Riau yang notabene merupakan penghasil migas terbesar di Indonesia merupakan kota yang terkenal sangat religious. Riau juga pernah menjadi rumah bagi Kesultanan Islam yang pernah berjaya di masa lalu dan sangat wajar jika di kota Pekanbaru sebagai ibukota Riau terdapat berbagai masjid megah nan mempesona yang akan membuat siapapun yang melihatnya berdecak kagum. Terdapat 5.229 masjid di Riau pada tahun 2009 dan salah satu dari masjid tersebut ada Masjid An Nur yang terkenal dengan kemegahan dan keindahannya. Tepatnya masjid An Nur berlokasi di jalan Hang Tuah di Kecamatan Pekanbaru.
Masjid An Nur dibangun pada tahun 1968 tepatnya pada tanggal 19 Oktober atau tanggal 27 Rajab 1388 H, hingga saat ini masjid tersebut merupakan salah satu masjid yang termegah di Indonesia. Jika dilihat dari arsitektur bangunan masjidnya, terdapat pengaruh dari gaya Melayu, India, Turki dan Arab. Setelah selesai dibangun masjid ini diresmikan oleh Arifin Ahmad yang merupakan seorang Gubernur Riau dan pada tahun 2000. Masjid An Nur direnovasi secara besar-besaran oleh Gubernur Saleh Djasit. Jika dilihat saat ini bangunan masjid yang mewah dan megah bukanlah bangunan asli pada awal dibangun tapi merupakan hasil dari renovasi total terhadap masjid An Nur.
Pada tahun 2000 pembangunan renovasi masjid secara kesuluruhan dilakukan, bagian luas masjid bertambah tiga kali lipat yang sebelumnya memiliki luas 4 hektar menjadi 12.6 hektar. Luasnya lahan tersebut sangat berguna dan bermanfaat bagi seluruh jamaah yang datang mengunjungi masjid ini, termasuk adanya kawasan tanah hijau dan lahan parkir yang sangat luas.
Masjid ini pernah menjadi kampus bagi Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Syarif Kasim Pekanbaru pada awal pendirian masjid An Nur hingga tahun 1973. Kini IAIN Sultan Syarif Kasim telah berubah menjadi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN SUSKA) Pekanbaru. Universitas tersebut dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk belajar menuntut ilmu Islam khususnya di bidang Ushuluddin.
Jika diamati sekilas masjid An Nur memiliki arsitektural seperi bangunan Taj Mahal di India. Perancangan desain masjid ini dilakukan oleh Ir. Roeseno dengan ukuran 50 x 50 m terletak dalam satu pekarangan yang luasnya mencapai 400x 200 m. Karena lahan yang luas dimiliki bangunan masjid An Nur, jamaah yang ditampung masjid ini dapat mencapai jumlah sekitar 4.500 orang.
Selain itu masjid An Nur memiliki tuga buah tangga tersusun dari satu buah tangga berada di bagian muka dan 2 bagian tangganya berada di samping masjid. Ditambah dengan adanya 13 pintu dibagian atas dan 4 buah pintu dibagian bawah. Tak ketinggalan adanya tulisan kaligrafi yang begitu indah diitulis oleh seorang kaligrafier ternama yaitu Azhari Nur yang berasal dari Jakarta pada tahun 1970. Bangunan masjid An Nur dilengkapi oleh berbagai fitur-fitur modern abad ke 21 dan kubahnya yang berukuran besar serta ke empat menara yang menjulang tinggi di setiap penjuru masjid.
Dibagian lantai bawah masjid difungsikan sebagai tempat sekertariat pengurus masjid, manajemen serta ruangan kelas untuk pelaksankan pendidikan Islam. Karena masjid ini sangat luas dan memiliki 3 lantai maka dibuat eskalator untuk para jamaah dan pengunjung sehingga mempermudah perjalanan naik ke lantai dua. Terdapat pula beberapa fasilitas pendidikan menunjang lainnya mulai dari Play Group hingga SMA, perpustakaan, aula, ruang pertemuan hinga ruang kelas dan kantor tersedia lengkap di masjid An Nur. Selain itu, masjid An Nur juga memiliki Radio Penyiaran Komunitas yang bernama LPK An Nur FM dengan frekuensi 107.7 MHz.