Contents
Masjid Raya Jakarta Barat baru di bangun pada tanggal 26 September 2014, karena wilayah Jakarta lainnya mulai Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Utara sudah memiliki Masjid Raya. Masjid Raya Jakarta Barat di bangun di alamat Jalan Desa Semanan, Kelurahan Semanan, Kecamatan Kalideres, Kota Jakarta Barat, DKI Jakarta, Indonesia. Keberadaan Masjid Raya Jakarta Barat ini menjadi salah satu destinasi wisata religi dengan daya tarik arsitektur masjid yang menerapkan unsur lokal Betawi pada bangunannya. Selain itu, Masjid Raya Jakarta ini memiliki beberapa fasilitas yang bisa di manfaatkan oleh umat Islam.
Proses Pembangunan
sumber : https://megapolitan.kompas.com/
Masjid Raya Jakarta Barat telah di bangun pada masa pemerintahan Jokowi ketika menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Gagasan dan peletakan batu pertama masjid ini dilakukan oleh Jokowi. Masjid megah dengan dua lantai ini di bangun di atas tanah seluas 2,4 hektar milik pemerintah DKI Jakarta. Pembangunan masjid yang didanai dari APBD DKI Jakarta ini menelan biaya sebesar 164 milliar rupiah.
Masjid Raya Jakarta Barat memang sengaja di desain dengan nuansa budaya Betawi. Namun tidak semuanya bergaya Betawi dalam arsitekturnya, seperti halnya 5 menara masjid ini yang memiliki gaya arsitektur Ottoman Turki. Jumlah 5 menara yang dimilki Masjid Raya Jakarta Barat ini melambangkan jumlah Rukun Islam yang lima. Masjid dengan kapasitas sekitar 12.500 jamaah ini mengusung konsep keterbukaan, keragaman, kebersamaan, dan religius. Untuk kawasan masjid diusung konsep green building atau ramah lingkungan.
Fasilitas
sumber : https://megapolitan.kompas.com/
Sesuai dengan status sebagai Masjid Raya, maka fasilitaspun juga harus sesuai dengan kriteria sebagai Masjid Raya. Di antara fasilitas-fasilitas masjid sebagai pendukung Masjid Raya Jakarta Barat seperti tempat wudhu, MCK, area parkir, rest area, dan ruang serbaguna yang bisa dimanfaatkan untuk segala kegiatan, serta masih banyak lagi fasilitas yang aka disediakan.
Rute
sumber : https://news.detik.com/
Bagi pengunjung yang berasal dari luar kota Jakarta Barat, jika menaiki transportasi pribadi bisa dinyalakan google maps di aplikasi android yang dimilikinya, lalu ketik tujuan Masjid Raya Jakarta Barat atau Masjid Raya KH Hasyim Asyari. Kemudian google maps akan memandu menuju ke lokasi tujuan yaitu Masjid Raya Jakarta Barat. Namun bagi yang tinggal di Jakarta Barat, sudah ada jalur busway yang menuju ke Masjid Raya tersebut.
PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) membuka rute baru untuk Bus Transjakarta, yakni Masjid Raya KH Hasyim Asyari-Kalideres. Rute baru tersebut melewati Masjid Raya Jakarta Barat – Halte Busway Pesakih – Jalan Daan Mogot – Halte Busway Kalideres. Sebaliknya, yakni Halte Kalideres – Jalan Daan Mogot – Masjid Raya Jakarta Barat. Setiap 15 menit, bus Transjakarta akan menjemput maupun mengantar warga yang ingin berkunjung ke masjid itu. Bus beroperasi setiap hari, mulai pukul 05.00 sampai 22.00 WIB.
Kontroversi Struktur Bangunan
sumber : https://medan.tribunnews.com/
Bangunan Masjid Raya ini menuai banyak kontroversi, diantara kontroversi pada struktur bangunan masjid adalah adanya ornamen-ornamen seperti simbol salib yang berada di pintu-pintu masjid. Namun hal ini di bantah oleh Jokowi, menurutnya pendalaman seluruh unsur bangunan baik pintu gerbang, tiang, tempat imam dan relief tidak terdapat unsur gambar lambang agama. Bentuk keempat pintu Masjid dari depan hingga ke dalam adalah minimalis moderen polos, dan pembangunan sayap kanan dan sayap kiri masjid tidak sebanding dan tidak simetris. Sayap sektor kiri lebih besar dibanding dengan sayap sektor kanan sehingga tidak menggambarkan bentuk salib.
Kemudian di atas gerbang pintu masuk utama di depan masjid adalah gambar berbentuk lingkaran bunga teratai yang melambangkan Yayasan Perguruan KH Kyai Hasyim Asy’ari. Jadi bukan lambang bintang david milik zionis. Ada lebih dari tiga kontraktor dalam pembangunan masjid ini sehingga memunculkan kelemahan yang banyak pada struktur bangunan masjid. Yang baru terjadi adalah plafon beserta kerangka penyangga di sisi utara masjid roboh setelah diguyur hujan yang deras. Kemudian sejak 2017 selalu saja membuat rembesan air ketika diguyur hujan sehingga membekas hitam di dinding gypsum samapai atap gypsum dibagian ruang depan shalat masjid tempat imam berdiri roboh
Lokasi taman yang telah dibuat ternyata tidak memiliki saluran pembuangan air. Sehingga setiap kali ada hujan, bagian taman selalu tergenang oleh air dan air pernah sampai satu meter lebih tingginya. Masjid yang terletak di dekat rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Daan Mogot juga memiliki sisi yang terbuka sehingga tampias air hujan selalu saja membuat pelataran lantai 1 menjadi tergenang oleh air. Adapun bagian basement yang ternyata tidak ada tujuan penggunaan yang jelas karena dalam rancangan bukan dimaksudkan untuk dijadikan area parkir karena tidak ada akses masuk mobil atau motor. Sehingga rembesan air atau tampias air hujan masuk dan membuat genangan di dalamnya.