Contents
Menara Masjid Agung Bandung menjadi salah satu tempat menarik yang banyak dikunjungi di kawasan Masjid Agung Bandung. Menara kembar dengan ketinggian masing-masing 81 meter memiliki sejarah dan spot yang bagus untuk melihat pemandangan Kota Bandung dari atas. Pengunjung bisa melihat pemandangan dari sudut 360 derajat di atas menara Masjid Agung Bandung. Masih banyak orang yang belum mengetahui apa-apa saja fakta menarik dari menara Masjid Agung Bandung.
Sejarah Pembangunan Menara Masjid Agung Bandung
sumber : https://lokawisatabandung.com/
Menara Masjid Agung Bandung bukanlah bagian asli bangunan Masjid Agung Bandung. Masjid yang berdiri sejak tahun 1812 ini tidakmemiliki menara. Seiring perkembangan zaman, masjid mengalami renovasi. Di tahun 1930 Masjid Agung mengalami renovasi kembali dengan menambahkan dua buah bangunan menara di depan masjid. Awalnya, arsitektur pada puncak menara seperti arsitektur atap masjid, sehingga bangunan tampak senada dengan menara. Bentuk nyuncung ini merupakan arsitektur tradisional bangunan Sunda.
Setelah masa kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1955, Masjid Agung Bandung mengalami renovasi kembali. Kali ini renovasi hampir merubah semua gaya arsitektur masjid, yang semula bergaya tradisional menjadi gaya arsitektur Timur Tengah. Renovasi kali ini dilakukan karena salah satu persiapan menjelang Konferensi Asia Afrika yang akan dilaksanakan di Bandung. Di pemerintahan orde baru, Masjid Agung mengalami renovasi lagi berdasarkan SK Gubernur Jawa Barat tahun 1973. Sehingga menara Masjid Agung Bandung juga mengalami renovasi, dengan ornamen logam berbentuk bulat seperti bawang.
Lift Menara Masjid Agung Bandung
sumber : https://lokawisatabandung.com/
Menara Masjid Agung Bandung memiliki fasilitas lift untuk akses menuju ke atas menara. Jika pengunjung ingin naik diatas menara masjid ini, pintu masuknya berada di pelataran masjid. Sebelum memasuki lift dan menuju keatas pengunjung diharuskan melepas alas kaki demi kebersihan. Sandal atau sepatau bisa dibawa menggunakan plastik atau tas. Namun jika tidak membawa, pengunjung bisa beli di samping loket masuk. Setiap menara hanya memiliki satu lift dan satu operator. Menara dibuka untuk umum mulai 10.00 sampai jam 16.00 WIB. Sayang sekali saat malam hari lift ini tidak dibuka untuk umum. Dan sepertinya tidak ada batasan waktu selama disana. Tapi lift akan tutup saat waktu azan sampai sholat selesai.
Tinggi Menara Masjid Agung Bandung
sumber : https://lokawisatabandung.com/
Menara kembar Masjid Agung Bandung menjadi landmark Kota Bandung. Lokasi menara keduanya berada di sayap kanan dan kiri masjid. Masing-masing memiliki ketinggian 81 meter, rencana sebelum di bangun ketinggian menara 99 meter. Namun karena membahayakan penerbangan di dekat Bandara Internasional Bandung, maka menara hanya dibangun dengan ketinggian 81 meter. Namun, menara kembar tersebut tetap tingginya 99 meter jika dihitung dari pondasi yang tingginya mencapai 18 meter.
Di bulan Ramadan kedua menara menjadi tujuan banyak orang di sore hari untuk ngabuburit atau menunggu waktu berbuka puasa. Menara Kembar tersebut selain berfungsi untuk kepentingan spiritual, juga dimanfaatkan untuk kepentingan komersial, telekomunikasi dan obyek wisata.
Bentuk Menara Mengadopsi Bentuk Gedung Sate
sumber : https://lokawisatabandung.com/
Bentuk menara Masjid Raya Bandung dirancang dengan mengadopsi bentuk Gedung Sate yang menjadi icon Jawa Barat dan kota Bandung. Selain berfungsi sebagai tempat wisata, menara ini juga memiliki fungsi sebagai bangunan penampung air (roof tank) untuk memenuhi kebutuhan wudhu jamaah.
Menara yang menjadi bangunan tertinggi di kota kembang ini diresmikan pada tahun 2003. Sebelum direnovasi Masjid Agung hanya memiliki satu buah menara di bagian selatan. Bentuknya pun tidak seperti sekarang. Saat itu bagian menara didominasi warna merah dengan puncak yang berbentuk tulang bawang. Masjid peninggalan tahun 1812 ini telah mengalami sedikitnya 7 kali renovasi.
Tiket Seharga 7.000 Rupiah
sumber : https://www.travelndate.com/
Pengunjung bisa naik ke atas menara dengan membayar tiket seharga Rp 7.000,- saja. Tiket ini berlaku untuk satu kali naik ke atas menara dan waktu kunjungan di atas dibatasi 15 menit saja karena masih banyak pengunjung yang antri ingin menuju keatas menara. Loket pembelian tiket berada di bawah menara. Setelah mendapatkan tiket langsung saja menuju lift yang dijaga oleh satu orang petugas. Jika tidak mau antri,pengunjung bisa datang di menara Masjid Agung Bandung di hari dan jam kerja.