Masjid Husejnija atau panggilan masyarakat sekitar “Husejnija Dzamija” atau juga bisa disebut dengan Masjid Hussein Gradacac, merupakan salah satu masjid tua peninggalan Turki Usmani (Emperium Usmaniyah) di kota Gradacat, Bosnia & Herzegovina. Masjid ini juga masuk dari salah satu masjid tertua di Bonisa & Herzegovina, yang dibangun pada tahun 1826 oleh Husein-Captain Gradascevic. Kini masjid Husejnija menjadi salah satu monumen sejarah nasiolan di negara bagian Bosnia & Herzegovina.
Arsitektur Masjid Hussein Gradacac
Masjid tua Hussein Gradacac dibangun dengan satu kubah besar yang berbahan baku metal, dengan desain penampang octagonal, ditambah dengan tiga kubah kecil dengan desain yang sama dibagian atas beranda masjid. Masjid ini hanya mempunyai satu menara yang menjulang tinggi sekitar 25 meter, dan terletak di samping masjid.
Kemudian, menara masjid tersebut dilengkapi dengan satu balkoni berpagar atau Stereophilus / Circular Porter, tepat dibagian bawah atap menara sebagai tempat muazin yang mengumandangkan azan, sedangkan akses untuk area tersebut dibangun serangkaian anak tangga dari bawah menara hingga ke balkoni.
Dekorasi Islam kuno juga dapat ditemui pada hampir keseluruhan masjid, mulai dari bagian pintu masjid hingga ke bagian interiornya. Bangunan masjid dikelilingi oleh pagar keliling dari batu yang tidak terlalu tinggi, dengan sebuah gerbang yang juga dibangun dengan bahan baku batu. Lokasi masjid tua ini terletak sekitar 40-50 meter dari luar tembok tua benteng Kota Gradacac.
Fasilitas yang diberikan masjid ini lumayan lengkap, mulai dari tempat wudhu, toilet, hingga perpustakaan. Gerbang yang ada dimasjid ini ada 2, gerbang utama berada di sisi barat laut, sedangkan gerbang lain berada di timur laut yang menjadi jalan masuk bagi Husein-Captain Gradacac pada masa itu.
Perjalanan dari gerbang utama langsung menuju ke bagian beranda dan pintu utama masjid, menunjukkan bahwa sisi kiblat serta mihrab berada pada sisi berlawanan yaitu disisi tenggara, tidak seperti di Indonesia yang kiblatnya mengarah ke arah barat.
Pintu batu masjid yang mengarah ke halaman depan, tidak didekorasi dengan penuh, namun hanya berbentuk lengkungan semikular, serta terdapat hiasan ukiran bentuk bunga, lengkungan, jambangan, serta bentuk geometris.
Sedangkan tinggi menara masjid sebenarnya adalah 33,89 meter, namun hanya disebutkan angka 25 meter karena diukur dari bagian landasan menara, tanpa memasukkan ukuran landasan tersebut.
Pada bagian atas mihrab masjid terdapat ukiran bentuk bunga lili, ukiran tersebut sekaligus mematahkan teori bahwa penggunaan bentuk ukiran bunga lili hanya digunakan pada masa abad pertengahan saja, namun juga digunakan pada masa kekuasaan Turki Usmani.
Selain ukiran pada mihrab, terdapat juga ukiran pada beberapa batu nisan dari beberapa makam yang terletak di pekarangan masjid, ada total 9 makam di kompleks masjid Hussein Gradacac ini, salah satu diantaranya adalah makam pendiri masjid yaitu Hussein-captain Gradascevic, dan putranya yang bernama Mesar Muhammad. Makam-makam tersebut sampai saat ini masih dirawat dengan baik, untuk mengenang jasa pendiri masjid ini.
Keunikan masjid ini terletak pada pintu masuk utama masjid yang terdapat ukiran batu seperti batu prasasti sebagai pengingat seselainya pembangunan masjid di tahun 1826. Tulisan tersebut berisikan tentang rasa syukur masyarakat setempat kepada Tuhan yang maha kuasa, dan rasa terima kasih diberikan kepada Hussein-Captain Gradacac atas usahanya dalam pembangunan masjid ini.
Pada akhir prasasti dituliskan “Masjid indah ini merupakan rumah bagi orang-orang yang beriman”.