera dibangun pada tahun 1728. Meskipun tidak secara esmi disebutkan awal mula pembangunan masjid Tengkera, masjid ini tetap merupakan salah satu sebuah bangunan tua di Malaysia. Namun di gerbang masjid telah diperkirakan bahwa bangunan tersebut adalah sebuah bangunan masjid yang telah kembali dibangun pada tahun 1780. Berarti sebelumnya masjid ini telah didirikan dan telah dibangun ulang sehingga menyisakan bangunan aslinya adalah menara masjid.
Masjid Tengkera sendiri telah dilakukan beberapa ali renovasi. Diantaranya dilakukan pada tahun 1820 dan tahun 1910 yang menggantikan bahan kayu masjid dengan bata dan semen. Namun bentuk dan desain masjid tetap mempertahankan dengan menggunakan nuansa Nusantara. Sehingga sekarang ini bangunan masjid Tengkera terlihat memiliki gaya seperti Masjid Agung Demak dengan sentuhan Cina. Bangunan utamanya sendiri berbentuk kubus dengan atapnya yang berbentuk limas susun tiga. Ditambah dengan ke empat soko guru yang menopang struktur bangunan atap masjid. Pada bagian puncak bangunan utama dihias dengan sebuah ornamen dari batu laut yang berukir sangat indah. Pada bagian dinding masjid ini terbuat dari batu pualam yang juga digunakan pada bagian lantai masjid. Ruangan masjid tersebut terasa sangat sejuk dan nyaman karena bahan yang digunakan pun berasal dari batu pualam sendiri dan juga batu granit.
Hingga kini masjid Tengkera Malaka selalu dikunjungi oleh para jamaah meskipun umurnya sudah sangat tua. Terutama pada bulan suci ramadhan dan Hari Raya besar tiba, maka jamaah masjid akan dating berkali-kali lipat memenuhi masjid Tengkera Malaka.