Masjid Sunan Ampel
sumber : https://www.republika.co.id
Sebagai masjid tertua di Jawa Timur, masjid Sunan Ampel saat ini menjadi salah satu objek wisata religi di kota Surabaya. Dikelilingi oleh bangunan-bangunan bergaya arsitektur Cina dan Arab. Di sisi kiri masjid adalah sumur yang diyakini sebagai sumur menguntungkan, biasanya digunakan oleh mereka yang percaya bahwa airnya akan memperkuat janji atau sumpah mereka. Masjid ini berjarak 2 km dari Jembatan Merah atau Jembatan Merah Surabaya.
Masjid Muhammad Cheng Ho
sumber : https://merahputih.com
Masjid ini sejauh ini adalah salah satu masjid terbaik dengan pengaruh Cina-Muslim di Indonesia. Ini memiliki perpaduan gaya budaya Arab, Jawa dan Cina. Mengunjungi masjid Muhammad Cheng Ho akan memberi Anda pengalaman budaya religius dan beragam sejarah sekaligus. Masjid ini cukup mudah ditemukan karena terletak di sisi jalan raya utama di pertigaan menuju Pasuruan, Malang dan Surabaya, sekitar 300 meter dari terminal bus Pandaan.
Masjid Al-Irsyad
sumber : http://www.kotabaruparahyangan.com
Hal pertama yang Anda perhatikan tentang bangunan pemenang penghargaan ini adalah masjid ini tidak memiliki kubah. Tetapi orang tidak mengalami kesulitan mengidentifikasi itu sebagai tempat ibadah berkat kaligrafi tertanam yang tertulis di dinding. Dindingnya dibangun menggunakan batu yang ditumpuk untuk menahan getaran tektonik. Dengan kapasitas untuk menampung sekitar 1.000 jamaah, masjid ini dirancang untuk “menyatu” dengan alam. Batu-batu yang ditumpuk memungkinkan aliran udara alami, menghilangkan kebutuhan untuk pendingin udara khusus. Terletak di pusat kota Bandung, jadi Anda tidak bisa melewatkannya.
Masjid Menara Kudus
sumber : https://situsbudaya.id
Masjid Menara Kudus (juga dikenal sebagai: Masjid Al-Aqsha) juga merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia yang dibangun sekitar tahun 1549. Terletak di kota Kudus Jawa Tengah, masjid ini populer sebagai situs ziarah di Jawa Tengah. Masjid ini memiliki arsitektur Hindu-Buddha kuno seperti yang ditunjukkan dari menara yang dibangun dari batu bata merah dengan ornamen keramik Vietnam abad ke-15.
Masjid Terapung Amirul Mukminin
sumber : https://kumparan.com
Saat naik di atas laut di ujung selatan Losari Esplanade, struktur kubah kembar yang elegan ini dikenal sebagai “masjid terapung”. Dibangun menggunakan tumpukan beton yang didorong ke dasar laut, masjid Amirul Mukminin menyerupai rumah panggung tradisional Makassar dan Bugis. Saat air pasang, masjid tampak seolah mengambang. Bagi pelancong, waktu terbaik untuk mengunjungi masjid adalah saat matahari terbit atau terbenam. Ini memiliki tiga lantai yang dapat menampung hingga 400 jamaah.