Meski Inggris bukanlah negara yang memiliki jumlah penduduk Muslim mayoritas, namun geliat akan pertumbuhan Islam nampak jelas di negeri yang dipimpin seorang ratu ini. Jika melihat dari statistik, peningkatan mualaf di negeri tersebut cukup signifikan, dengan jumlah 2,7 juta pada tahun 2011 dan naik menjadi 3,1 juta pada tahun 2014. Pertumbuhan Islam yang lumayan pesat ini tentu tak dapat dipisahkan dari sumbangsih berbagai pusat agama dan pendidikan Islam di Britania Raya, salah satunya masjid Raya Birmingham.
Sejarah dan Latar Belakang Pembangunan
Masjid yang sekaligus dijadikan sebagai pusat pendidikan agama Islam ini menjadi masjid pertama di Birmingham dan masjid kedua di seluruh Inggris raya ketika pertama kali dibuka secara resmi untuk para jamaah pada tahun 1975. Masjid Raya Birmingham juga tetap menjadi sebuah institusi yang sama sekali unik di Inggris Raya dengan tak bekerjasama pada sekolah Islam manapun.
Jamaah dari berbagai aliran dalam Islam diperkenankan untuk menghadiri kajian Islami dan juga khotbah, terutama pada sholat Jumat yang mampu mencapai 4000 jamaah yang terdiri dari berbagai Muslim dari penjuru dunia seperti Pakistan, Arab, Afrika, dan berbagai kawasan Asia lain dimana semua membaur jadi satu di dalam masjid yang luas ini.
Tak seperti masjid yang terkenal lainnya di Inggris Raya, tak adanya dominasi dari satu jamaah atau aliran tertentu dalam pendanaan pembangunan dan kepengurusan masjid Raya Birmingham ini memberikan keuntungan bagi keseluruhan jamaahnya tanpa terkecuali.
Arsitektur Megah Nan Luas
Pembangunan masjid raya Birmingham yang telah dimulai sejak 1969 memakan waktu selama enam tahun guna merampungkannya hingga siap digunakan sebagai tempat ibadah. Masjid ini memiliki kubah besar yang terbuat dari bahan emas , ditambahkan dalam pemugaran yang dilakukan pada kurun tahun 1980 an. Pembangunan terbaru yang dilakukan pada masjid terbesar di Inggris ini dilakukan dengan menambahkan beberapa serambi baru dan perluasan sederhana dengan menambahkan instalasi pintu darurat.
Masjid ini memiliki 3 tingkat lantai yang didesain begitu mengesankan. Lantai dasar masjid dilengkapi dengan ruang untuk pertemuan komunitas dan kantor kepengurusan. Beralih kebagian utama, masjid ini memiliki ruangan utama yang begitu luas untuk para jamaah laki-laki dalam menunaikan sholat. Ruangan utama mampu mengakomodasi hingga 3000 jamaah laki-laki, sementara untuk sekat ruang jamaah wanita mampu menampung 1500 jamaah.
Pada bagian tengah ruangan utama tepat pada bagian bawah kubah berdiameter 14m, tergantung lampu hiasan berkilau hasil donasi dari salah satu jamaah masjid raya Birmingham. Lampu ini menambah kesan modern dalam mempercantik seisi ruangan utama yang memiliki desain sederhana dengan corak dominan warna putih.
Untuk melengkapi fungsionalitas dan kemegahan masjid raya Birmingham, di sekeliling ruang utama tempat para jamaah melakukan ibadah sengaja disediakan rentetan serambi yang ditempatkan pada lantai dua. Serambi tersebut juga memiliki tujuan salah satunya untuk para tamu non-Muslim yang ingin mempelajari Islam lebih dalam. Mereka bisa duduk-duduk di serambi ini dan mengamati berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para jamaah di lantai bawah.
Tak hanya menonjolkan keindahan dan kemegahan arsitekturnya yang minimalis, masjid ini juga menjadi garda depan untuk gerakan kemanusiaan dan sosial, terlepas untuk para muslim maupun non-muslim yang membutuhkan. Gerakan sosial dan kemanusiaan yang dilakukan seperti gerakan amal memberi makanan gratis (food bank) dan dapur sup musim dingin untuk para tunawisma di sekitarnya.