Indonesia memiliki beberapa pulau yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Tak hanya itu, dimasing-masing pulau tersebut memiliki ciri khasnya tersendiri hingga menjadi ikon tempat tersebut. Selain makanan, tempat wisata yang menjadi ciri tertentu pada sebuah kota atau pulaunya, bangunan yang menarik pun menjadi ikon tersendiri. Salah satunya berada di Kalimantan bagian Utara terdapat sebuah bangunan sangat megah sebagai tempat ibadah umat muslim. Bangunan tersebut bernama “Islamic Center Nunukan” atau dikenal juga dengan nama “Islamic Center Hidayatur Rahma”.
Bangunan masjid ini sangat menonjol karena memiliki daya tarik yang mempesona berupa tampilan eksterior massjid yang sangat indah menjulang tinggi diantara pohon bakau yang ada di tepian pantai Nunukan. Tempat ini berada di Jalan Sungai Jepun, Kelurahan Mansapa, Kecamatan Nunukan Selatan Kabupaten Kalimantan Utara. Masjid ini tepatnya berada di depan kantor bupati Nunukan.
Islamic Center Nunukan merupakan bangunan utama di wilayah tersebut sekaligus merupakan sebuah masjid yang dapat menampung hingga 800 jamaah sekaligus. Tak hanya digunaan untuk beribadah masyarakat sekitar, tak sedikit mereka yang berada di tempat lain untuk datang ke masjid Islamic Center Nunukan. Selain digunakan sebagai tempat beribadah, ternyata masjid ini digunakan sebagai tempat untuk belajar agama lebih mendalam dan melakukan aktivitas keagamaan lainnnya.
Untuk membngun sebuah masjid yang megah dibutuhkan dana sebesar hmpir 300 miliar rupiah. Dana tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (ABPD) Kalimantan Utara. Meskipun dana yang dipakai untuk membangun masjid ini tidak sedikit, namun hasil dari pembangunannya sangat luar biasa memukau. Bahkan bangunan masjid ini merupakan bangunan masjid termegah yang berada di sebuah perbatasan Negara Indonesia dan Malaysia. Masjid Islamic Center Nunukan telah berdiri kokoh diatas lahan seluas 10 hektar.
Pada awalnya, Forum Umat Islam di Kabupaten Nunukan memiliki keinginan untuk memiliki dan membangun sebuah masjid disana. Lalu H. Zainudin HZ yaitu seorang mantan Sekertaris daerah Nunukan dan Drs. Haji Abu Ubaedah yang merupakan mantan Kepala Kantor pada Kementrian Agama mencetuskan ide pembangunan masjid lalu meminta FUI Nunukan agar segera membuat dan mengajukan proposal untuk pembangunan masjid Islamic Center Nunukan. Sejak tahun 2009 FUI sudah mengajukan proposal tersebut tapi karena berbagai macam hal terjadi maka proposal tersebut disetujui pada tahun 2013 lalu.
Kemudian pada tanggal 30 November 2015 masjid ini resmi digunakan pertama kali dengan kegiatan Zikir dan Tabligh Akbar. Meskipu pda saat itu masjid tersebut belum rampung 100% namun jamaah yang menghadirinya sangat banyak. Dilihat dari bangunan masjid Islamic Center Nunukan, masjid ini memiliki satu kubah induk dengan empat menara pendampingnya. Pada setiap menara tersebut terdapat kubah kecil yang erwarna senada dengan kubah utama atau kubah induknya yaitu berwarna putih. Jika dilihat pada bentuk kubah induknya, kubah tersebut seperti kubah beton karena terlihat sangat kokoh.
Ketika akan memasuki masjid ini, maka pengunjung atau jamaah akan melewati sebuah tangga yang tidak terlalu tinggi dan jalan tersebut merupakan jalan utama untuk memasuki masjid ini. Terdapat juga angin-angin di depan tangg yang bentuknya melingkar seperti kubah utama yang ada di atasnya.
Hal itu memberikan kenyamanan dan kesejukan bagi para jamaah atau pengunjung. Di bagian inerior masjid tak lebih indah karena didalamnya terdapat hiasan yang menarik ditambah dengan lampu gantung yang sangat besar. Tak hanya itu, terdapat juga tulisan kaligrafi yang sangat indah pada bagian dinding atas yang melingkar sehingga para jamaah dan pengunjung ketika berada dala masjid dapt membaca tulisan Arab tersebut.
Hingga kini, masjid Islamic Center Nuukan menjadi tempat wisata religi yang selalu dikunjungi oleh berbagai masyarakat hingga di luar wilayah tersebut. Tak hanya pengunjung, masjid ini pun selalu dipenuhi oleh para jamaah yang melaksankan ibadah shalat.