Surabaya yang merupakan ibukota dari Jawa Timur merupakan kota metropolitan di Jawa Timur. Kota Surabaya sendiri merupakan kota terbesar ke dua setelah Jakarta. Terkenal sebagai kota Pahlawan karena memang pada dahulunya dari kota ini memiliki sejarah perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan semangat jiwa tinggi terhadap serangan penjajah. Saat ini Surabaya sudah sangat maju serta kota Surabaya terkesan sangat bersih. Selain itu, karena merupakan salah salah satu kota metropolitan, tak heran disana terdapat berbagai bangunan dan gedung yang terkenal. Seperti berbagai perkantoran, perhotelan hingga ke bangunan Universitas di Surabaya.
Selain itu, Surabaya sendiri memiliki sejarah tentang perkembangan islam. Dikota tersebut juga terdapat salah satu Wali Songo yang menyebarkan ajaran islam. Yaitu Sunan Ampel. Bahkan disana juga terdapat sebuah Universitas dan bangunan masjid merujuk terhadap Sunan Ampel. Tak hanya itu saja, keberadaan bangunan masjid di Surabaya sangat memudahkan para kaum muslim untuk melaksanakan shalat. Karena tak hanya dipenuhi oleh kaum muslim saja, kota Surabaya ternyata dipenuhi oleh non-muslim. Terutama kebanyakan darimereka adalah pendatang dan keturunan dari Cina.
Salah satu masjid yang memiliki daya tarik tersendiri adalah masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya. Masjid ini adalah salah satu masjid Cheng Ho yang berada di Indonesia selain masjid Cheng Ho Palembang dan masjid Cheng Ho yang berada di Pasuruan. Masjid ini juga bernama masjid Muhammad Cheng Ho Indonesia tapi dikenal dengan nama masjid Cheng Ho Surabaya karena memang letaknya berada di Surabaya Jawa Timur. Masjid tersebut merupakan masjid pertama yang telah dibangun dengan desain dari Tiongkok. Tak heran jika sekilas bangunan tersebut tidak terlihat seperti tempat beribadah umat muslim melainkan seperti kelenteng-kelenteng yang berada di Tiongkok.
Pembangunan masjid Cheng Ho Surabaya diawali oleh gagasan dari HMY Bambang Sujianto. Beliau adalah seorang ketua dari Yayasan Haji Muhammad Cheng Ho Indonesia. Selain itu, gagasan tersebut didukung oleh para sesepuh, penasehat hingga ke pengurus PITI atau Pembina Iman Tauhid Islam Jawa Timur. Tokoh masyarakt Tionghoa juga ikut serta dalam proses pembangunan masjid Cheng Ho Surabaya. Keberadaan masjid ini juga menjadi salah satu kebanggaan warga Surabaya karena memiliki desain yang unik serta pernah mendapatkan rekor MURI sebagai ‘Pemrakarsa’ dan ‘Pembuat’ masjid berarsitektur Tiongkok pertama yang ada di Indonesia.
Lokasi masjid ini tepatnya berada di belakang gedung serbaguna PITI Jawa Timur Jalan Gading Nomor 2, Ketabang, Genteng Surabaya. Awal mulanya dilaukan peletakan batu pertama dilokasi tersebut pada tanggal 15 Oktober 2001. Pada saat itu juga bertepatan dengan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Proses pembangunan masjid Cheng Ho Surabaya dimulai pada tanggal 10 Maret 2002 kemudian selesai pada tangga; 13 Oktober 2002. Peresmian masjid ini dilakukan oleh Menteri Agama Republik Indonesia yang pada saat itu menjabat adalah Prof. Dr. Said Agil Husain Al-Munawar, MA. Peresmian tersebut dilaksankan pada tanggal 28 Mei 2003. Dalam membangun masjid Cheng Ho Surabaya menghabiskan dana sebesar Rp. 700 juta dan menghasilkan sebuah bangunan masjid yang sangat unik serta menarik.
Dilihat dari bangunannya, masjid ini memang terkesan seperti kelenteng dibandingkan seperti sebuah masjid. Warna yang mendominasi masjid Cheng Ho Surabay adalah warna merah, hijau dan kuning. Masjid ini tidak terdapat kubah yang biasanya menjadi sebuah simbol dari bangunan masjid. Ketika memasuki masjid ini para jamaah atau pengunjung akan menikmati keunikan tersendiri ditambah dengan berbagai hiasan kaligrafi yang sangat indah.