Contents
Alun-alun Masjid Agung Bandung adalah alun-alun Kota Bandung itu sendiri, karena Masjid Agung Bandung adalah bagian dari wilayah alun-alun Kota Bandung. Bandung merupakan Ibukota Jawa Barat sehingga Kota Bandung banyak dikunjungi orang dari luar daerah / kota, bahkan dari mancanegara.
Alun-alun Kota Bandung banyak disebut orang dengan sebutan Alun-alun Masjid Agung Bandung, disebabkan popularitas Masjid Agung Bandung yang berada dikawasan alun-alun Kota Bandung. Masjid bersejarah ini memiliki bangunan megah dan menjadi salah satu tujuan wisata religi di Kota Bandung karena memiliki menara kembar masjid yang cukup tinggi.
Sejarah Alun-alun Masjid Agung Bandung
sumber : https://jejakpiknik.com/
Alun-alun Masjid Agung Bandung sejak masa kolonial Hindia Belanda sudah dilakukan penataan dengan menanam pohon beringin yang diberi pagar disebut oleh orang Sunda Weringin Kurung sebagai ikon Kota Bandung. Pada 1 Mei 1909 ketika kelahiran anak Ratu Wilhelmina, Putri Juliana, alun-alun ini juga menjadi tempat ditanamnya sepasang pohon beringin sebagai dekorasi untuk merayakan kelahiran Putri Juliana.
Paska kemerdekaan Indonesia, tempat tersebut masih menjadi ikon dan ruang publiks sehingga tahun 1950 – 1960-an, banyak ditanami dengan bunga dan juga di bangun kolam yang ada air mancurnya. Puluhan tahun ruang publik ini tidak pernah terjadi penataan yang baru. Baru setelah renovasi pembangunan Masjid Agung Bandung di tahun 1990-an, maka alun-alun Kota Bandung mulai ditata kembali. Salah satunya ada sebuah jembatan beton sebagai penghubung antara alun-alun dengan Masjid Agung Bandung.
Alun-alun Masjid Agung Bandung mulai terkenal setelah Walikota Bandung Ridwan Kamil merenovasi lapangan diatas lahan parkir dengan menambahkan rumput sintetis seluas 4.000 meter persegi. Pada ruang publik ini juga di bangun taman bermain anak, taman bunga dan perpustakaan.
Pusat Aktivitas Masyarakat Bandung
sumber : https://news.detik.com/
Alun-alun merupakan ruang publik bagi masyarakat kecil, sejak dulu alun-alun sudah menjadi pusat administrasi dan tempat sosial budaya bagi masyarakat pribumi. Hingga saat ini fungsi tersebut masih berlaku, dan ini terbukti dengan banyaknya kegiatan yang dilakukan di alun-alun.
Masyarakat Kota Bandung hari ini lebih senang untuk datang di Alun-alun Masjid Agung Bandung karena ruang publik disana sangat nyaman untuk refresing di akhir pekan. Anak kecil hingga orang tua senang untuk bersantai di alun-alun Masjid Agung Bandung. Taman bermain untuk anak-anak membuat mereka anak-anak sangat betah di alun-alun Masjid Agung Bandung. Spot foto yang cakep sehingga para pemuda juga senang berlama-lama disana.
Pemandangan Bandung Tempo Doeloe
sumber : https://m.merdeka.com/
Pusat sebuah kota adalah alun-alun, sehingga setiap alun-alun pasti ada sejarah masa lampau dari kota tersebut. Begitu juga Alun-alun Masjid Agung Bandung, di sana berdiri bangunan Gedung Merdeka dan Hotel Preanger. Kedua gedung tersebut memiliki sejarah pada saat Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955. Sekarang Gedung Merdeka difungsikan sebagai Museum untuk menyimpan koleksi dan foto Konferensi Asia Afrika. Sedangkan Hotel Preanger masih berfungsi sebagai hotel sejak pemerintahan Kolonial Hindia Belanda hingga sekarang bernama Hotel Grand Preanger.
Pemandangan Jalur Anyer-Panarukan dari Menara Masjid
sumber : https://www.viva.co.id/
Masjid Agung Bandung merupakan bagian dari kawasan alun-alun Bandung, sehingga masjid ini juga sering menjadi tujuan kunjungan banyak orang selain untuk melaksanakan sholat, yaitu menikmati wisata dua menara kembar yang dimiliki Masjid Agung Bandung. Menara dengan ketinggian masing-masing 81 meter dibuka setiap akhir pekan hari Sabtu dan Minggu. Pemandangan jalur Anyer Panarukan yang dibangun oleh Daendels pada tahun 1810 dapat dilihat dari atas menara Masjid Agung Bandung. Sehingga alun-alun Masjid Agung Bandung sangat ramai ketika diakhir pekan.
Wisata Sejarah Kantor Pos Bandung
sumber : https://tourbandung.id/
Kantor Pos Besar Bandung berjarak sekitar 50 meter dari alun-alun Masjid Agung Bandung. Jika berkunjung di alun-alun jangan lupa sempatkan mampir di Kantor Pos Besar Bandung. Disana ada wisata sejarah Kantor Pos Bandung. Pos untuk berganti kuda hingga sekarang masih ada sebagai prasasti sejarah. Sebelum adanya kendaraan seperti sepeda ataupun motor, kuda menjadi sarana untuk transportasi mengantarkan surat. Dalam jarak tertentu kuda akan berganti disebuah pos yang telah disediakan. dan pos inilah hingga sekarang masih dilestarikan.
Halaman Beralas Rumput Sintetis
sumber : https://dolanyok.com/
Halaman depan Mesjid Agung Bandung menjadi ruang publik yang ramai dikunjungi oleh banyak orang sebagai tempat rekreasi masyarakat Kota Bandung. Halaman seluas lebih dari 1 hektar ini yang unik beralaskan rumput sintetis. Halaman beralas rumput sintetis menarik banyak pengunjung untuk melakukan berbagai macam aktivitas, mulai dari tempat untuk bermain hingga sebagai tempat untuk belajar.