Contents
Masjid Agung Semarang salah satu contoh ideal Masjid Agung yang ada di Indonesia. Lokasi masjid berada di pusat Kota Semarang, sehingga lokasi masjid berdekatan dengan bangunan-bangunan pemerintahan. Masjid ini di bangun di atas tanah seluas 119 hektare, Masjid Agung Semarang beralamat di Jalan Gajah Raya, Gayamsari, Kota Semarang. Di pusat kota Semarang, masjid ini menjadi pusat perhatian banyak orang karena memiliki bangunan megah dan unik.
Sejarah
sumber : https://jejakpiknik.com/
Masjid Agung Semarang di bangun pada tahun 2002 diawali dengan peletakan batu pertama. Proses pembangunan ini dilakukan selama empat tahun hingga diresmiknnya masjid ini pada tahun 2006. Masjid Agung Semarang di bangun di atas tanah wakaf Ki Ageng Panandaran II, yaitu Bupati Semarang pertama dengan luas 119 hektar. Atas dukungan Gubernur Jawa Tengah saat itu, Mardiyanto, hak kepemilikan tanah wakaf yang sebelumnya bermasalah, sekarang sudah kembali. Kemudian Gubernur Jawa Tengah membentuk Tim Pembangunan Masjid Agung Semarang untuk menangani semua permasalahan dalam proses pembangunan masjid.
Masjid Agung Semarang sudah difungsikan sebagai tempat ibadah sebelum dilakukannya peresmian oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono. Bahkan masjid ini telah digunakan Salat Jumat untuk pertama kalinya dua tahun sebelum peresmian masjid, yaitu pada tanggal 19 Maret 2004 dengan Khatib Drs. H. M. Chabib Thoha, MA, (Kakanwil Depag Jawa Tengah).
Arsitektur
sumber : https://jejakpiknik.com/
Masjid Agung Semarang memiliki desain perpaduan arsitektur Jawa, Islam dan Romawi. Perpaduan arsitektur bisa dilihat mulai dari atap bangungan utama masjid yang berbentuk limas khas gaya arsitektur Jawa. Pada atap masjid puncaknya dilengkapi dengan kubah berdiameter 20 meter yang merupakan unsur Islam dengan bangunan 4 menara juga merupakan gaya arsitektur Islam pada masjid ini. Unsur Romawi bisa dilihat pada bangunan pilar-pilar yang berjumlah 25 pilar di pelataran masjid ini.
Payung Hidrolik
sumber : https://jejakpiknik.com/
Masjid yang megah ini tampak semakin indah dan futuristik dengan arsitektur pelataran yang dimilikinya. Keindahan Masjid Agung Semarang disempurnakan oleh enam payung hidrolik raksasa yang berada di pelataran masjid. Payung raksasa otomatis ini bisa membuka dan menutup jika diperlukan. Selain menambah apik arsitektur masjid, payung raksasa ini memang berfungsi sebagai penahan panas dan hujan supaya jamaah lebih nyaman untuk melakukan ibadah. Payung hidrolik raksasa ini di buka pada saat Sholat Jumat, Idul Fitri atau Idul Adha, jika angin tidak melebihi 200 knot.
Kapasitas 15.000 Jamaah
sumber : https://jejakpiknik.com/
Masjid Agung Semarang yang megah ini memiliki kapasitas 15.000 jamaah pada bangunan utama masjid. Sedangkan halaman utama masjid juga mampu menampung sekitar 10.000 jamaah. Jika ditotal seluruh ruangan dan halaman bisa mampu menampung 25.000 jamaah.
Fasilitas
Masjid Agung Semarang tentunya memiliki kelengkapannya sebagai Masjid Agung. Kelengkapan tersebut bisa berupa fasilitas-fasilitas yang disediakan masjid, diantaranya perpustakaan, auditorium, penginapan, ruang akad nikah, serta museum, dan kafetaria.
Perpustakaan
Masjid ini memiliki mini perpustakaan yang berada di salah satu ruangan pada bagian lantai menara Asmaul Husna. Pada perpustakaan ini terdapat koleksi perkembangan Islam di Jawa dan koleksi proses pembangunan Masjid Agung Semarang.
Auditorium
Kelengkapan dari sebuah Masjid Agung salah satunya adalah auditorium atau ruang serbaguna. Pada ruangan ini bisa digunakan berbagai macam aktifitas kegiatan. Kegiatan yang sering dilakukan di auditorium seperti seminar, resepsi pernikahan, dan kegiatan lainnya.
Penginapan
Pada Masjid Agung tidak banyak yang memiliki fasilitas seperti yang dimiliki masjid ini, yaitu fasilitas penginapan. Penginapan pada masjid ini memliki layanan yang cukup baik seperti layaknya penginapan pada umumnya. Selain memiliki keistimewaan mudah ketika ingin ibadah di masjid ini, tamu juga bisa lebih mudah mengeksplore kompleks masjid ini.
Menara Asmaul Husna
Disebut Menara Asmaul Husna karena memiliki ketinggian 99 meter. Pada menara ini didalamnya terdapat ruangan-ruangan dengan berbagai fungsi yang berbeda. Salah satu lantai dan ruangan yang sering menjadi tujuan para pengunjung adalah lantai atas. Pada lantai atas ada beberapa teropong otomatis untuk melihat pemandangan jarak jauh dari ketinggian menara ini. Untuk masuk menuju atas menara ada tiket yang harus di bayar dan pengunjung bisa menyewa teropong otomatis dengan biaya murah dengan durasi tertentu.
.