Kota Bekasi yang merupakan salah satu kota terpadat dan cukup sibuk memiliki berbgaia bangunan yang terkenal. Salah satu dari bangunan di kota Bekasi adalah sebuah tempat ibadah bagi umat muslim disana. Masjid tersebut bernama masjid Agung Al-Barkah. Masjid Agung Al-Barkah juga menjadi salah satu masjid tertua diantara beberapa masjid lainnya yang ada di Indonesia. Tepatnya masjid Agung Al-Barkah berada di Jalan Veteran Kawasan Alun-Alun Pusat Pemerintahan Kota Bekasi Jawa Barat. Lokasi masjid ini juga sangat strategis tepat berada di kawasan alun-alun serta bersebrangan dengan Rumah Sakit Daerah Kota Bekasi.
Masjid Agung Al-Barkah juga telah mengalami beberpa kali renovasi. Salah satunya pada tahun 1998 karena pada saat itu masjid tersebut menjadi tuan rumah untuk acara MTQ Jawa Barat. Selanjutnya renovasi kembali dilakukan pada tahun 2002. Kemudian pada tahun 2004 hingga 2008 renovasi total dilakukan secara menghasilkan sebuah bangunan masjid yang megah dan mewah.
Awal mula pembangunan masjid ini pada tahun 1980 oleh H. Abdul Hamid yang merupakan seorang Penghulu Lanraad. Bangunan masjid Agung Al-Barkah berdiri diatas tanah wakaf seluas 3000 meter persegi yang berasal dari Haji Barun. Pada mulanya masjid tersebut dibangun tidak terlihat seperti bangunan masjid yang megah dan mewah seperti saat ini.
Kemudian pada tahun 1967 Bupati Bekasi yang pada saat itu adalah Subandi melakukan rehab terhadap masjid Agung Al-Barkah. Pembangunan pun melibatkan warga Bekasi serta bekerja sama dan bergotong royong. Selanjutnya pada tahun 1985 dilakukan kembali pembangunan oleh Bupati Bekasi yang pada saat itu adalah H. Abdul Fatah. Setelah rampung, masjid Agung Al-Bakah ditetapkan sebagai masjid Agung yang berada di Kota Bekasi.
Karena di tetapkan sebagai masjid Agung, maka tak heran Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi ikut serta dan campur tangan dalam pembangunannya. Pada saat pembangunan di tahun 1985 dana yang dihabiskan adalah sebesar Rp. 225 juta. Lalu dilakukan kembali pembangunan oleh Muh Djamhari pada tahun 1997 yang pada saat itu menjabat sebagai Bupati Kota Bekasi menghabiskan biaya sebesar Rp. 100 juta. Terakhir pembangunan masjid secara besar-besaran dilakukan. Selain itu penataan ulang dari tata ruang alun-alun, jalan serta fasilitas lainnya yang ada semakin membuat kota Bekasi pada saat itu sangat sibuk.
Akhirnya karena telah dilakukan renovasi besar-besaran secara total, kini bangunan masjid Agung Al-Barkah terlihat lebih modern namun tetap memiliki ciri khas dari arsitektur Timur Tengah. Tak hanya difungsikan sebagai tempat beribadah umat muslim, masjid Agung Al-Barkah juga dimanfaatkan sebagai area publik dimana para jamaah dan pengunjung dapat beribadah serta menikmati keindahan pesona taman kota yang berada dekat dengan masjid.
Kemegahan dan kemewahan masjid Agung Al-Barkah terlihat dari arsitektur Timur Tengah yang menawan. Lengkap dengan kubah besarnya berwarna warni yang berdiameter 18 meter serta menara masjid melengkapi keindahan masjid tersebut. Terdapat delapan daun pintu yang terbuat dari kayu jati berasal dari Jepara. Pada bagian tiang-tiang masjid dilapisi menggunakan kayu agar terkesan menciptakan suasana hangat yang terinspirasi dari masjid Agung Demak. Bagian interior masjid pun tak kalah megah karena dihias dengan berbagai ornamen serta kaligrafi yang sangat indah. Lantai masjid ditutupi menggunakan karpet berwarna hijau ditambah dengan lampu hias yang berukuran besar di tengah-tengah ruangan masjid. Pada masjid tersebut juga terdapat kaca mozaik menghias fasad depan masjid Agung Al-Barkah. Itulah sekilas arsitektur yang dimiliki oleh masjid kebanggan warga kota Bekasi.