Masjid yang berada di Paskitan ini menjadi masjid yang terbesar di Pakistan dan di Asia Selatan. Masjid yang berdiri di atas lahan seluas 43.295,8 meter persegi ini mampu menampung hingga 74.200 jamaah. 10 ribu jamaah di bagian ruang shalat utama, 24 ribu jamaah di bagian are portico dan 40 ribu jamaah di halaman tengah dan 200 ribu di area pendukung. Meskipun daya tampungnya lebih sedikit dri masjid Hassan II di Maroko namun masjid Faisal memiliki daya tampung terbesar di area penghubung setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Masjid ini berada di bawah bukit Magala utara kota Islamabad, kaki bukit bagian paling barat dari pegunungan Himalaya. Selain itu, masjid ini juga memiliki kemegahan yang luar biasa indah. Karena terdapat pilar-pilar beton raksasa dan menara-menara yang tinggi. Terdapat empat menara yang sangat tinggi sekitar 80 meter atau 260 kaki dengan diameter 10 meter. Masjid Faisal juga memilik ciri khasnya sendiri yaitu masjid yang besar dan megah tanpa adanya kubah. Meskipun tanpa kubah, masjid ini sangat menarik dan indah. Terlihat garis-garis modern kontemporer bercampur dengan tenda tradisional khas Beduin brada di dala ruang shalat yang berbentuk segitiga dengan empat menara. Kemegahannya di buat oleh seorang arsitek Vedat Dalokay asal Turki. Dengan perpaduan gaya Asia Selatan, Arab dan Turki menjadikan masjid ini salah satu contoh arsitekur islam modern di dunia.
Tak hanya tempat untuk beribadah, masjid Faisal juga menyediakan beberapa sarana dan fasilitas yang menunjang. Seperti perpusatakaan, museum, ruang kuliah, kafetaria dan Universitas Islam Internasional yang mampu menampung hingga 700 mahasiswa. Selain itu ruang utama di masjid ini dihiasi oleh lampu gantung yang ukurannya sangat besar dengan berat 7,5 ton dan dihias dengan 1000 bola lampu listrik. Hal lain yang menarik dari mesjid ini adalah adanya ruang khusus sholat untuk wanita. Karea di Pakistan wanita sangat dianjurkan unuk shalat di rumah. Rung shalat ini dihias dengan pualam putih dan hitam yang didatangkan dari Yunani. Dan dibagian halaman tengah masid ditutup dengan granit Italia.
Masjid Faisal memiliki sejarahnya sendiri. Nama yang diambil dari Raja Faisal Bin Abdul Aziz ini mendukung atas rencana pembangunan tempat ibadah Nasional oleh Pemerintah Pakistan pada tahun 1966. Tak tanggung-tanggung untuk membangun masjid ini dibutuhkan seorang arsitek yang sangat handal. Oleh karena itu diseleggarakan sayembara internasional yang diikuti hingga 17 negara. Selama empat hari penjurian, seorang arsitek dari Turki, Vedat Dalokay memenangkan sayembara itu.
Pembangunan masjid Fasial dimulai pada tabun 976 oleh National Construction of Pakistan yng dipimpin oleh Azim Khan. Karena menghasilkan masjid yang megah, masjid yang dana nya ditanggung oleh pemerintah Saudi Arabia ini menghabiskan dana lebih dari 130 juta Riyal Saudi Arabia atau sekitar 120 juta dolar Amerika. Meskipun menghabiskan jutaan dolar, masjid yang dibangun sangat megah dan indah yang memiliki keunikannya sendiri.
Pada tahun 96 masjid ini telah selesai dibangun dan menjadi markas bagi Inernational Islamic University. Meskipun pada awalnya banyak sekali yang mengkriik msjid ini karena tidak terdapat kibah yang biasanya menjadi ciri khas sebuah masjid. Namun, seiring berjalannya waktu, kritikan tersebut hilang dan menghasilkan masjid yang sangat megah dengan lokasi yang menarik ber latar belakang bukit Margalla.