Masjid Badshahi yang sangat populer di Lahore adalah Raja dari masjid-masjid yang ada di Lahore. Karena memiliki arsitektur yang sangat mempesona bagi pengunjung. Masjid yang dibangun pada tahun 1671 memiliki bangunan yang sangat besar dan megah sehingga dalam radius 10 mil Masjid Badshahi masih terlihat dari kejauhan.
Sejarah
Dalam waktu 2 tahun Masjid Badshahi Lahore dapat diselesaikan mulai tahun 1671 sampai tahun 1673. Saudara ipar Mughal Kaisar Aurangzeb dan gubernur Lahore yang bernama Fida’i Khan Koka yang mengawasi langsung pembangunan Masjid Badshahi. Gaya arsitektur Masjid Badshahi terinspirasi dari Masjid Jamia Delhi yang telah dibangun oleh Kaisar Mughal Shah Jahan. Sepanjang tepi sungai Ravi menjadi ujung utara bagian Masjid Badshahi.
Ada beberapa versi tujuan dibangunnya Masjid Badshahi ini, Versi pertama dibangunnya masjid ini untuk melindungi sehelai rambut Nabi Muhammad SAW. Kemudian versi kedua tujuan dibangunnya masjid ini sebagai kampanye militer dari Aurangzeb dalam rangka melawan raja Maratha Chhatrapati Shivaji.
Arsitektur
Eksterior masjid dibangun dengan batu pasir merah dengan hiasan dari batu yang kuat dan tatanan dari marmer. Dari arsitektur Mughal pada umumnya, Masjid Badshahi memilki arsitektur yang berbeda dari masjid lainnya sehingga masjid satu ini disebut dengan Raja Masjid.
Posisi Masjid Badshahi cukup tinggi karena bertujuan untuk menghindari dari banjir dari sungai Ravi, yang dulunya mengalir sangat dekat dengan Masjid Badshahi. Pada waktu itu Kaisar Mughal Alamgir Aurangzeb memerintahkan untuk memasnag penghalang pada sungai agar air tidak mengikis bangunan masjid. Fakta yang terjadi saat ini aliran sungai Ravi menjauh dari Masjid Badshahi.
Masjid Badshahi menjadi salah satu destinasi religi dengan pengunjung ribuan dalam setiap harinya. Wisatawan dari Pakistan akan memenuhi Masjid Badshahi pada setiap akhir pekan. Setiap tamu negara yang penting selalu diajak mengunjungi masjid satu ini karena ornamen dalam masjid yang indah bisa dinikmati oleh para pengunjung. Masjid ini memiliki empat menara pada setiap sudut masjid
Lengkungan multifoil dengan pilar-pilar berat membagi ruang utama sholat menjadi tujuh bagian. Ketiga bagian tadi menjadi penopang dari kubah ganda dari marmer putih dan keempat bagian lagi hanya tertutup dengan kubah datar. Sistem gema yang unik bisa muncul dari bilik sisi masjid memperlihatkan betapa luasnya keilmuan yang dimiliki pada waktu itu.
Batu bata kecil yang dibakar dengan teknik pola Mussalah atau pola karpet doa menjadi lantai asli halaman masjid. Secara utuh Masjid Badshahi bisa digambarkan dengan memiliki halaman persegi yang luas, kemudian memiliki empat menara yang berada pada setiap sudut masjid, gerbang pintu masuk yang sangat megah, dan masjid satu ini mampu menampung jamaah dengan jumlah 55.000 jamaah.
