Roma mayoritas memeluk agama katolik dengan banyaknya gereja yang ada di setiap kota bahkan setiap pemukiman, namun di negara tersebut juga banyak penduduk yang memeluk agama silam. Banyaknya gereja di kota Roma membuat anda akan terkagum melihat tempat ibadah umat islam yang ada di Roma terlihat sangat megah, yang berada di Moschea, Roma atau sering dikenal sebagai Masjid Roma.
Masjid yang dibangun diatas lahan seluas 30.000 M2 yang begitu megah, tepat tahun 1995 masjid ini diresmikan untuk dana pendirian masjid ini dari donasi 23 negara termasuk Indonesia. Untuk donasi yang paling banyak dari Raja Faisal sebesar US$ 50 juta menyediakan sarana ibadah dan tempat belajar bagi umat islam yang ada di Italia. Meskipun umat islam di Italia tidak begitu banyak namun saat ini sudah berkembang dan semakin bertambah.
Meski jamaah tidak seperti kota islam yang lainnya, akan tetapi Masjid Roma menjadi salah satu tempat ibadah umat islam terbesar yang ada di Eropa. Tidak hanya itu memiliki fasilitas yang lengkap dengan sarana teknologi yang sudah canggih. Kontruksi bangunan tidak diragukan lagi karena arsitek dari Eropa terkenal dengan kekokohannya, masjid Roma terbagi menjadi dua lantai, lantai kedua hanya digunakan untuk sholat Juma’at dan Shalat Ied saja, kapasitas lantai kedua tersebut mampu menampung 3.000 jamaah.
Sedangkan untuk lantai satu masjid ini hanya cukup untuk 100 jamaah saja, fungisnya untuk jamaah setiap hari datang untuk beribadah. Sejarah pembangunan masjid Roma memang luar biasa, karena lama pembangunannya hingga 20 tahun yang menghasilkan bangunan sangat megah dan mewah.
Salah satu masjid di Vatikan jaman masa diktator Benito Mussolini yang memerintah dari tahun 1922-1943, perjuangan umat islam di Roma tidak mudah banyak yang tidak setuju bahkan ditentang hukum internasional Vatikan, hingga muncul sebuah kebijakan dari penguasa Italia saat itu “tidak akan ada dibangun masjid di Roma, kecuali dibangun gereja di Makkah”.
Perjuangan tersebut mendapatkan dukungan dari 23 negara yang menginginkan pendirian masjid di Vatikan sebagai tempat suci bagi umat islam Eropa, perjuangan seluruh umat islam dunia tahun 1975 dalam pendirian masjid Roma diabadikan di dalam plakat terbuat dari marmer putih. Hingga membutuhkan waktu yang sangat lama proses pembangunannya, tahun 1995 sudah terbentuk bangunan kotak hanya sebagai syarat terbangunnya tempat suci di Vatikan bagi umat islam. Besarnya bangunan tersebut lima kali dari pada besarnya kubah sebagai pelengkap budaya islam, agar tidak menyerap panas matahari bangunan tersebut dipilih warna abu-abu yang mampu menahan panas.
Bangunan yang megah dibawah arsitek Paolo Portoghesi asli penduduk Italia dengan luas tanah sekitar 30.000 M2 memadukan budaya Roma dan Islam, memang sangat unik dan jarang dijumpai di negara lainnya. Pada saat anda memasuki ruang utama maka anda diarahkan ke selasar sebagai jalur utamanya dengan ukuran panjang mencapai 15 M sebagai penghubung bagian dalam dan luar dari indahnya tata ruang masjid Roma, anda baru akan tersadar bangunan ini megah setelah anda menaiki tanggah kurang lebih 2.5 meter. Anda akan merasakan setuhan bangunan pada masa Romawi Kuno.
Interior Masjid Roma
Setelah anda masuk ke ruangan utama yang penuh hiasan sangat indah anda juga menikmati karya seni dengan kualtias dunia yang dipadu seni islam dari berbagai negara. Banyakyna pilar yang ada didalam ruangan menjadikan masjid di Vatikan ini salah satu masjid terindah di dunia hiasan berupa pohon kurma dengan pelepah yang terlihat menjulur daunnnya yang rindah. Disusun rapi sebagai kanopi berfungsi sebagai pelindung saat dibawahnya dari sengatan sinar matahari.
Lebih indahnya lagi dari rangkaian daun kurma tersebut sebagai kubah yang indah dan besar terispirasi dari seni bangunan Roawi Kuno, bahkan banyak yang mengatakan seni dari dedaunan kurma tersebut seperti tangan menengadah memohon atau sedang berdoa. Ketika anda datang dimalam hari maka deduanan kurma tersebut akan semakin indah karena disinari cahaya dari lampu yang tergantung ditengah kubah menggunakan bahan tembaga kuning dengan pantulan cahaya yang elegan membntuk nilai-nilai seni yang tinggi keseluruh masjid.
Jangan heran ketika anda memijakkan kaki di karpet yang terbentang panjang dan luas sangat lembut dan bahkan anda akan segan untuk memijaknya, karpet masjid Roma menggunakan bahan dari sutera yang lembut.
Portoghesi juga memberikan sentuhan yang sangat menarik dari sisi pencahayaan masjid yang membangun spiritual jamaah agar lebih khusu’ dalam beribadah namun ada sisi yang sangat indah yang akan membuat anda terkadang seperti di negeri dongeng. Nah ini yang tidak dimiliki masjid yang lainnya karena mampu mewakili tujuan jamaah yang menginginkan kelembutan dan ketenangan hati saat berada dalam masjid.
Cahaya kubah yang mampu menembus jendela-jendela ang berbentuk persegi panjang dan mampu menyinari 386 bukaan pada masjid tersebut terasa semakin lembut suasana yang ada dalam masjid. Khusus untuk ruang jamaah sholat menggunakan lampu yang melingkar dan pantulan cahayanya menuju ke langit-langit masjid sebagai wujud dari keinginan jamaah yang wajib mengingat sang penciptanya.
Kombinasi Islam Klasik dan Gotik
Perpaduan dari gaya seni islam klasik dan Gotik dengan pilar yang berjumlah 186 untuk sisi luarnya dan 32 untuk sisi dalam masjid. Sedangkan lantai dari masjid dikombinasi berbagai warna dengan motif geometris yang membentuk bintang dari bahan batu alam, marmer dan batu bata asli ciri khas Roma. Seni islam yang sangat kental di ornamen masjid ini yakni bangunan menara yang mengusung konsep budaya Arab berbetuk seperti pohon palem. Orang yang melihat akan memiliki dua presepsi akan menara tersebut karena bisa terlihat seperti tugu selamat datang masuk kota Roma, sang arsitek sengaja membat dua konsep dasar pembangunan masjid tersebut agar tidak menyimpang dari nilai leluhur dan norasional.
Sedangkan sisi luar dari masjid di Vatikan ini dipenuhi taman-taman dengan air mancur sebagai penyejuk jamaah yang ingin menikmati bangunan masjid dari luar, dengan ditanami pohon cemara, palem dan sejumlah pohon lain agar semakin sejuk daerah sekitar masjid, seperti “orang islam yang akan menyejukan bagi kaum lainnya”. Semakin indah jalan setapak yang dibangun didalam taman untuk jamaah yang ingin berkeliling dilingkungan taman menghirup udara yang segar.
Bagian luar dari masjid Roma membentuk garis horizontal, terdapat dua garis menumpuk sebagai akomodasi berbagai sisi lengkungan kubah serta halam yang terbentang penghubung kubah dengan bangunan masjid. Teknik arsitek ini sebagai ciri khas dari bangunan Roma yang elegan dan saat ini masjid Roma masuk dalam lokasi wisata resmi di Roma. Dari data pengunjung yang datang dalam dua hari bisa mencapai 2000 wisatawan yang datang mengunjungi situs tersebut. Semoga artikel ini menambah pengetahuan anda dan bermanfaat. Jazakumullah khairan.