Masjid Pusat Kebudayaan Islam Raja Fahd atau jika dalam bahasa Argentina disebut dengan “Centro de Estudios Islamicos King Fahd”, terletak di Boenos Aires, Argentina. Masjid ini bahkan masih menghadirkan sedikit nuansa Timur Tengah dibeberapa seni bina bangunannya, sekaligus menjadi salah satu pusat Islam terbesar yang berada di Kawasan Argentina.
Masjid ini didirikan dengan denah segi empat dipadukan dengan nuansa yang terlihat modern, dan juga dibangun dua menara yang tinggi menjulang, membuat bangunan masjid ini sangat berbeda dibandingkan dengan berbagai gedung apartemen dan perkantoran yang berada di sekitarnya.
Sejarah Masjid Pusat Kebudayaan Raja Fahd
Sejarah pembangunan Masjid Pusat Kebudayaan Raja Fahd ini tidak bisa lepas dari peran penting Presiden Argentina kala itu, Carlos Menem. Tepatnya pada tahun 1995, Carlos Menem, menghadiahkan sebuah lahan seluas 34,000 meter persegi milik pemerintah kota Boenos Aires di Kawasan Palermo kepada kaum muslimin disana. kemudian lahan tersebut digunakan untuk pembangunan Masjid Pusat Kebudayaan Islam Raja Fahd ini.
Pembangunan Masjid Kebudayaan Islam Raja Fahd dimulai pada tahun 1998, dan dirancang sepenuhnya oleh Zuhair Faiz, seorang arsitek dari Saudi Arabia. Pembangunan masjid ini merupakan salah satu betuk kerjasama yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Boenos Aires dengan Pemerintah Saudi Arabia, dan menghabiskan dana lebih dari $20 juta.
Bangunan Masjid Pusat Kebudayaan Islam Raja Fahd ini selesai dan diresmikan pada tanggal 25 September 2000 oleh Ferdinando de la Rua, Presiden Argentina pada kala itu, dan juga Abdullah Bin Abdul Aziz Al-Saud, Putra Mahkota Saudi Arabia bersama dengan 250 orang rombongannya yang terdiri dari keluarga dan kabinet kerajaan.
Sumbangan yang dilakukan oleh Carlos Menem pada kala itu bahkan sempat menuai kontroversi yang besar. Bahkan dari pihak senator juga ikut menentang keras tentang pemberian tanah kepada umat muslim yang memang menjadi minoritas disana. Namun, akhirnya dengan keteguhan hati dan juga berbagai usaha yang dilakukan Carlos Menem, akhirnya persetujuan pemberian tanah dan pembangunan masjid ini bisa dilakukan.
Arsitektural Masjid Pusat Kebudayaan Islam Raja Fahd
Pembangunan Masjid Pusat Kebudayaan Islam Raja Fahd dilakukan dengan sangat megah, bahkan seluruh lantainya di lapisi dengan marmr yang mengkilap. Lalu, ada beberapa hiasan kolam air pancur yang sengaja dibuat didalam kawasan masjid ini untuk memperindah dan menyejukkan suasana masjid.
Selain bangunan utama yang digunakan sebagai tempat sholat, berbagai fasilitas lain juga ikut dibangun yaitu sebuah gedung perpustakaan, dua buah sekolah untuk penyelenggaraan Sekolah Islam untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Lalu, dibangun pula sebuah asrama pesantren yang cukup untuk menampung hingga 50 santri. Ruang utama sholat pada masjid ini dapat menampung hingga 1,200 jamaah laki-laki dan 400 jamaah wanita sekaligus.
Aktivitas Masjid Pusat Kebudayaan Islam Raja Fahd
Selain hanya berfungsi sebagai masjid tempat sholat, bangunan Masjid Pusat Kebudayaan Islam ini juga menjadi tempat diselenggarakannya kegiatan belajar Al-Qur’an dan Bahasa Arab. Perpustakaan yang terletak di kawasan masjid tersebut juga terbuka setiap hari untuk umum, artinya bukan hanya orang islam saja yang dapat mengunjunginya, akan tetapi warga non-muslim sekitar juga diperbolehkan untuk berkunjung.
Masjid ini terbuka untuk umum setiap harinya, dan hanya ditutup untuk umum pada saat perayaan 2 hari raya islam. Pengurus masjid juga bekerja sama dengan Organisasi Dunia Islam untuk menyelenggarakan jenjang pendidikan setingkat SD dan SMP untuk masyarakat sekitar, tanpa memandang agama apa yang mereka peluk.