Lokasi Masjid Agung H. Ahmad Bakrie tepat pada ruas jalan lintas provinsi Sumatera yakni desa Sidomukti, kec. Kisaran Barat, Kab. Asahan. Letaknya berseberangan pada komplek kantor Bupati Asahan serta disebelah Alun Alun Kisaran yang memiliki bangunan pendopo sangat unik.
Desain bangunan masjid Agung Kisaran berbentuk segi empat simetris dan memiliki atap bertingkat dua. Selain itu, pada atap tersebut juga diletakkan sebuah kubah besar sebagai kubah induknya dengan cincin yang diberi warna strip emas. Disekeliling kubah induk juga ada 4 menara yang menjulang tinggi pada ke 4 sudut masjid yang diberi warna emas, sama dengan warna kubahnya. Bukan Cuma ada kubah induk yang ada di atas masjid ini, ada juga kubah pendamping yang berukuran lebih kecil diatas setiap beranda masjid tersebut.
Kubah masjid yang digunakan termasuk kubah panel enamel. Jenis kubah inilah yang sekarang ini sangat populer dikalangan masjid modern. Sehingga banyak yang mengganti kubah konvensionalnya dengan bahan panel enamel untuk bangunan kubah masjidnya. Bahan ini selain memiliki ketahanan yang sangat bagus juga mempunyai ketahanan warna hingga 20 tahun.
Sehingga banyak yang beralih memilih jenis kubah ini untuk bangunan masjidnya. Tersedia banyak warna yang mencolok yang sesuai dengan bangunan masjid yang ada. Namun untuk kubah masjid agung kisaran sendiri memilih warna yang natural seperti bangunan masjidnya. Yakni warna putih bersih dan kuning emas untuk kubah bagian bawahnya. Warna ini sangat elegan dan megah untuk sebuah masjid dengan kesan melayu yang ada didalamnya.
Eksterior masjid ini berwarna putih serta kuning ditambah dengan aksen berwarna hijau lumut di bagiaan kerawang atau yang menutup bukaan serambi majid. Walaupun dibangun dengan mengadopsi konsep bangunan masjid modern, namun bangunan masjid Agung H. Ahmad Bakrie Kisaran juga mempunyai aksen melayu yang kental. Hal ini bisa dilihat dengan tambahan ornament pada bagian atas dinding eksterior masjid berwarna kuning. Maupun cincin penopang kubah induk serta cincin yang melingkari menara masjid berwarna kuning emas ini. Untuk sisi kerawangnya telah didominasi dengan adanya pola geometris dan warna hijau lumut.
Konsep melayu juga terlihat pada tangga masuk masjid dari langgam melayu, dengan tangga yang lebih lebar dan sangat tinggi telah mengesankan bangunan masjid ini sama dengan rumah panggung tradisional melayu. Selain itu, penambahan jendela yang berukuran besar dan lengkungan ataupun ornamen yang ada di atas jendela pun menggunakan warna kuning emas sehingga menghadirkan kesan melayu yang sangat kental.
Bagian interior masjid juga dirancang lebih lega dan minimalis karena hanya ada ornament yang sedikit. Bagian yang banyak hiasannya Cuma di bagian bingkai mihrabnya, terdapat satu lampu gantung besar yang menjuntai ke bawah tepat dibawah kubah besar masjid ini. Ruangan ini juga didominasi dengan warna putih serta ada banyak jendela kecil yang terdapat di atap masjid maupun jendela besar disekeliling masjid. Dengan adanya jendela-jendela tersebut, masjid terlihat sangat terang ketika siang hari. Dengan atap yang tinggi juga mampu menghadirkan kesan masjid yang sangat teduh.
Bangunan masjid Agung kisaran terdiri atas 3 Lantai. Di bagian lantai pertama digunakan sebagai tempat wudhu dan juga kantor untuk para pengurus Masjid ini. Area kamar mandi yang digunakan untuk wudhu pun sangat luas. Selanjutnya pada bagian lantai 2 maupun lantai 3 adalah bangunan utama masjid sebagai tempat beribadah shalat. Di lantai 2 adalah bagian utama masjid yang sangat terasa konsep Melayunya.