Bagi masyarakat yang sudah lama tidak berkunjung ke Kota Tuban, bisa dipastikan akan kaget dengan kondisi Masjid Agung baru-baru ini. Setelah melalui renovasi dan revolusi secara besar-besaran, menjadikan bangunan Masjid Agung terlihat sangat indah dan menarik untuk dikunjungi. Renovasi terakhir mampu menelan biaya yang mencapai Rp 17,5 miliar. Sehingga bangunan masjid agung tuban sekarang tampak indah dan lebih megah. Tidak heran jika akhirnya masjid ini dijuluki sebagai salah satu masjid paling indah di provinsi Jawa Timur.
Adanya ornamen yang cantik, dan polesan yang sangat detail, berlantaikan keramik, dan tembok penuh dengan ukiran menjadikan interior masjid tuban berkesan sangat mewah. Sedangkan bagian eksterior juga tidak kalah cantik dengan adanya kubah yang dicat berwarna-warni yang membuat masjid tersebut menjadi semakin mewah dilihat dari luar.
Pada bagian kubah masjid ini ada 2 jenis. Untuk kubah besarnya merupakan kubah enamel sedangkan kubah kecilnya termasuk kubah gavalum. Bangunan kubah yang sangat mencolok tentu ada pada kubah besarnya yang berupa kubah masjid enamel. Selain karena warnanya yang sangat mencolok, kubah ini juga memiliki kelebihan lain jika dibandingkan pada kubah berbahan lain. Kubah dari bahan enamel mempunyai banyak kelebihan misalnya lebih kuat dan awet. Inilah yang menjadi perhitungan banyak orang sehingga menggunakan jenis kubah ini untuk bangunan masjidnya.
Model kubah enamel juga bisa dibuat klasik maupun modern. Jadi, bisa disesuaikan terhadap keinginan dari masing-masing pemesan yang akan membangun masjid dengan kubah enamelnya. Kubah ini juga mempunyai tekstur yang timbul yang menjadi nilai tambah dalam bidang estestika.
Ketika memasuki masjid Agung Tuban seolah seluruh bagian dan ruangannya memiliki pesona keindahan tersendiri. Banyak ornament dan hiasan berbagai motif dan warna terlihat menghiasi dinding-dinding masjid bagian dalam. Perpaduan antara warna putih, biru tua dan biru muda yang terlihat harmonis telah mendominasi warna masjid tersebut. Dibagian depan masjid maupun kubah-kubah yang berukuran kecil bagian sayap kanan atau kirinya merupakan jejak asli dari peninggalan bangunan lama sebelum direnovasi.
Selebihnya merupakan bangunan baru beberapa tahun yang lalu. Sementara warna putih, hijau tua, dan biru muda terlihat mendominasi ruangan sembahyang bagian utama yang terdapat mimbar bagi imam dan juga khotib.
Pada ruangan ini juga terdapat lampu gantung bergaya klasik. Dalam setiap bagian ruangan masjid ini sebagian besar dihiasi oleh pintu dan jendela dari kaca hias berwarna-warni. Ada ornamen berbentuk lengkung serta kubah yang akan menghiasi bagian atap masjid. Lampu hias serta hiasan berupa tulisan ayat-ayat Al Qur’an telah menghiasi dinding masjidnya.
Pada bagian depan masjid juga terdapat kolam untuk air mancur namun sayangnya hanya difungsikan di saat tertentu saja.
Bila anda amati, Masjid Agung ini mempunyai ciri khas bangunan tersendiri. Secara umum, bentuk bangunannya terbagi atas dua bagian. Yakni bagian serambi dengan ruang shalat utama. Bangunan ini juga tidak terpengaruh dengan bangunan masjid di Jawa umumnya yang memiliki atap bersusun tiga. Karena arsitektur masjid tersebut justru terpengaruh dengan corak Timur Tengah, Eropa dan India. Jika dilihat sekilas bangunan akan terlihat mirip dengan bangunan Masjid Raya Baiturrahman, di Banda Aceh.
Sementara jika diperhatikan bagian menaranya, Masjid tersebut mirip seperti Blue Mosque atau (Masjid Biru) di Istanbul, Turki. Sedangkan bila diamati dari bentuk kubahnya, masjid ini laksana Taj Mahal yang ada di India. Perpaduan berbagai arsitektur tersebut, menambah indah bangunan Masjid Agung Tuban tersebut.
Keunikan lain pada Masjid Agung Tuban juga terlihat dari beberapa benda pusaka peninggalan Wali Songo di dalamnya. Benda-benda yang bersejarah ini, diantaranya kitab suci Alquran kuno yang dibuat dari bahan kulit, pusaka, keramik Cina, serta sarkofagus. Namun benda-benda tersebut sekarang ini telah disimpan dalam Museum Kembang Putih di Tuban.