Contents
Komplek Masjid Agung Al Azhar Kebayoran Baru Jakarta Selatan merupakan sebidang tanah dengan luas 43.755 meter persegi yang telah diberikan pemerintah pada tahun 1952 kepada Yayasan Pesantren Islam (YPI). Komplek Masjid Agung Al Azhar memiliki sejarah yang baik dalam perjalanannya hingga sekarang. Komplek masjid ini ada beberapa bangunan selain bangunan Masjid Agung Al Azhar, diantaranya bangunan sekolah dari jenjang PAUD hingga Perguruan Tinggi, dan bangunan penting lainnya. Penting untuk diketahui bahwa Komplek Masjid Agung Al Azhar adalah milik Yayasan Pesantren Islam Al Azhar. Untuk mengenal komplek masjid ini bisa dengan mengenal sejarah Yayasan Pesantren Islam Al Azhar dan pendirinya.
Sejarah Yayasan Pesantren Islam Al Azhar
sumber : http://www.scholarsofficial.com/
Komplek Masjid Agung Al Azhar merupakan kawasan milik Yayasan Pesantren Islam Al Azhar yang berdiri pada tahun. Yayasan ini berdiri atas prakarsa dari dr. Syamsuddin, sebagai Menteri Sosial RI ketika itu. Gagasan ini kemudian didukung oleh Walikota Jakarta Raya, Sjamsuridjal pada waktu itu. Selanjutnya ada 14 tokoh Islam yang bermusyawarah dan sepakat mendirikan yayasan ini dengan tujuan mendapatkan sebidang tanah dari pemerintah untuk di bangun sebuah bangunan Masjid Agung. Setelah yayasan berdiri, akhirnya pemerintah menepati janjinya memberikan sebidang tahah yang berlokasi di daerah Kebayoran yang pada waktu itu merupakan daerah satelit dari Ibukota Jakarta.
Sebelum di bangun masjid, Komplek Masjid Agung Al Azhar ini disarankan di bangun juga beberapa bangunan selain masjid, diantaranya kantor, aula, sekolah, dan bangunan lainnya sebagai bangunan pendukung untuk memakmurkan masjid. Pada tahun 1961, masjid ini mendapat kunjungan dari Grand Syekh Al Azhar Kairo Mesir yang bernama Mahmoud Syaltout. Kehadiran beliau disambut hangat oleh Buya Hamka sebagai Imam masjid ini. Pada kunjungan Grand Syekh Al Azhar Kairo Mesir, masjid ini diberi nama baru yaitu Al Azhar, yang sebelumnya bernama Masjid Agung Kebayoran. Sejak saat itu sampai sekarang ini masjid ini dikenal dengan nama Masjid Agung Al Azhar.
Aktifitas Masjid Agung Al Azhar terus tumbuh dan berkembang hingga saat ini. Komplek Masjid Agung Al Azhar yang penuh semarak dengan aktivitas keislaman ini tidak lepas dari peran Buya Hamka sebagai pioner dalam mengawali kegiatan-kegiatan di masjid ini seperti aktifitas pengajian, majelis taklim, kursus-kursus agama Islam, kuliah subuh, dan lain-lainnya. Buya Hamka juga mendorong tumbuh dan berkembangnya sekolah-sekolah Islam Al Azhar yang berpusat di komplek Masjid Agung Al Azhar. Kegiatan dakwah dan sekolah-sekolah kian hari semakin mendapat tempat di hati masyarakat dan menambah harum nama Komplek Masjid Al Azhar di tengah-tengah ummat, bahkan sekarang sudah memiliki beberapa cabang di berbagai daerah.
Di komplek Masjid Agung Al Azhar saat ini terdapat lebih dari 25 kelompok kegiatan Islam setiap harinya. Beragam bentuk dan corak aktifitas, seperti majelis taklim, pengajian, kursus, ceramah umum, diskusi, pelayanan kesehatan, pelayanan jenazah, bimbingan perjalanan haji dan umrah, pencak silat, madrasah diniyah (PIA), pendidikan formal dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi sampai pada pelayanan perbankan dan travel biro.
Visi Misi Yayasan
sumber : https://www.hidayatullah.com/
Visi
- Menjadi Lembaga Dakwah dan Pendidikan Islam terkemuka dan modern dalam mencerahkan dan mencerdaskan kehidupan bangsa guna membentuk masyarakat Indonesia yang beriman, berilmu, beramal, dan bertaqwa menuju izzul Islam wal muslimin.
Misi
- Membina dan mengembangkan dakwah dan pendidikan Islam dalam arti yang seluar-luasnya dengan semangat amar makruf nahi munkar.
- Mengawal dan membela aqidah Islamiyah berdasarkan Al-QurĂ¢n dan Sunnah Rasul.
- Menegakkan nilai-nilai kemanusiaan sesuai ajaran Islam demi kesejahteraan umat dan bangsa lahir dan batin.
- Meningkatkan kualitas SDM guna mewujudkan masyarakat yang beriman, berilmu, beramal, dan bertaqwa melalui pengembangan kegiatan yang meningkatkan IMTAQ dan IPTEK sesuai aqidah Islam.
- Mendorong terwujudnya persatuan dan kesatuan umat untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
Tujuan
sumber : https://simas.kemenag.go.id/
- Mendidik pemuda-pemuda Indonesia untuk menjadi keder pembangunan akhlak guna kesejahteraan Republik Indonesia.
- Mendidik pemuda-pemuda Indonesia agar menjadi alat negara yang berjiwa bersih dan suci.
- Mendidik pemuda-pemuda Indonesia agar dapat menjadi missi Islam (muballigh) di belakang hari.
Cita-cita
- Membina dan mengembangkan pendidikan Islam dalam arti yang seluas-luasnya.
- Meningkatkan mutu dan menyebarkan syiar Islam melalui pendidikan, dakwah, bimbingan ibadah, seni budaya, dan sebagainya.
- Membentuk masyarakat yang berilmu, beramal, dan bertaqwa kepada Allah, cinta bangsa dan negara, serta bergerak di bidang sosial untuk izzul Islam wal Muslimin (kemuliaan Islam dan umat)
Pendiri YPI Al Azhar
- Ghozali Sjahlan (Sekretaris Masyumi Jakarta Raya).
- Abdullah Salim (Tokoh Masyumi Jakarta, Pejabat Harian “ABADI”).
- Soedirdjo (Ketua Cabang Muhammadiyah Jakarta).
- Sardjono (Wakil Walikota Jakarta).
- H. Sju’aib Sastradiwirja (Pegawai Kotapraja Jakarta)
- Ganda (Pegawai Jawatan Penerangan Kotapraja Jakarta).
- H. Sulaiman Rasjid (Pegawai Kementrian Agama RI, Penulis “Fiqih Islam”).
- Ja’cob Rasjid (Pegawai Kementrian Agama RI).
- Kartapradja (Kepala Sekolah Rakyat di Jakarta).
- Tan In Hok (Pengusaha Muslim).
- Rais Chamis (Pengusaha Muslim).
- Hasan Arzubie (Pengusaha Muslim).
- Faray Martak (Pengusaha Muslim)
- Hariri Hady (Mahasiswa).
Foto Pendiri YPI Al Azhar
sumber : http://www.al-azhar.or.id/
Tokoh-Tokoh Yang Berjasa
sumber : sumber : http://www.al-azhar.or.id/