Contents
Nama Baiturrahman banyak digunakan dalam banyak nama masjid di Indonesia. Namun di Indonesia ada 4 Masjid Baiturrahman yang terkenal karena sejarah dan arsitektur bangunannya. Jika mendengar Masjid Baiturrahman yang muncul di benak banyak orang tertuju pada Masjid Raya Baiturrahman Aceh, karena masjid ini menjadi sangat populer setelah pasca tsunami Aceh di tahun 2004. Tsunami yang menelan korban ribuan orang meninggal dan melululantahkan bangunan di sekitar pantai, namun ajaibnya Masjid Raya Baiturrahman Aceh tetap kokoh berdiri dan tidak terkena dampaknya secara berarti.
Ada juga Masjid Baiturrahman lainnya yang juga memiliki keistimewaan pada sejarah dan arsitektur bangunannya. Selengkapnya bisa di simak 4 Masjid Baiturrahman yang populer di Indonesia ini.
Masjid Raya Baiturrahman Aceh
sumber : https://kabar24.bisnis.com/
Masjid Baiturrahman pertama adalah Masjid Raya Baiturrahman Aceh, masjid yang di bangun sejak Kesultanan Aceh, dan dalam perjalanan waktu mengalami pemugaran dan renovasi karena terbakar akibat perang antara rakyat Aceh dengan kolonial Hindia Belanda. Pembangunan kembali Masjid Raya Baiturrahman Aceh dilakukan oleh Hindia Belanda dalam rangka meredam kemarahan rakyat Aceh kala itu. Bangunan utama yang bersejarah ini di rancang oleh orang Belanda sehingga unsur arsitektur Eropa ada dalam bagian bangunan masjid ini.
Masjid Baiturrahman yang menjadi kebanggaan rakyat Aceh saat ini, dulunya menjadi pusat penyebaran agama Islam dan menjadi benteng pertahanan rakyat Aceh dalam melawan kolonial Hindia Belanda sampai menewaskan panglima jendral dari Belanda kala itu. Masjid Baiturrahman yang menjelma menjadi Masjid Raya ini sekarang menjadi salah satu ikon Aceh. Berbagai fasilitas yang dimiliki masjid, maka Masjid Raya Baiturrahman Aceh selain berfungsi sebagai tempat ibadah, juga semagai salah satu obyek wisata religi, pusat pendidikan, pusat informasi Islam yang disiarkan via Radio yang dimiliki masjid.
Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi
sumber : https://www.yukbanyuwangi.co.id/
Masjid Baiturahman kedua yang tidak kalah tenar juga berada di Banyuwangi Jawa Timur. Masjid ini juga di bangun di masa penjajahan Belanda. Masjid dengan perpaduan arsitektur Islam dengan budaya Banyuwangi ini tampak sangat megah hari ini. Masjid ini berdiri dan berkembang ketika pemerintahan Bupati I Banyuwangi Raden Tumenggung Wiraguna I. Masyarakat Banyuwangi yang mayoritas beragama Islam semakin lama semakin banyak, maka masjid Agung ini dalam perjalannya mengalami 4 kali renovasi hingga hari ini. Renovasi keempat dilakukan pada tahun 2005. Atap joglo yang pada renovasi ketiga merubah atap yang berbentuk kubah menjadi atap joglo, sekarang renovasi ke empat dikembalikan lagi atapnya berbentuk kubah.
Atap kubah kali ini ada yang unik, yaitu kubah geser. Ada dua buah kubah geser pada Masjid Baiturahman Banyuwangi dengan fungsi sebagai ventilasi udara alami sekaligus sebagai bentuk desain dan arsitektur yang unik. Fasilitas-fasilitas Masjid Agung Baiturahman Banyuwangi juga menjadi daya tarik bagi jamaah untuk menikmati kemegahan masjid ini dan membuat ibadah jamaah menjadi lebih kusyuk.
Masjid Baiturrahman Cinere
sumber : https://republika.co.id/
Masjid Baiturrahman yang beralamat Jl. Bukit Cinere Raya 150-C memiliki konsep arsitektur yang minimalis. Namun, fasilitas parkir yang cukup luas. Masjid yang memiliki lantai empat ini mampu menampung 1.000 jamaah. Setiap laintai memiliki fungsi masing-masing, untuk fungsi sholat berada di lantai dua dengan fasilitas masjid yang bisa membuat jamaah nyaman untuk beribadah seperti hamparan karpet-kapet empuk nan bersih karena setiap hari dibersihkan oleh petugas masjid.
Taman Pendidikan Alquran (TPA) yang diselenggarakan pada siang hari yang dilakukan di lantai tiga masjid. Masjid ini selalu padat dengan kegiatan-kegiatan, mulai dari taklim dan kajian kajian Islam yang sudah terjadwal. Yayasan Masjid Baiturahman Cinere juga memiliki lembaga pendidikan di tingkat TKIT, SDIT, juga telah berjalan SMPIT Ar-Rahman dengan siste pengelolaan modern. Pengelolaan yang baik dari hari ke hari masjid ini semakin baik dari kegiatan-kegiatan yang diadakan masjid dan semakin baik pula bangunan yang selalu diperbaiki demi kemaslahatan umat.
Masjid Baiturrahman Semarang
sumber : https://id.wikipedia.org/
Masjid Baiturrahman Semarang berdiri pada tahun 1955, dengan pendirinya ialah H M Bachroen, RMT Panji Mangunnegoro, dan Ahmad Bastari. Masjid yang menghabiskan dana lebih dari Rp 291 juta kala itu bisa dirampungkan. Pada hari Minggu, 15 Desember 1974 bertepatan dengan tanggal 1 Zulhijah 1394 H, Masjid Raya Baiturrahman diresmikan Presiden Soeharto.
Masjid Baiturrahman terletak di Jalan Pandanaran, Pekunden, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah. Interior masjid penuh dengan ornamen warna coklat menghiasi atap dan pancaran lampu serta warna emas yang bertuliskan kaligrafi atas nama kalam Allah SWT. Ada rak-rak tempat kitab suci Alquran yang memudahkan jamaah jika ingin membaca alquran. Lantai dua dikhususkan bagi kaum hawa yang melakukan salat atau sekedar itikaf.
Ada pertokoan yang dikelola oleh pihak Masjid Baiturrahman dan ada aneka pedagang kaki lima yang menjajakkan aneka barang dagangan dari minyak wangi, pecis, sajadah atau pernak pernik lainnya disekitar masjid, sehingga di sore hari selalu ramai. Untuk menunjang pelayanan kepada jamaah masjid maka pihak masjid melengkapinya dengan sarana dan prasarana seperti pendingin ruangan, yang berada di area dalam masjid, tempat penitipan barang bawaan, tempat berwudu dan MCK, taman beserta area duduk, parkiran area halaman masjid.