Masjid Agung Kolombo atau biasa dikenal dengan “The Colombo Grand Mosque” merupakan bangunan masjid yang didirikan oleh etnis Muslim Melayu di Srilangka yang berasal dari Indonesia. Masjid ini pertama kali dibangun oleh muslim arab yang melakukan perdagangna lintas negara dengan jalur laut.
Sebagian dari pedagang tersebut kemudian menetap di Sri Lanka dan membangun sebuah masjid diwilayah tersebut. Pada masa-masa itu, Sri Lanka masih berebentuk sebah kerajaan yang dipimpin oelh Raja dari Shinnala. Masjid ini juga pernah mengalami kehancuran total pada sat Invasi yang dilakukan oleh pemerintah Perancis untuk memperluas wilayanya.
Pembangunan Masjid Agung Kolombo
Masjid Agung yang berdiri di Kolombo saat ini merupakan wujud dari renovasi yang dilakukan oleh seorang Hlu Balang Kaya / Muhammad Balang Kaya, yang sangat dekat dengan umat muslim di Moor Ceylon. Muhammad Balang kaya merupakan salah seorang arsitektur dan seorang alim ulama pada saat itu.
Kemudian beliau menyadari bahwa Masjid Kolombo sudah tidak dapat menampung jamaah yang membludak, lalu muncullah ide dari beliau untuk memperluas bangunan masjid ini agar daya tampungnya dapat bertambah lebih besar. Seni Rancang Bangunannya dibuat sendiri oelh Muhammad Balang Kaya sebagai hasilnya belajar otodida, tidak heran jika ranangan Masjid Agung Kolombo menjadi sangat sulit dan tidak bisa ditemukan dimanapun di seluruh Ceylon.
Pada saat proses pembangunan masjid tersebut selesai total. Gubernur Inggris di Cheylo datang berkunjung ke bangunan masjid. Lalu dia memberikan pujian dan apresiasi atas apa yang dilakukan Muhammad Balang Kaya kepada masjid tersebut. Padalah sekitar 306 tahun sebelum berdiri sebuah masjid, ada masjid pertama yang sudah dibumihanguskan untuk order.
Ada beberapa bangunan yang dengan sengaja ditambahkan setelah renovasi pertama sukses yaitu, dibangun pula gedung madrasah yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai sarana untuk belajar mengajar. Bangunan sekolah tersebut terkenal dengan nama “Hameedia Boys English School”.
Salah satu yang menjadi ciri khas dari sejarah Masjid Agung Kolombo adalah adanya 1 meriam yang dimiliki oleh bangunan masjid ini. Meriam tersebut sengaja diletakkan didalam bangunan masjdi oleh pengurus masjid pada tahun 1898.meriam ini dulunya digunakan sebagai penanda waktu Imsak dan Berbuka Puasa seperti yang biasa dilakukan di Indonesia sebelum media elektronik dan jam beredar luas di masyarakat.
Meriam yang kini disimpan di Masjid Agung Kolombo adalah hasil subangan dari A.A. Abdul Raheman. Beliau menghadiahkan meriam ini khusus untuk digunakan sebagai penanda datangnya waktu maghrib dan imsyak.
Pada saat pertama kali dibangun, Masjid Agung Kolombo ini ternyata juga dilengkapi dengan komplek areal pemakaman umumt, namun akhirnya di tutup pada tanggal 21 Oktober 1874.
Lalu, ada pula fasilitas Sekolah Islam Al-Madrasatur Hameeda yang bisa digunakan sebagai sarana pendidikan di wilayah tersebut. Hingga kini, sudah banyak sekali alumni dari sekolah tersebut yang kemudian ikut turut andil didalam keberlangsungan masjid ini.
Masjid Agung Kolombo ini sekaligus memberikan sebuah contoh konkrit pada kita bahwa meskipun terhalang dengan tempat yang sangat terpencil, kita tidak boleh menyerah dengan keadaan untuk melanjutkan peribadatan dan pembelajaran.
Jika dihitung dari tahun pendiriannya secara kongris pada tahun 1505, bisa dipilang masjid ini sudah berumur lebih dari 500 tahun. Namun jika kita ukur pembangunannya dari Muhammad Balang Kaya, yaitu pada tahun 1826, hingga saat ini masjid ini sudah berumur lebih dari 180 tahun.