Masjid dengan nama “Ferhat Pasha” ini mempunyai kenangan yang sangat buruk yaitu menjadi saksi bisu atas pemusnahan Etnis Muslim Bosnia yang terjadi pada tahun 1993 di Banjaluka. Upaya pemusnahan Etnis Muslim Banjaluka dan Bosnia Herzegovina secara biadab terjadi secara bersamaan pada saat era Modern Eropa pada penghujung abad ke 20.
Masjid Agung di kota Banjaluka, Republik Federasi Bosnia & Herzegovina ini disebut dengan Masjid “Ferhat Pasha” dengan tujuan penghormatan kepada Sanjak-bey Ferhat-pasa Sokolovic. Dia adalah Gubernur Emperium Utsmaniyah diwilayah Sanjak Bonisa pada abad ke-16. Masjid ini mulai didirikan pada tahun 1579 dengan arsitektur luar biasa pada masa itu, bahkan sampai sekarang masjid ini menjadi warisan arsitektur terbaik dunia.
Sekilas Sejarah Kelam Masjid Ferhat Pasha
Bersamaan dengan runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990-an, banyak dari negara anggota federasi negara Soviet yang ini memerdekakan diri, termasuk negara sekutu Republik Federasi Yugoslavia yang terdiri dari bebera negara bagian, seperti Bosnia & Herzegovina yang notabene memiliki penduduk mayoritas Muslim.
Upaya kemerdekaan tersebut ternyata mendapatkan tentangan keras dari Etnis Serbia, yang merupakan Etnis terbesar di Federasi pada saat itu. Akhirnya pertentangan tersebut berujung dengan kebrutalan, dimana pihak Etnis Serbia melakukan “Etnic Cleansing” atau usaha penghapusan Etnis Muslim dari negara Federasi tersebut.
Para pemeluk agama islam di Bosnia & Herzegovina menjadi korban terparah dari insiden mengerikan tersebut, puluhan ribu jiwa terbunuh dari kegiatan pembantaian brutal di kota Banjaluka. Kejadian biadab tersebut terjadi pada malam hari, tanggal 7 Mei 1993, milisi Etnis Serbia menyerang dengan membabi buta di Kota Banjaluka dan membunuh ribuan penduduk muslim di kota tersebut.
Dari laporan sejarah, tercatat lebih dari 60.000 penduduk muslim Bosnia dan dari Minoritas Kroasia yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut. Mereka dibantai, ditawan, maupun diusir secara paksa dari Banjaluka dengan keadaan yang sangat memprihatinkan.
Milisi Etnis Serbia juga membumi hanguskan seluruh bangunan yang berbau muslim di kota Banjaluka, rumah-rumah, toko-toko, bahkan masjid juga ikut di hancurkan dan diledakkan. Pada saat itu Masjid Ferhat Pasha merupakan salah satu target penghancuran, dan akhirnya diratakan dengan tanah tanpa bersisa sama sekali.
Rekonstruksi Masjid Ferhat Pasha
Akhirnya PBB sebagai badan perdamaian dunia tidak tinggal diam, mereka mengerahkan pasukan perdamaian besar-besaran langsung menuju Bosnia & Herzegovian. Akhirnya berkat bantuan PBB keadaan negara bagian tersebut berangsur pulih.
Keadaan yang sangat memprihatinkan dialami oleh Etnis Muslim Bosnia & Herzegovina pada masa itu, mereka memulai kehidupan dari NOL, tanpa tempat tinggal, tanpa persediaan makanan dan tanpa tempat ibadah, karena hampir seluruh masjid di negara bagian tersebut sudah diluluhlantakkan dengan tanah. Beruntungnya, bantuan dari Dunia Internasional mengalir ke wilayah tersebut, sehingga situasi kehidupan bisa dipulihkan secara perlahan.
Masjid Ferhat Pasha mulai di rekontruksi 14 tahun setelah kejadian na-as tersebut. Masjid ini direkontruksi dan didanai sebagian besar dari Pemerintah Turki, sedangkan sisanya dari pemerintah Bosnia & Herzegovina. Rekontruksi tersebut memang tidak mudah, karena masjid Ferhat Pasha sudah tidak bersisa sama sekali, hanya puing-puing reruntuhannya saja yang tersisa.
Proses Rekontruksi dimulai oleh Muhammed Hamidovic, mantan Pimpinan Fakultas Arsitektur Sarajevo. Akhirnya rekonstruksi masjid Ferhat Pasha selesai dalam waktu 9 tahun dan dibuka kembali sebagai tempat ibada pada tanggal 7 Mei 2016, atau sekitar 23 tahun setelah insiden pembantaian tersebut.