Jejak arsitektur Indonesia berada di Sri Lanka merupakan takdir Allah SWT. Penjajahan Belanda kepada Indonesia dimasa lalu ada pelajaran yang dapat diambil, yaitu dibuangnya orang-orang Islam Indonesia ke Sri Lanka menjadikan Sri Lanka memiliki jejak budaya khas Indonesia dengan berdirinya Masjid Kolombo.
Sebelum penjajah Portugis datang ke Sri Lanka, muslim Arab sudah jauh hadir disana. Kemudian membangun sebuah masjid, yaitu masjid Kolombo. Setelah Portugi menjajah Sri Lanka Masjid Kolombo dihancurkan oleh Portugis pada pertempuran antara Raja Shinhala pada 1520 M. Empat tahun setelah dihancurkan, pada 1824 M muslim Arab membangun masjid Kolombo dengan ukuran lebih kecil dari sebelumnya.
Sri Lanka tidak hanya dijajah Portugi, namun juga Inggris. Pada penjajahan Inggris 1796-1948, Masjid Agung Kolombo tidak muat dengan jumlah jamaah yang semakin banyak. Putra dari Kesultanan Goa Sulawesi Selatan yang dibuang penjajah Belanda ke Sri Lanka menjadi arsitek pembangunan Masjid Agung Kolombo. Merancang masjid dengan cara otodidak dan membangunnya sendiri dengan dana yang dimilikinya bersama rekan muslim Moor.
Tahun 1826 adalah tahun bersejarah selesainya pembangunan Masjid Agung Kolombo hingga saat ini yang diarsiteki oleh Muhammad Balang Kaya. Dan adik bungsu Muhammad Balang Kaya nantinya yang menjadi Khalifah di Kolombo, yaitu Tuan Bagoos Krawan Balangkaya. Makamnyapun ada diarea Masjid Agung Kolombo hingga saat ini.
Ada yang sangat khas pada Masjid Agung Kolombo, yaitu sebuah meriam milik masjid. Sejak 1898 M meriam sengaja di letakkan di masjid sebagai penanda waktu saat berbuka dan imsak diwaktu Ramadhan, juga sebagai penanda 1 Syawal. A.A. Abdul Raheman, salah satu anggota dewan pengurus masjid Agung Kolombo yang telah menyumbangkan sebuah meriam tadi. Hingga saat ini meriam tetap terdengar dentumannya diwaktu Ramadhan dan 1 Syawal.
Selain itu Masjid Agung Kolombo memiliki sebuah Sekolah Islam yang bernam Al Madrasatul Hameeda. Pada 31 Agustus 1900 M / 1318 H Konsul Turki meletakkan batu pertama pembangunan sekolah Islam. dana pembangunan dari sekolah Islam berasal dari tokoh yang dermawan pada masyarakat muslim Kolombo yang bernama I.L.M.H. Noordeen, OLM Ahamadu Lebbe Marikar Alim, SL Naina Marikar, AL Abdul Careem, dan SL Mahmood, JP. Alumni dar sekolah Islam banyak yang menjadi orang penting di pemerintahan Sri Lanka, mulai dari jajaran kabinet maupun jabatan penting dalam pemerintahan lainnya.