Hampir 100 persen kota di indonesia memiliki masjid agung atau masjid raya. Salah satunya kota Semarang, Jawa Tengah juga memiliki Masjid Agung. Masjid yang diresmikan pada 14 November 2006 oleh Presiden Indonesia ke 6, yaitu Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, dibangun selama 4 tahun dari tahun 2002 hingga selesai pada tahun 2006.
Sejarah Masjid Agung Semarang
Masjid Agung Semarang atau populer dengan singkatan MAJT, dulunya dikenal dengan sebutan Masjid Besar Kauman Semarang. Masjid yang dibangun pada satu petak tanah wakaf yang telah kembali. Pembangunan masjid dimulai pada 6 September 2002 dengan memasang tiang pancang pertama kali oleh Menteri Agama RI, yaitu Prof. Dr. H. Said Agil Husen al-Munawar, dan KH. MA Sahal Mahfudz serta Gubernur Jawa Tengah, H. Mardiyanto.
Hadir juga tujuh duta besar dari beberapa negara seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Kuwait, Mesir, Palestina, dan Abu Dhabi. Kemudian masjid diresmikan pada 14 November 2006 oleh Bapak Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden RI ke 6. Area masjid yang memiliki luas 10 hektar dengan luas bangunan masjid sendiri 7.669 meter persegi. Biaya pembangunan masjid seluruhnya menghabiskan dana sebesar Rp 198.692.340.000.
Arsitektur Masjid Agung Semarang
Gaya arsitektur bangunan Masjid Agung Semarang adalah Jawa, Islam dan Romawi. Kombinasi dari ketiga gaya arsitektur tersebut dirancang oleh Ir. H. Ahmad Fanani dari PT. Atelier Enam Jakarta. Arsitektur Jawa bisa dilihat dari bangunan utama masjid yang berbentuk limas, kemudian puncaknya ditutup dengan kubah yang besar yang berdiameter 20 meter. Ada 4 menara disetiap sudut dari dasar kubah dengan ketinggian masing-masing 62 meter. Selanjutnya ada satu menara yang terpisah dari bangunan masjid dengan tinggi 99 meter yang merupakan cerminan dari arsitektur Islam.
Ada 25 pilar di teras masjid yang bergaya arsitektur Romawi. Koloseum Athena menjadi inspirasi dari bangunan pelataran Masjid Agung Semarang dengan hiasan kaligrafi yang sangat indah. 25 pilar ini merupakan simbol dari jumlah Nabi dan Rosul. Kaligrafi dua kalimat syahadat terdapat pada gerbang masjid.
Fasilitas Masjid Agung Semarang
Selain sebagai tempat ibadah bagi umat Islam, MAJT ini menjadi salah satu tujuan obyek wisata religi. Sehingga di area masjid ada beberapa fasilitas seperti wisma penginapan sehingga pengunjung bisa bermalam dan menikmati keindahan MAJT di hari berikutnya. Menara setinggi 99 meter bernama Menara Al Husna atau Al Husna Tower memiliki daya tarik yang tinggi bagi pengunjung. Ada 19 lantai dan ditiap lantanya ada fungsi-fungsinya sendiri, seperti ada kafe muslim di lantai 18 yang bisa berputar 360 derajat dan menara ke 19 disediakan 5 teropong sebagai alat untuk melihat keindahan kota Semarang.
Ada 6 payung otomatis rakasa pada serambi masjid seperti yang ada di Masjid Nabawi, Madinah Arab Saudi. Tinggi masing masing payung 20 meter dengan diameter 14 meter. Payung raksasa ini dibuka ketika saat sholat Jumat, sholat idul fitri dan sholat idul adha. MAJT juga memiliki Al Quran raksasa yang berukuran berukuran 145 x 95 cm² berada pada ruang utama sholat. Al Quran raksasa ini ditulis tangan oleh Drs. Khyatudin, dari Pondok Pesantren Al-Asyariyyah, Kalibeber, Mojotengah, Wonosobo. Selain itu MAJT juga memiliki bedug raksasa dengan panjang 310 cm, dan diameter 220 cm.