Di Batam terdapat sebuah masjid yang sangat megah dan mewah sehingga terkenal ke berbagai wilayah lainnya. Masjid tersebut adalah masjid Raya Batam. Keberadaan masjid ini juga diharapkan tak hanya sebagai tempat beribadah umat muslim saja, tetapi dapat juga difungsikan sebagai tempat yang representatif untuk menampung berbagai kegiatan keagamaan, pendidikan serta syiar islam. Sehingga tak heran jika masjid Raya Batam selalu dipenuhi oleh berbagai jamaah dan juga berbagai kegiatan yang menumpuk.
Berada di lokasi yang strategi yaitu tepatnya di kawasan Batam Center yang juga merupakan pusat pemerintahan kota Batam dan juga berhadapan langsung dengan kantor Badan Otorita Pengembangan pulau Batam. Selain itu, keberadaannya juga menjadi sebuah bangunan kebanggaan dari warga Batam sendiri ditambah dengan adanya sebuah penghargaan yang didapatkan oleh masjid Raya Batam pada tahun 2009 lalu atas Masjid Award dari Dewan Masjid Indonesia. Harapan lain juga dari Pulau Batam sediri adalah masjid Raya Batam dapat menunjang dunia kepariwisataan nasional.
Proses pembangunan awal dari masjid Raya Batam dimulai pada tahun 1899. Arsitek yang bertanggung jawab dalam mendesain masjid tersebut adalah Ir. Achmad Noe’man. Persetujuan masjid tersebut didapatkan pada tanggal 31 Agustus 1997. Ir. Achmad Noe’man sendiri sangat terkenal dalam dunia arsitektur karena telah menciptaan desain yang luar biasa diantaranya masjid Salman yang berada di ITB, masjid Baiturrahim yang berada di kawasan Istana Negara Jakarta dan beberapa masjid lainnya yang cukup fenomenal.
Bangunan masjid Raya Batam berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 75.000 meter persegi yang terdiri dari ruang salat dan mazenin seluas 2515.00 meter persegi, tempat wudhu khusus laki-laki seluas 506.70 meter persegi sedangkan tempat wudhu untuk perempuan berada pada bagian lahan seluas 178.10 meter persegi. Kemudian ruang simpan sepatu seluas 39.96 meter persegi dan untuk ruang kegiatan di lantai dasar seluas 2.190.24 meter persegi. Terdapat juga menara yang tingginya mencapai 66 meter dengan luas 9.00 meter persegi. Ditambah dengan bagian selasar penghubung dengan luas 1.270.00 meter persegi. Dengan ukurannya yang cukup besar tak heran masjid Raya Batam dapat menampung jamaah sebanyak kurang lebih sebanyak 3.500 masjid di bagian dalam masjid dan sebanyak kurang lebih 15.000 jamaah dibagian luar masjid.
Bentuk masjid Raya Batam sendiri merupakan penggabungan dari dua bentuk dasar yaitu balok bujur sangkar yang merupakan badan bangunan serta bentuk limas sama sisi pada bagian kepala bangunan. Alasan dipilihnya bentuk balok bujur sangkar sendiri yaitu tujuannya agar lebih kokoh dan kompak sehingga dapat memenuhi syarat sebagai masjid dalam mencerminkan keimanan yang kuat serta dapat memenuhi syarat untuk bangunan benteng besar dan dapat menampung jamaah shalat lebih banyak.
Sedangkan atap limas mencerminkan sebagai simbol hubungan antara Tuhan dan hamba karena persepsi tersebut berasal dari bentuknya yang vertical menuju satu titik di atas. Di masjid Raya Batam juga terdapat pelataran halaman utama masjid yang bentuknya lebih tinggi dari jalan masuk sendiri. Tempat tersebut sangat luas karena bisa menjadi sebuah tempat tambahan bagi para jamaah yang biasanya bertambah sangat banyak pada hari Raya Besar tiba. Di bagian plaza bawah juga terdapat sebuah air mancur yang bisa digunakan untuk para jamaah berwudhu. Keindahan serta kemegahan masjid Raya Batam memang sangat memukau danmenjadi daya tarik sendiri bagi para pengunjung. Ditambah dengan tampilan luarnya sangat luar biasa menjadikan masjid ini selalu dipenuhi oleh para pengunjung dan jamaah,