Jika kita mendegar tentang kota Madinah, lalu apa yang Ada di dalam pikiran Anda? Ya, Madinah merupakan kota utama yang terletak di Arab Saudi. Madinah adalah kota yang sangat ramai dikunjungi oleh para peziarah kaum muslimin. Madinah sendiri memiliki Masjid Nabawi yang memiliki pahala berlipat ganda dan keutamaan untuk para kaum muslimin. Al-Masjid Al-Nabawi ini merupakan masjid tersuci kedua dalam Islam dan tempat peristirahatan terakhir Nabi Muhammad SAW. Masjid Nabawi ini dibangun oleh Nabi Muhammad SAW. Kemudian, Masjid Nabawi ini diperbarui, diperluas dan dihiasi oleh fitur-fitur yang sangat indah. Bagian yang paling penting dari situs ini adalah kubah Masjid Nabawi yang berwarna hijau di atas tengah masjid, yaitu tempat makam Nabi Muhammad SAW berada. Kubah hijau ini dibangun pertama kali pada tahun 1817 oleh Sultan Qalawun, dan dicat hijau pada tahun 1839. Kubah Masjid Nabawi ini sangat terkenal sebagai Dome Nabi. Dan juga dapat menampung lebih dari dua juta orang pada waktu yang bersamaan. Masjid Nabawi ini memiliki kubah yang berwarna hijau. Tahukah Anda bagaimana sejarah mengenai kubah hijau tersebut? Berikut ada sedikit pembahasan :
Kubah hijau yang berada di atas makam Nabi Muhammad sallallahu’alaihi wa sallam ini dahulu tidak ada hingga abad ketujuh. Ustadz Ali Hafid hafizahullah pun berkata, “Belum pernah ada kubah di atas kamar suci (makam Nabi). Dahulu di atap masjid yang sejajar dengan kamar, terdapat kayu yang memanjang setengah ukuran orang untuk membedakan antara kamar dengan sisa atap masjid lainnya. Kubah Masjid Nabawi ini pertama kali dibangun oleh Sultan Qalawun. Pada zaman dahulu, warna dari Kubah Masjid Nabawi berwarna kayu. Lalu berwarna putih, biru dan hijau. Dan warna hijau itulah yang berlanjut hingga sekarang. Beliau yang pertama kali membuat kubah hijau di atas makam tersebut dan dikerjakan pada tahun 678 H. Kubah masjid ini berbentuk empat persegi panjang dari sisi bawah, sedangkan untuk sisi atas berbentuk delapan persegi yang dilapisi dengan kayu. Kemudian didirikan di atas tiang-tiang yang mengelilingi kamar, dikuatkan dengan papan dari kayu, dan dikuatkan lagi dengan tembaga, selanjutnya ditaruh di atas kayu dengan kayu lain.
Kubah Masjid Nabawi ini mulai diperbarui pada zaman An-Nasir Hasan bin Muhammad Qalawun, kemudian papan kubah yang ada tembaganya mengalami keretakan. Selanjutnya diperbarui dan dikuatkan lagi pada masa Al-Asyraf Sya’ban bin Husain bin Muhammad pada tahun 765 H. Namun terjadi kerusakan lagi, dan diperbaiki kembali pada zaman Sultan Qaytabai pada tahun 881 H. Pernah terjadi musibah ketika rumah dan kubah terbakar pada waktu kebakaran Masjid Nabawi di tahun 886 H. Kemudian pada zaman Sultan Qaytabai di tahun 887 H, kubahnya diperbarui dengan adanya pembuatan pondasi yang kuat di tanah Masjid Nabawi, dibangun dengan kayu hingga puncak ketinggian. Setelah kubah selesai, ternyata bagian atasnya belum kokoh benar. Ketika merasa tidak mungkin lagi dibongkar, Sultan Fayyabi memerintahkan agar bagian atasnya dihancurkan. Selanjutnya diulangi lagi pembangunannya lebih kuat dengan semen putih. Renovasi kubah masjid Nabawi ini selesai dengan kuat dan kokoh di tahun 892 H. Kemudian pada tahun 1253 H Sultan Abdul Hamid Al-Utsmani mengeluarkan perintah agar mengecat kubah dengan warna hijau. Sultan Abdul Hamid lah yang pertama kali mengecat kubah dengan warna hijau. Cat tersebut terus menerus diperbarui setiap kali dibutuhkan hingga saat ini. Oleh karena itu, kubah masjid Nabawi dinamakan kubah hijau setelah kubah ini dicat hijau. Dahulu sebelum dicat hijau, kubah Masjid Nabawi ini sangat terkenal dengan sebutan Kubah Putih, Fayha dan Kubah Biru.
Salah satu bagian dari Masjid Nabawi ini sangat terkenal dengan sebutan Raudlah atau taman surga. Doa-doa yang dipanjatkan dari Raudlah ini diyakini insya Allah akan dikabulkan oleh Allah SWT. Raudlah tersebut terletak di antara mimbar dengan makam (dahulu rumah) Nabi Muhammad saw. Maha Besar Allah. Semoga kita mendapat rezeki dan kesempatan oleh Allah untuk mengunjungi Masjid Nabawi ini dan ingin melihat langsung kubah tersebut, Allahumma Aamiin.