Contents
Tidak bisa dipungkiri jika Masjid Namira memiliki arsitektur yang megah dengan desain minimalis yang modern. Arsitektur Masjid Namira Lamongan ini memiliki desain interior dan eksterior yang unik dan menarik. Bahkan tempat wudhu dan kamar mandinya pun memiliki fasilitas bak hotel berbintang. Bagi Anda yang ingin mengenal lebih jauh seputar arsitektur Masjid Namira, silahkan simak ulasan di bawah ini!
Desain Eksterior Masjid Namira Lamongan
sumber : https://kimderumaju.com/
Arsitektur Masjid Namira Lamongan terdapat dua kubah pendamping dan satu kubah utama. Kubah-kubah tersebut terbuat dari beton sehingga tampak sangat kokoh. Pemberian warna emas pada kubah tersebut menampilkan kesan mewah dan megah. Pada setiap dinding depan bagian atasnya dipasang angin-angin untuk menjaga kesejukan udara di dalam masjid.
Arsitektur Masjid Namira Lamongan selain kubah masjid adalah Menara Masjid Namira Lamongan dibuat menyerupai menara pengontrol lalu lintas udara pada sebuah bandara. Pada bagian puncak menara terdapat lafal Allah yang menambah kesan religinya. Arsitektur masjid didesain dengan konsep minimalis dengan gaya Timur Tengah. Dikelilingi taman yang asri dengan tingkat kebersihan yang sangat baik.
Masjid Namira Lamongan terletak di tengah sawah sehingga jika di lihat dari angkasa, masjid ini tampak sangat menawan.
Interior Masjid Namira Lamongan
sumber : https://paragram.id/
Saat memasuki Masjid Namira Lamongan, Anda akan disuguhkan wewangian bak Masjidil Haram. Arsitektur Masjid Namira Lamongan memiliki karpet empuk dan tebal seperti Raudhoh akan memanjakan kaki Anda. Parfum Surati akan disemprotkan ke karpet tersebut menjelang Maghrib. Itulah alasan mengapa karpet ini senantiasa mampu menciptakan nuansa Masjidil Haram.
Saat Anda memandang di depan mihrab imam, tampak kiswah besar berdiri dengan kokoh dilindungi kaca tebal. Sedangkan pada bagian kanan kiri mihrab serta pada sekeliling dinding masjid, terdapat potongan-potongan kiswah berukuran kecil. Dinding tempat imam tampak berkilau karena dilapisi bahan emas. Terdapat lafal Allah pada bagian tengah langit-langit masjid yang didesain rata.
Sebagian besar dinding masjid terbuat dari kaca serta tidak ada tiang penyangga pada bagian tengah sehingga ruangan menjadi lebih lebar. Untuk menjaga kesejukan dan kenyamanan saat beribadah, Arsitektur Masjid Namira Lamongan bagian interior masjid juga dilengkapi dengan alat pendingin. Pada beberapa dinding masjid terdapat stop kontak yang dapat digunakan oleh para jamaah.
Desain Tempat Wudhu Masjid Namira Lamongan
sumber : https://kimderumaju.com/
Arsitektur Masjid Namira Lamongan berikutnya adalah tempat wudhu masjid. Saat memasuki tempat wudhu, Anda akan melihat kursi-kursi permanen serta cermin memanjang pada dinding. Kursi tersebut diperuntukkan bagi mereka yang tidak bisa berwudhu dengan berdiri. Bahkan banyak juga para jamaah yang memilih berwudhu dengan duduk untuk merasakan sensasi berwudhu yang berbeda dari biasanya.
Terdapat pijakan kaki yang akan mempermudah Anda untuk mensucikan bagian kaki. Bagian keramik, dinding, dan kursi permanen didominasi warna coklat. Pada dinding depan tempat wudhu terdapat layar monitor yang menampilkan kegiatan masjid secara bergantian.
Kiswah di Masjid Namira Lamongan
sumber : https://kimderumaju.com/
Arsitektur Masjid Namira Lamongan yang menjadi daya tarik banyak jamaah salah satunya Kiswah. Mungkin sebagian dari Anda ada yang bertanya-tanya, bagaimanakah kisah didapatkannya kiswah besar yang saat ini dipajang di Masjid Namira Lamongan? Kiswah merupakan kain yang digunakan sebagai penutup ka’bah dengan hiasan kaligrafi yang terbuat dari benang perak dan emas. Kaligrafi tersebut bertuliskan asma-asma Allah atau surat pilihan dalam Al quran.
Ketika para jamaah haji melaksanakan wukuf di Padang Arafah, kiswah akan diganti dengan yang baru. Kiswah lama akan diletakkan di Museum Al Haramain dan menjadi buruan para jamaah haji sebagai cederamata. Bukan kiswah yang utuh melainkan kiswah yang telah dipotong-potong. Bahkan, pemerintah Arab juga menghadiahkan kiswah kepada organisasi, negara, atau orang terpilih.
Untuk kiswah besar yang ada di Masjid Namira Lamongan merupakan hadiah atau mahar yang diberikan oleh Imam Besar Masjid Nabawi, Madinah kepada H Helmy Riza. Waras Wibisono selaku Ketua Takmir Masjid Namira mengatakan jika H Helmy diberikan mahar berupa kiswah saat beliau dijamu makan malam oleh Imam Nesar Masjid Nabawi dan Muassasah.
Jamuan makan malam itu terjadi karena beliau sudah bertemu Imam Nesar Masjid Nabawi dan Muassasah selama berkali-kali.