Contents
Masjid Tiban yang pernah viral karena memiliki bangunan yang unik ini berada di Desa Sananrejo, Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Malang sejak dulu sudah terkenal dengan berbagai macam tujuan pariwisata, karena Malang memiliki lokasi geografis pegunungan dan pesisir. Sehingga pemerintah setempat menggiatkan sektor wisata sebagai salah satu pendapatan daerah.
sumber : https://republika.co.id/
Malang Raya yang terdiri dari Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu memiliki wisatawan lebih dari 5 juta / tahun. Sektor wisata mampu menghasilkan miliaran rupiah pendapatan asli daerah. Ketiga daerah tersebut memiliki potensi wisata yang berbeda-beda. Untuk Kota Malang sendiri lebih cocok pada sektor jasa, seperti hotel, restoran, perbelanjaan dan pusat hiburan. Kota Batu juga sangat potensi pada sektor wisata alam dan wisata edukasi. Sedangkan Kabupaten Malang sangat potensial pada sektor wisata alam seperti pantai, dan tempat peninggalan bersejarah. Selain itu juga memiliki potensi wisata religi, seperti salah satunya Masjid ini.
Asal Usul Nama Tiban
Tiban berasal dari kata dasar “tiba” bahasa Jawa yang berarti “jatuh”. Tiban mengandung arti timbulnya sesuatu yang tidak diduga sebelumnya. Jadi asal usul nama Tiban ini karena masyarakat sekitar tidak mengetahui proses pembangunan masjid ini sehingga dinamakan Masjid Tiban. Masjid ini juga disebut Masjid Jin, padahal pembangunan dilakukan pada malam hari ketika warga sudah tertidur dan material bangunan juga didatangkan ketika malam hari agar tidak mengganggu kegiatan warga karena akses ke Masjid ini hanya ada satu jalan saja.
Sejarah
sumber : https://travelingyuk.com/
Masjid Tiban Malang dibangun sejak tahun 1976 oleh Romo KH Ahmad Bahru Mafdlaluddin Shaleh Al-Mahbub Rahmat Alam. Masjid yang beralamat di Jalan KH Wahid Hasyim, Gang Anyar RT 27 RW 06 Desa Sanarejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, bukanlah bangunan masjid saja. Tetapi bangunan megah tersebut adalah bangunan sebuah pondok pesanteren dan masjid. Nama pondok pesantren tersebut adalah Pondok Pesantren Salafiah Bihaaru Bahri Asali Fadlaailir Rahmah yang memiliki makna Laut Madu atau ” Fadilah Rohmat”.
Bangunan utama yang memiliki 10 lantai ini merupakan bangunan pondok dan masjid. Masing-masing lantai memilki fungsi sendiri-sendiri. Untuk lantai 1 hingga lantai 4 berfungsi sebagai kegiatan para santri. Fungsi ruang keluarga ada pada lantai 6, sedangkan fungsi lantai 5, 7, 8 sebagai toko-toko kecil yang dikelola oleh para santriwati untuk menjual bermacam-macam makanan ringan, kemudian menjual alat perlengkapan ibadah seperti sarung, mukena, tasbih, sajadah, jilbab, dan lain-lainnya.
Ada kolam renang yang dilengkapi dengan perahu yang hanya boleh dinaiki oleh pengunjung anak-anak saja sehingga membuat bangunan di dalam pondok pesantren ini sangat unik. Selain itu juga ada berbagai jenis binatang yang dipelihara seperti kijang, kelinci, monyet, berbagai jenis burung dan ayam.
Bangunan masjid dan pondok yang unik ini bukanlah desain dari seorang arsitek yang menggunakan ilmu arsitektur pada umumnya. Namun, desain bangunan Masjid Tiban merupakan hasil istikharah KH Achmad Bahru Mafdloludin Sholeh. Masjid yang unik ini tampak memiliki perpaduan gaya arsitektur Modern, Timur Tengah, dan Cina.
Keunikan Masjid Tiban lainnya adalah proses pembangunan masjid tanpa menggunakan alat berat yang digunakan untuk membanguan gedung-gedung tinggi pada umumnya. Pembangunan pondok dan Masjid Tiban ini dilakukan oleh santri pondok yang berjumlah 250 santri dan beberapa orang penduduk sekitar pondok. Sehingga arsitektur Masjid Tiban tidak beraturan tetapi membuat kagum ketika memandangnya.
Arsitektur
sumber : https://akurat.co/
Arsitektur Masjid Tiban mulai dari bangunan pos depan masjid tampak seperti candi. Santri pondok telah mengerjakan semua pembangunan kubah-kubah Masjid Tiban yang berornamen ukiran kaligrafi Arab dengan gaya India. Masjid yang memiliki 10 lantai ini akses naik turun lantai menggunakan tangga atau lift. Dinding dan koridor penuh dengan ornamen ethnik Arab yang berlapiskan warna kuning emas. Pada salah satu lantai juga menyediakan souvenir sebagai oleh-oleh bagi para pengunjung. Pengunjung juga bisa memanjakan mata dilantai atas dengan melihat keindahan pemandangan sekitar Masjid Tiban.
Perpaduan gaya arsitektur Arab, India, China banyak mewarnai ornamen pada eksterior dan interior Masjid Tiban. Sekilas bangunan ini tidak tampak seperti masjid pada umumnya, karena setelah pintu masuk sebelah kanan bangunan terdapat sebuah ruangan seperti sebuah penginapan. Hiasan yang terdapat pada interior ruangan ini seperti interior pada sebuah penginapan, bahkan terdapat meja kursi yang unik.
Beberapa ruangan dihubungkan dengan sebuah pintu dan setiap ruangan memiliki desain yang berbeda-beda sehingga membuat pengunjung ingin menikmati seluruh ruangan. Pada setiap ruangan selalu dihiasi oleh kaligrafi dengan berbagai model,warna bentuk, dan corak. Bangunan Masjid Tiban dan Pondok Pesantren yang memiliki 10 lantai ini dimudahkan dengan akses lift. Pembangunan tangga yang landai juga dalam proses finising supaya pengunjung bisa menuju puncak bangunan tanpa merasa berjalan naik keatas. Jika merasa capek pengunjung bisa istirahat karena akses lantai satu ke lantai lainnya ada banyak tempat istirahat berupa kursi unik dari kayu jati.
Pada ruangan lantai atas terdapat kolam yang cukup besar didalamnya terdapat ikan koi, ikan emas, dan jenis ikan lainnya. Masih di lantai atas juga terdapat kebun jagung yang tumbuh subur dan terdapat sebuah kandang monyet. Untuk menambah suasana Timur Tengah dibuatlah pohon kurma buatan dengan lampu-lampu kecil sebagai hiasannya. Mashid Tiban tampak unik dan artistik dengan berbagai ornamen yang menghiasi seluruh bangunannya. Ada ruangan tempat sholat untuk laki-laki yang terpisah dengan ruangan sholat untuk wanita yang diawasi beberapa kamera CCTV. Kesan istimewa dan mewah patut disematkan pada Masjid Tiban Malang.
Pengelola
sumber : https://santri.laduni.id/
Pengelola Masjid Tiban Malang adalah Pondok Pesantren Salafiyah Bihaaru Bahri’asali Fadlaailir Rahmah. Pihak pengelola menolak Masjid Tiban disebut sebagai lokasi wisata. Mereka lebih senang dikenal sebagai Pondok Pesantren Salafiyah Bihaaru Bahri’asali Fadlaailir Rahmah. Karena itu di beberapa sudut tertulis permintaan kesadaran para pengunjung agar bersikap selayaknya di pesantren, bukan di tempat wisata.
Fungsi
Bangunan Masjid Tiban berfungsi sebagai tempat ibadah sholat, Masjid Tiban sebenarnya bagian dari pondok pesantren yang berfungsi untuk mempelajari Islam secara dalam. Bangunan Masjid Tiban yang indah dan megah menjadi magnet sehingga membuat banyak orang datang untuk berkunjung ke Masjid Tiban Turen ini.
Lokasi
sumber : https://www.google.com/maps
Masjid Tiban beralama di desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.
Rute Dari Kota Malang ke Lokasi Masjid Tiban
Masjid Tiban Turen berjarak sekitar 25 km dari Kota Malang. Kota Malang arah ke selatan menuju Masjid Tiban bisa ditempuh selama kurang lebih 45 menit. Rutenya dari kota Malang lewat pasar Gadang – Bululawang – Desa Sananrejo – Masjid Tiban Turen.
Tips Berkunjung ke Masjid Tiban
Masjid dibuka 24 jam. Namun, ada waktu tertentu paling tepat untuk mengunjungi Masjid ini, yaitu ketika menjelang siang. Karena para penjual sudah membuka lapak mereka, dan menjelang siang semua ruangan difungsikan sehingga terlihat semarak.
Jjangan lupa untuk membawa tempat khusus seperti kresek untuk tempat sandal karena untuk memasuki ruangan harus melepas alas kaki. Namun jika lupa, di depan masjid ada penjual menjajakan kantong kresek. Kemudian bawa tisu sebagai lap.
Paling penting saat mengunjungi Masjid Tiban adalah selalu menjaga sikap dan ucapan. Berpakaian sopan menutup aurat harus diperhatikan bagi pengunjung.