Contents
Masjid yang dibangun tanggal 24 Agustus tahun 1951 silam dan selesai pembangunannya di tanggal 22 Februari tahun 1978 ini memiliki arsitektur yang sangat menarik. Itu karena bangunan masjid ini mempunyai gaya arsitektur Islam yang lebih modern yang menerapkan adanya bentuk geometri sederhana didalamnya. Bentuk yang dimaksud seperti kubus, persegi, serta kubah bola yang berukuran raksasa dengan hiasan beberapa ornamen didalamnya. Adanya kubah bola sangat besar ini dibuat untuk menunjukkan kesan agung nan monumental.
Bangunan kubah masjid istiqlal
Keunikan bangunan kubah raksasa yang dimiliki oleh masjid Istiqlal Jakarta ialah karena dibuat dari bahan marmer putih maupun baja antikarat atau (stainless steel). Sehingga kubah raksasa ini bersifat kokoh, sederhana, netral dan minimalis.
bangunan masjid juga memiliki gaya arsitektur minimalis. Rancangan arsitektur minimalis tersebut dipilih karena ingin menyesuaikan lokasinya karena berada dikawasan iklim tropis. Disamping memiliki arsitektur yang sangat modern, bangunan masjid Istiqlal juga memiliki gaya arsitektur ala Timur Tengah yang dapat anda lihat dari adanya hiasan kaligrafi di bagian interior kubah masjid.
Masjid ini mempunyai Kubah bentuk setengah bola menggunakan kerangka polyhendra asal Jerman. Sementara bagian luar kubah juga dilapisi oleh keramik. Kubah yang telah ditunjang dengan 12 tiang dan tertulis kaligrafi sebelah kanan kubah berlafaz Allah. Selanjutnya pada bagian tengah kubah tertulis Surat Thaha ayat ke 14 sedangkan bagian kiri kubah tertulis lafaz Muhammad. Pada tengah-tengah kubah tertulis Ayat Kursi serta Surat Al Ikhlas. Banyaknya tiang pancang Masjid ini sampai 5.138 tiang.
Dari luar atap atau atas kubah telah dipasang penangkal petir dalam bentuk lambang Bulan & Bintang yang dibuat dari bahan stainless steel yang berdiameter 3 meter dengan berat 2,5 ton. Semua bagian dari gedung utama juga dilapisi oleh marmer yang sengaja didatangkan secara langsung dari kota Tulungagung dengan luas 36.980 m2. Lantai masjid juga ditutupi oleh karpet merah yang merupakan sumbangan pihak pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
Ornamen dalam masjid istiqlal
Dari beberapa sudut masjid istiqlal juga akan mendapat beragam hiasan ornamen yang bersifat sederhana tapi tetap elegan. Berbagai jenis ornamen masjid ini berbentuk pola geometris seperti pada ornamen logam krawangan (untuk kerangka logam berlubang) memiliki pola lingkaran, kubus, ataupun persegi. Fungsi ornamen ini selain untuk unsur keindahan, juga berfungsi untuk penyekat, jendela maupun lubang udara. Pada bagian pagar masjid juga terdapat ornamen pagar langkan pada tepi balkon di bagian lantai masjid Istiqlal. Disamping berbentuk geometri, ornamen ini juga dilapisi oleh baja antikarat, seperti bagian pagar tangga, bagian langit-langit serta lapisan kubah yang berdiameter 45 meter maupun 12 pilar utamanya juga dibuat dengan lapisan baja antikarat.
Dirancang Terbuka Agar Udara Bebas Bersirkuasi.
Bangunan masjid ini didesain oleh Frederich Silaban. Bangunan ini sengaja dirancang supaya udara bisa bebas bersirkulasi dan membuat ruangan agar tetap sejuk. Karena pada ruangan shalat di lantai utama yang bersifat terbuka dan disekelilingnya juga diapit dengan plaza atau pelataran terbuka bagian kiri atau kanan bangunan. Desain masjid Istiqlal bebas sirkulasi udara dimaksudkan agar memudahkan pergantian udara maupun penerangan secara alami. Meskipun terbuka tapi siapa saja yang berkunjung di masjid ini bisa terbebas dari terik matahari dan juga curah hujan. Desain bangunan yang terbuka ini kemudian dianggap sebuah pewakilan desain arsitektur bangsa Indonesia bagi masjid Istiqlal.
Menara dan Kapasitas Masjid Istiqlal.
Dengan luas bangunan masjid yang sangat luas dan besar tersebut, masjid Istiqlal diklaim mampu menampung jamaah hampir 200.000 orang. Masjid yang sekaligus digunakan sebagai pusat pendidikan, obyek wisata religi, dan juga pusat aktivitas dakwah Islam ini juga mempunyai menara tunggal dengan tinggi 96,66 meter yang menjulang di bagian selatan masjid yang sangat menarik dan ikonik ini.