Arsitektur Masjid
Masjid Agung adalah contoh yang sangat baik dari gaya arsitektur Islam konvensional dan juga meminjam banyak dari desain struktural Persia terutama hal-hal seperti kubah besar utama, lengkungan runcing dan pilar pilar membentuk ke lorong-lorong udara terbuka yang berangin. Saat memasuki masjid, para pengunjung dikejutkan oleh kehebatan daun emas dan warna biru jenuh. Gipsum yang diukir dengan tangan menambah tekstur pada masjid, karya ubin bermotif gaya Andalusia yang tak tertandingi mencerahkan ruang dan kaligrafi hias memikat mata pengunjung di sekitar ruangan.
sumber : https://orogoldstores.com
Ruang sholat utama yang terletak di jantung masjid adalah 70 meter (236 kaki) lebar di semua sisi dan memiliki pencahayaan yang disediakan oleh 144 jendela dengan 21 pintu kayu jati. Aula doa utama khusus digunakan oleh penyembah pria dan dapat menampung hingga sepuluh ribu pria. Masjid ini dibangun dengan area sholat terpisah untuk wanita yang lebih kecil dari aula utama dan hanya bisa menampung seribu jamaah wanita. Teras ini juga terbuka untuk umat Islam yang taat, terutama bagi mereka yang menginginkan lingkungan yang damai. Ruangan itu berbentuk persegi karena ibadah selalu menghadap ke arah Mekah; desain persegi memungkinkan bangunan berorientasi seperti itu.
Kubah masjid setinggi 43 meter (141 kaki) dan diameter 26 meter (85 kaki). Empat lampu gantung megah ditangguhkan dari kubahnya yang diatasi dengan sabit tembaga. Perhatian yang cermat diberikan pada perincian Masjid Agung Kuwait, seperti yang terlihat di kubahnya dan dihiasi dengan Asma al-hosna, 99 nama Tuhan, sebagaimana diungkapkan dalam Al-Quran. Pengunjung dapat melihat kata-kata berpadu menjadi pola geometris saat mereka mengelilingi kubah di Masjidil Haram. Ini ditulis dan dirancang oleh Hamid Haddad yang merupakan salah satu kaligrafi ternama di Timur Tengah.
sumber : https://dissolve.com
Masjid ini dapat menampung hingga 10.000 pria di ruang sholat utama dan hingga 1000 wanita di aula terpisah untuk wanita. Masjid ini juga berisi perpustakaan seluas 350 meter persegi (3.800 kaki persegi) dengan buku dan dokumen rujukan Islam.
Masjid ini memiliki sepuluh gerbang yang terbuat dari kayu langka. Kiblat, arah ke mana umat Islam berpaling dalam doa, dihiasi dengan sebuah ayat dari Al-Qur’an yang dicetak dalam kaligrafi Kufi. Warna dan kaligrafinya yang luar biasa dirancang sedemikian rupa untuk memperkuat iman seseorang akan Tuhan. Gaya arsitektur geometris Masjid memiliki kemiripan dengan karakteristik lokal gurun dan Teluk.
sumber : https://qkuwait.com
Kamar Amir yang merupakan batu penjuru Masjidil Haram tentu tidak boleh dilewatkan. Kamar ini mengarah dari aula doa utama dan digunakan dua kali setahun oleh Amir dan tamunya. Kamar telah dirancang dengan cemerlang dengan garis-garis simetris di langit-langit dan dinding. Langit-langit gipsum yang diukir dengan tangan adalah bagian paling luar biasa dari ruang Amir.