Contents
Arsitektur Masjid Menara Kudus dengan perpaduan unsur Islam dengan Hindu-Budha membuat bangunan masjid menjadi unik. Masjid Menara Kudus merupakan salah satu masjid tertua di Tanah Jawa yang hingga hari ini masih berdiri kokoh dan digunakan untuk peribadatan seperti pada masjid umumnya. Masjid ini sebenarnya bernama Masjid Al Aqsa, karena memiliki arsitektur menara masjid yang unik maka populer dengan nama Masjid Menara Kudus.
sumber : https://www.nginapsaja.site/
Arsitektur Masjid Menara Kudus memiliki arsitektur cita rasa tinggi dengan berbagai syiar dakwah yang lembut. Sehingga menara masjid ini menjadi salah satu menara masjid terindah di dunia. Masjid yang dulu menjadi pusat penyebaran agama Islam di Jawa, sekarang menjadi salah satu destinasi religi yang banyak dan sering dikunjungi peziarah.
Sejarah Singkat Masjid Menara Kudus
sumber : https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/
Sunan Kudus atau Raden Ja’far Shodiq setelah mengundurkan diri dari jabatan resminya di Kesultanan Demak, kemudian beliau memilih memilih untuk hidup di desa Tajug, sebuah tanah perdikan yang dahulu telah dianugerahkan kepadanya oleh Raden Patah. Di tanah inilah Sunan Kudus membangun sebuah masjid dan kota baru yang terinspirasi dari perjalanan beliau saat di Masjidil Aqsa di Palestina. Sehingga masjid yang dibangunnya bernama Masjid Al Aqsa dan kotanya bernama Al-Quds (Kudus).
Masjid Menara Kudus di bangun pada tahun 956 Hijriyah atau 1549 Masehi berdasarkan inkripsi bertuliskan Arab pada batu yang berada di atas mihrab imam, Masjid Menara Kudus di kota Kudus. Arsitektur Masjid Menara Kudus memiliki unsur budaya Hindu-Buddha, karena penduduk Pulau Jawa saat itu agama mayoritas Hindu-Buddha. Sehingga arsitektur Masjid Menara Kudus mirip dengan bangunan candi yang menerapkan prinsip-prinsip bangunan Majapahit seperti batu merah sebagai materi utamanya.
Arsitektur Menara Kudus
sumber : https://perpus.jatengprov.go.id/
Arsitektur Masjid Menara Kudus yang paling dikenal adalah arsitektur bangunan menara masjid. Arsitektur menara yang unik berbentuk seperti candi, bagi yang belum pernah melihatnya mungkin disangka bangunan candi, padahal sebenarnya bangunan menara masjid. Menara masjid ini memiliki ketinggian 18 meter dengan bagian bawah menara berukuran 10 x 10 meter. Arsitektur Masjid Menara Kudus yang menarik adalah ornamen yang menghiasi sekeliling menara masjid.
Piring berjumlah 32 buah telah menghiasi sekeliling menara masjid, 20 puluh piring diantaranya memiliki warna biru dan berlukiskan gambar masjid, manusia dengan unta dan pohon kurma. Sedangkan 12 piring lainnya berwarna putih dengan berlukiskan bunga. Keaslian arsitektur Masjid Menara Kudus bisa dilihat tangga yang berada di dalam menara masjid masih menggunakan bahan dari kayu yang diperkirakan dibuat pada tahun 1895 Masehi. Menara masjid yang terdiri dari 3 bagian diantaranya bagian kaki, badan, dan puncak menara. Bangunan menara memiliki unsur kesenian Hindu Jawa dengan ornamen yang menghiasi ketiga bagian menara masjid.
Gaya arsitektur tradisional Jawa juga bisa dilihat puncak menara yang berbentuk tajug bersusun dengan ditopang soko guru dari bahan kayu jati. Pada puncak menara terdapat mustaka (kepala ) seperti mustaka pada puncak atap bangunan tradisional Jawa pada umumnya.
Arsitektur Masjid Menara Kudus
sumber : https://www.jalajahnusae.com/
Perubahan arsitektur Masjid Menara Kudus di lakukan pada tahun 1918 karena pada tahun itu dilakukan renovasi pada bangunan utama masjid. Arsitektur Masjid Menara Kudus sebelum direnovasi dimungkinkan memiliki atap tajug bersusun seperti bangunan tradisional Jawa pada umumnya, karena tidak ada jejak dokumentasi. Setelah direnovasi membuat letak gerbang paduraksa kedua masuk kedalam bangunan utama masjid. Kemudian pada tahun 1933 dilakukan renovasi kembali dengan memperluas masjid dengan menambahkan serambi depan masjid. Serambi ini berada di antara halaman candi bentar dan gerbang paduraksa pertama.
Arsitektur Masjid Menara Kudus setelah direnovasi berubah menjadi bentuk yang bergaya bangunan Mughal India dan Persia. Ini bisa dilihat pada bentuk bangunan serambi masjid yang berbeda dengan bentuk bangunan menara masjid. Kemudian juga bisa dilihat bentuk bangunan kubah yang mirip bentuk umbi dengan fasad yang lebar dengan ornamen jendela-jendela berkaca patri dan ornamen kaligrafi. Arsitektur Masjid Menara Kudus selanjutnya bisa dilihat dua buah menara yang memiliki puncak kopula / kubah kecil tanpa dinding tetapi dibatasi dengan tiang penyangga sebagai portal utama. Bentuk ini merupakan murni hanya pelengkap estetika.