Arsitektur bangunan Masjid Al-Barkah Bekasi telah mengadopsi bangunan masjid yang ada di Timur Tengah namun disesuaikan dengan unsur tropis. Untuk menyesuaikan cuaca yang ada di Indonesia, maka bangunan Masjid Agung Al-Barkah telah dilengkapi oleh kantilever dengan kanopi supaya air hujan tidak bisa masuk didalam area masjid. Didalam masjid ini juga memiliki 8 daun pintu dari kayu jati yang telah dirukir kaligrafi. Hal ini mencerminkan ke delapan pintu menuju taman surga.
Bangunan masjid yang telah mengutamakan penampilan eksklusif memang cenderung memakai sistem panel. Sedangkan bahan yang digunakan dari plat baja yang memiliki ketebalan 0,7mm – 1mm menggunakan warna yang sangat menarik.
Lapisan panel kubahnya juga memakai cat subtract atau serbuk porcelain. Selain itu, bahan yang dilapisi oleh enamel juga hanya bahan-bahan tertentu atau yang tahan terhadap suhu tinggi. Seperti plat baja low carbon, bahan ini tahan terhadap pemuaian, sebab lapisan enamel bersifat keras atau mudah pecah.
Selain itu, plat low carbon paling banyak digunakan ialah yang jenisnya plat putih atau plat mobil pada tipe spcc-sd ataupun tipe sphc. Karena plat jenis ini sangat sesuai terhadap karakteristik kubah dari enamel. Untuk ketebalannya sendiri ada bervariasi, tergantung dengan luas media setiap panelnya, mulai dari ketebalan 0,7mm hingga 1,2mm.
Bangunan kubah Masjid Al-Barkah Bekasi mempunyai diameter hingga 18 m dengan bertuliskan lafal Asmaul Husna dibagian dalam kubah tersebut. Dihiasi dengan lukisan bunga perpaduan warna hijau tua, biru, hijau muda, coklat tua dan coklat muda. Dari pusat kubah juga dipasang lampu hias hingga 5 tingkat dan 60 titik lampu ini memiliki konfigurasi 4-8-12-16-20. Bangunan kubah ini juga ditopang dengan 4 tiang yang dibungkus dengan kayu jadi yang terkesan lebih alami.
Tampak arsitektur masjid ini tidak lepas dengan simbolisasi agama Islam. Anda bisa menjumpai simbolisasi islam yang terlihat pada 4 menara masjid yang berarti 4 tiang ilmu seperti Bahasa Arab, sejarah, Syariah dan juga filsafat. Maupun syarat hidup bahagia dengan aqidah, ahlak, syariah serta Ibadan. Lokasi Masjid Agung Al-Barkah di Jl. Veteran Nomor 46 Alun-Alun kota Bekasi.
Bangunan masjid Agung Al-Barkah konsep awalnya dirancang menyatu pada kawasan Alun-alun Bekasi. Namun sekarang, pintu gerbang yang ada di halaman masjid ada di tengah, dan berhadapan langsung pada titik pusat Alun-alun Bekasi telah ditutup. Jadi, sekarang bagi yang ingin masuk masjid harus berjalan agak jauh di pintu masuk ujung utara maupun ujung selatan dari masjid ini.
Banguan Masjid Al Barkah juga terdiari atas 2 lantai. Namun lantai 2-nya dapat dikategorikan sebagai lantai mezzanine sebab lantai ini cuma membagi ruang utama kedalam 2 lantai, bukannya dari struktur utama bangunan masjid. Lantai yang seperti ini umumnya juga tidak dihitung pada penghitungan jumlah keseluruhan dari lantai sebuah bangunan. Yang menjadi ciri khas lantai mezzanine ialah bentuknya yang menyerupai balkon, sehingga tidak menutupi seluruh bagian ruangan. Umumnya dibagian tengah dibiarkan supaya terbuka serta terhubung langsung pada lantai utamanya.
Bagian mihrab masjid berukuran sangat besar, memiliki lebar kira-kira 5 meter, dan kedalamannya 2,5 meter. Bangunan mihrab dibuat dari bahan kayu jati kelas 1 yang diukir motif bunga serta bintang segi delapan. Diletakkan podium di sisi kiri dan kanan pada ketinggian 3 meter, podium tersebut juga dibuat dari kayu berbentuk kurungan. Pada dinding mihrab juga dilapis dengan pualam warna hitam, yang ditengahnya ada ornamen bulat memiliki diameter 120cm dan ditulis kalimat syahadat.