Bangunan Masjid Raya Singapura

Bangunan Masjid Raya Singapura

Masjid raya Singapura juga dikenal dengan sebutan masjid Sultan. Bangunan masjid ini adalah bangunan masjid terbesar dan tertua yang ada di Singapura. Letak bangunan masjid ini berada di area kampung Glam. Ukuran masjid ini sangat luas sehingga sangat nyaman digunakan untuk beribadah.

Bangunan masjid bagian interiornya juga bernuansa budaya Melayu. Dominan warna bagian dalam masjid juga didominasi dengan warna hijau. Ada beberapa bagian ruangan dalam Masjid ini. Untuk bagian pertama masjid ini berupa serambi masjid serambi dan selanjutnya bagian ruang utama masjid ini. Untuk pengunjung non muslim juga diperbolehkan berkunjung ke masjid ini sampai batas serambi masjid saja. Pada serambi masjid juga terpampang papan informasi tentang masjid dan bacaan bacaan lainnya.

Kubah yang di pasang disini berbentuk bawang. Pada setiap dasaran kubahnya telah didekorasi oleh ujung botol kaca sumbangan dari umat muslim kurang mampu dalam masa pembangunannya. Sehingga umat muslim dari yang kaya dan kurang mampu bisa berkontribusi terhadap pembangunan masjid ini.

Mulanya kubah pada masjid ini berbentuk limas yang bersusun tiga. Akan tetapi pada tahun 1900 an, ternyata masjid sultan ini tidak mampu menampung para jamaah yang hadir. Seiring berkembangnya masyarakat singapura, hal ini juga mempengaruhi banyaknya para jamaah yang hadir kemasjid sultan ini. Apalagi semenjak Singapura dijadikan sebagai pusat perdagangan islam.

Dengan begitu, masjid sultan ini juga dibangun lebih besar lagi agar bisa menampung lebih banyak jamaah yang hadir. Sedangkan bagian kubahnya juga dipugar yang semula berbentuk limas susun tiga menjadi kubah yang lebih bagus. Sampai sekarang masjid sultan ini sudah populer sebagai masjid tertua sekaligus terbesar yang ada di singapura.

Bangunan masjid ini berkonsep Mogul India yang bernuansa emas pada bagian kubahnya. Sementara untuk warna cat masjid ini adalah perpaduan antara krem dengan coklat. Diarea masjid ini juga dibangun tempat berwudhu yang tidak jauh dari masjid.

Jalan masuk masjid ini dimulai dari serambi. Setelah anda melalui serambi, maka ruangan berikutnya ialah ruangan sholat utama para jamaah. Bangunan masjid ini juga dibangun dengan 2 lantai, dan terdiri atas lantai dasar dengan lantai mezzanine. Sementara kedua lantai tersebut mampu menampung para jamaah hingga 5000 pengunjung.

Pada lantai mihrab masjid ini akan anda jumpai mihrab dan juga mimbar. Bentuk mihrab dimasjid ini ialah lengkungan yang didominasi oleh warna hijau. Ada tambahan ukiran kaligrafi maupun ornament lain yang berwarna emas. Sedangkan letak dari mimbar tua yang diberi warna coklat tua / hitam yang berada di dekat dengan mihrab nya.

Sedangkan jika dilihat kubah yang dimiliki oleh masjid sultan ini, sangat mirip sekali dengan kubah emas almahri. Banyak sekali jenis kubah yang ada sekarang ini. Salah satunya seperti kubah yang digunakan oleh masjid sultan ini. Jenis kubah lainnya ialah kubah panel enamel yang juga banyak digunakan oleh kebanyakan masjid di Indonesia. Selain warnanya yang indah dan mencolok, kubah jenis ini juga memiliki ketahanan yang kuat dibandingkan jenis kubah lainnya.

Yakni bisa digunakan sampai 20 tahun lamanya tanpa harus ada perawatan lagi. Jadi, biaya perawatan pertahunnya bisa digunakan untuk kebutuhan lainnya yang lebih penting. Untuk masjid yang baru dibangun memang lebih cocok menggunakan kubah jenis ini. Karena bisa menyesuaikan dengan bangunan masjidnya terutama dalam hal warnanya. Ada kombinasi warna yang sangat cerah dan sangat indah untuk bangunan masjid yang mau dibangun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *