Menjadi agama minoritas di sebuah negara, komunitas muslim memiliki perjuangan yang lebih dalam membangun sebuah tempat ibadah yaitu masjid. Apalagi, jika sebuah negara tersebut memiliki toleransi rendah terhadap pemeluk agama minoritas. Maka akan sulit sekali mendapatkan ijin dari pemerintah untuk pembangunan rumah ibadah masjid.
Hal tersebut tidak terjadi di negara Jepang, karena Jepang memiliki toleransi tinggi terhadap perbedaan terutama dalam hal agama. Budaya litersasi membuat mereka memiliki toleransi dan rasa ingin tahu yang tinggi. Komunitas muslim tertinggi di Jepang terdapat di daerah Gifu sehingga disana ada sebuah masjid cantik yang bernama Masjid Gifu.
Masjid Gifu sendiri dibangun pada tanggal 27 Oktober 2007 dan pembangunan rampung pada 30 Juni 2008. Masjid Gifu kemudian diresmikan pada 27 Juli 2008 dan dihadiri oleh banyak tamu dan undangan diantaranya Duta besar Afganistan, Iran dan Irak. Kemudian Wakil duta besar negara Pakistan, Qatar, Saudi Arabia,Mesir, Maroko, Oman, dan Amerika Serikat. Tamu kehormatan yang hadir adalah Imam Masjidil Haram yaitu Sheikh Mahir Al-Muaiqetly.
Arsitektur
Total dana pembangunan Masjid Gifu sebesar 129 juta yen atau setara dengan 1.1 juta US Dollar. Masjid Gifu memiliki luas 351 meter persegi dan berada di area Islamic center yang terdapat didalamnya sekolah internasional dan pusat kebudayaan Islam. Sekolah internasional dan pusat kebudayaan Islam sendiri pembangunannya menelan dana 135 juta yen.
Masjid dibagi beberapa ruangan, yaitu ruang untuk sholat, runag perpustakaan, ruang konsultasi. Masjid megah ini memilki kubah dan menara meskipun tidak terlalu tinggi sehingga khas dari bangunan sebuah masjid sudah terpenuhu pada Masjid Gifu. Letak masjid Gifu yang berada ditengah sawah membuat pemandangan disekitar masjid lebih alami.
Masjid Gifu bangunannya didominasi oleh warna putih, memiliki tiga buah kubah dengan satu kubah yang paling besar sebagai kubah utama. Kemudian menara kembar menjadikan bangunan masjid tampak simetris terlihat dari depan. Masjid Gifu ini pembangunannya juga melibatkan warga negara Indonesia alumni dan mahasiswa dari Universitas Gifu.