Contents
Masjid Agung menjadi tempat ibadah yang sangat penting bagi umat Islam di setiap wilayah kabupaten dan kota di Indonesia. Meskipun keberadaan masjid sudah cukup banyak, mulai dari tingkat RW, sekolahan, instansi pemerintahan, dan lain-lainnya. Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Agung juga menjadi ikon dari wilayah kabupaten atau kota tertentu. Karena Masjid Agung juga memiliki fungsi sebagai sarana pendidikan, dakwah, dan pengembangan sosial budaya, sehingga arsitektur Masjid Agung juga dibuat indah dan megah sebagai sarana syiar agama Islam.
Indonesia yang merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Sudah wajar terdapat banyak masjid berdiri di hampir seluruh wilayah Indonesia. Penyebutan masjid di Indonesia pun berbeda-beda di setiap wilayah. Ada yang menyebutnya Masjid, Musholla, Surau, dan ada juga yang menyebut Langgar. Penyebutan masjid yang berbeda karena memiliki beberapa fungsi yang berbeda. Namun, tulisan ini akan berbicara tentang Masjid Agung.
Pengertian Masjid Agung
sumber : https://travelingyuk.com/
Pengertian Masjid Agung yang tertuang dalam Keputusan Direktur Jenderal Masyarakat Islam No. DJ.II/802 Tahun 2014, adalah sebuah masjid yang terletak di ibu kota pemerintahan tingkat Kabupaten / Kota dan penetapannya dilakukan oleh Bupati / walikota atas rekomendasi Kantor Kementrian Agama Kabupaten / Kota. Selain pengertian Masjid Agung diatas, ada juga kriteria dan fasilitas yang harus dipenuhi untuk bisa disebut Masjid Agung.
Kriteria Masjid Agung
- Bangunan masjid berada di dekat Alun-alun Kabupaten/Kota.
- Pembangunan dan pengelolaan masjid dibiayai oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dan swadaya masyarakat muslim dalam satu wilayah Kabupaten/Kota.
- Memiliki minimal 1 imam besar, 3 orang imam rawatib, dan 2 orang Muadzin yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota atas rekomendasi Kantor Kementrian Agama Kabupaten/Kota.
- Manajemen masjid ditetapkan oleh Bupati/Walikota atas rekomendasi Kantor Kementrian Agama Kabupaten/Kota.
- Sebagai masjid rujukan dari masjid-masjid yang ada dalam wilayah Kabupaten/Kota.
- Rapat pleno dilakukan minimal 1 kali setahun.
Fasilitas Masjid Agung
- Ruang sholat yang dimiliki mampu menampung minimal 8.000 jamaah lengkap sesuai garis shaf.
- Menyediakan alat sholat wanita (mukenah) bersih minimal 50 unit serta tempat penyimpanannya.
- Memiliki 2 ruang tamu khusus (VIP).
- Memiliki ruang serbaguna (aula) dengan kapasitas 300 tempat duduk.
- Memiliki tempat wudhu terpisah untuk pria dan wanita dan minimal memiliki kran sebanyak 100 kran, toilet minimal 40 unit, dan MCK minimal 130 unit yang terjamin kebersihannya serta mudah dijangkau oleh Jamaah dan Imam.
- Memiliki sound sistem dengan kapasitas 5.000 MW yang telah diakustik dan memiliki ruangan khusus.
3 Contoh Masjid Agung
Masjid Agung Demak
sumber : https://phinemo.com/
Masjid Agung Demak telah berdiri sejak abad ke-15. Masjid ini telah di bangun oleh sultan pertama dari Kesultanan Demak bernama Raden Patah bersama dengan Wali Songo. Masjid ini beralamat di Kampung Kauman, Kelurahan Bintoro, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, tepatnya berada di alun-alun dan pusat keramaian Demak. Lokasi masjid yang strategis membuat dakwah Islam saat itu cepat berkembang. Selain itu Masjid Agung ini memiliki simbol arsitektur tradisional khas Indonesia dan memiliki berbagai makna di tiap bagian arsitekturnya.
Masjid ini sudah menjadi bangunan Cagar Budaya, karena sudah memiliki usia diatas 100 tahun. Meskipun begitu, masjid ini masih aktif digunakan untuk ibadah sholat. Jamaah yang semakin banyak karena masjid ini tidak hanya sebagai tempat ibadah, kawasan masjid ini juga menjadi obyek wisata religi. Keberadaan makam dari pendiri dan tokoh Masjid Agung Demak di kawasan masjid ini menjadi magnet bagi pengunjung lokal dan luar daerah untuk melakukan ziarah kubur. Umumnya, para pengunjung datang bersama rombongan ziarah wali ataupun para pemudik yang menyempatkan mampir saat melewati jalur Pantai Utara. Selain itu ziarah kubur, pengunjung juga bisa melihat-lihat koleksi Museum Masjid Agung Demak yang masih berada di kawasan masjid ini dengan jadwal buka setiap hari Sabtu- Kamis dan jam buka pada pukul 08.00-16.00 WIB.
Masjid Agung ini juga memiliki spot yang menarik untuk pengambilan gambar, salah satu spot menarik adalah situs kolam wudhu. Kolam yang memiliki ukuran 10 x 25 meter ini mempunyai tiga batu dengan ukuran yang berbeda. Batu berwarna hitam yang lebih besar berdiri tegak, sementara dua batu hitam tergeletak bersamaan dengan batu hias lainnya yang ukurannya lebih kecil. Kolam ini dulunya merupakan tempat berwudhu para Wali Songo ketika mereka berkumpul untuk membahas penyebaran Islam di Tanah Jawa.
Masjid Agung Bandung
sumber : https://www.pegipegi.com/
Masjid Agung Bandung menjadi landmark Kota Bandung sekaligus menjadi salah satu bangunan penting di Kota Bandung. Bangunan bersejarah ini sekarang menjadi salah satu obyek wisata religi dengan berbagai macam fasilitas yang ada dalam kawasan Masjid ini. Sebagai Masjid Agung, lokasi masjid ini sangat strategis yaitu berada di alun-alun Kota Bandung. Proses renovasi dan perluasan masjid ini sudah dilakukan beberapa kali semenjak masjid ini berdiri pertama kalinya pada tahun 1812.
Perjalanan waktu umat Islam yang berada di Kota Bandung semakin banyak maka dilakukanlah renovasi dan perluasan masjid supaya dapat menampung jamaah yang semakin banyak. Sehingga bangunan masjid ini memiliki arsitektur tradisional modern diantara ciri-cirinya Masjid dibuat berbentuk segi empat dan beratap tumpang susun tiga. Tempat ibadah tersebut sudah dilengkapi mihrab, pawestren (ruang shalat untuk wanita), bedug, kentongan, dan kolam, serambi atau pendopo depan dan sepasang menara kembar yang menjulang setinggi 81 meter menjadi ciri khas utama masjid. Menurut rencana menara tersebut akan dibuat setinggi 99 meter sesuai jumlah nama-nama Allah dalam Asma’ul Husna. Namun, karena alasan keamanan lalu lintas udara, ketinggian yang diizinkan hanya 81 meter.
Masjid Agung Palembang
sumber : https://www.goodnewsfromindonesia.id/
Masjid Agung Palembang adalah didirikan pada abad ke-18. Masjid ini memiliki kawasan seluas 15.400 meter persegi, di kawasan 19 Ilir. Masjid bergaya tiga arsitektur Indonesia, China dan Eropa merupakan masjid yang sudah memiliki usia lebih di atas dua abad. Masjid ini juga memiliki menara khas dengan ujung menara berbentuk kerucut seperti tumpeng. Tumpeng atau bentuk gunungan dalam kebudayaan nusantara mempunyai makna yang menghubungkan manusia dengan Tuhannya, manusia dengan alamnya, dan manusia dengan sesama manusia.
Masjid ini berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia MA/233/2003 tertanggal 23 Juli 2003, ditetapkan sebagai salah satu masjid nasional. Kemudian pada 2009, berdasarkan UU No 5 tahun 1992 tentang bangunan cagar budaya, serta Surat Peraturan Menteri No PM19/UM.101/MKP/2009, Masjid ini juga menjadi salah satu bangunan cagar budaya yang dilindungi pemerintah.
Masjid ini mempunyai berbagai kegiatan, mulai dari kegiatan rutin yang dilakukan setiap hari hingga kegiatan bulanan dan tahunan. Kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap hari di masjid ini adalah shalat wajib lima waktu dan dakwah masjid, hal ini sejalan dengan tujuan utama pembangunan masjid, yaitu untuk mengingat Allah dan memperkenalkan Islam. Sementara kegiatan rutin yang dilakukan setiap minggu adalah pengajian kitab Kuning yang dipimpin langsung oleh ulama-ulama Kota Palembang. Menariknya, tiap Ramadan tiba, masjid yang berlokasi di Jalan Jenderal Soedirman Palembang ini kerap mengadakan pembacaan Alquran satu juzz satu malam yang dilaksanakan setelah salat tarawih selama satu bulan penuh.