Contents
Masjid Agung Sunda Kelapa Jakarta di bangun di atas tanah bekas lapangan Taman Sunda Kelapa. Pada tanggal 21 Desember 1968 dilakukan peletakan batu pertama oleh Arsitek Masjid Sunda Kelapa yaitu Ir. Gustaf Abbas dan diresmikan pada 31 Maret 1971 oleh Gubernur DKI Jakarta yang menjabat pada saat itu yaitu Ali Sadikin. Masjid Agung Sunda Kelapa memiliki arsitektur yang unik, berbeda dengan masjid-masjid pada umumnya, yaitu konsep masjid tanpa kubah. Masjid ini juga menjadi pioner masjid-masjid di Jakarta dalam pengelolaan masjid yaitu memadukan konsep antara aktivitas ibadah, perekonomian dan pendidikan. Konsep pengelolaan masjid yang baik ini menjadi sebuah keistimewaan Masjid Agung Sunda Kelapa meskipun ada keistimewaaan-keistimewaaan lainnya pada masjid ini.
Sanggup Tampung 7.000 Jamaah
sumber : http://www.kubahgrc.com/
Luas area masjid 9.920 meter persegi membuat Masjid Agung Sunda Kelapa memiliki kapasitas 4.424 jamaah. Luas area tersebut selain bangunan masjid juga ada fasilata bangunan lainnya seperti Aula Sakinah, Serambi Jayakarta, gedung Rumah Sehat, dan gedung untuk kesekretariatan. Daya tampung Masjid sekitar 4.000 jamaah hanya memanfaatkan ruang utama sholat dan serambi masjid. Pada setiap sholat Ied, Masjid Agung Sunda Kelapa mampu menampung jamaah sekitar 7.000 jamaah dengan memanfaatkan lapangan yang berada di sisi selatan masjid sebagai tempat jamaah laki-laki. Kemudian jamaah wanita berada di dalam dan di lantai dua masjid, sehingga jamaah sholat Ied bisa mencapai 7.000 jamaah.
Memiliki Rumah Sehat
sumber : https://republika.co.id/
Rumah Sehat Masjid Agung Sunda Kelapa melayanai pasien dari kalangan tidak mampu. Rumah Sehat ini adalah kerjasama antara Dompet Duafa dengan Masjid Agung Sunda Kelapa. Selain itu setiap bulan Ramadhan Masjid Agung Sunda Kelapa memberikan pelayanan periksa kesehatan gratis untuk masyarakat umum. Pelayanan kesehatan mulai dari cek tensi, pemeriksaan dan pemberian obat dilakukan dari pukul 18.30 hingga 22.00 WIB di halaman utama Masjid. Ada seorang dokter umum dan dua perawat yang siap melayani masyarakat. Semua pelayanan kesehatan tersebut gratis, siapapun bisa memanfaatkan kesempatan ini.
Pemeriksaan kesehatan ini tidak sekadarnya, tetapi bagi yang memiliki keluhan berkelanjutan, dokter akan merujuknya ke Rumah Sehat yang berada di belakang Masjid Agung Sunda Kelapa. Dalam sehari dokter bisa melayani 100 hingga 150 pasien dengan berbagai keluhan. Sehingg dalam sebulan bisa mencapai 4000 lebih pasien.
Memiliki Wedding Room
sumber : http://lifeofalstrojo.blogspot.com/
Di kota besar yang paling langka adalah lahan kosong yang luas, seperti lapangan, sawah, kebun. Karena sebagian besar lahan sudah menjadi pemukiman dan jalanpun juga sempit karena terlalu banyak jumlah kendaraan. Permasalahan ini membuat pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa membangun sebuah gedung yang dipakai untuk digunakan keperluan bagi masyarakat banyak., seperti keperluan resepsi pernikahan. Gedung tersebut bernama Aula Sakinah yang berkapasitas hingga 700 orang dengan fasilitas yang nyaman berupa AC, meja, kursi, dll.
Aula Sakinah sebagai tempat resepsi pernikahan sangat cocok sekali, karena akad nikah juga bisa dilakukan di ruang utama Masjid Agung Sunda Kelapa, selain bernilai sakral juga instagramable. Lahan yang sudah penuh dengan pemukiman penduduk, membuat masyarakat membutuhkan fasilitas seperti aula sakinah sebagai tempat hajatan seperti resepsi pernikahan, dan lain-lainnya. Masjid dengan berbagai fasilitas nyaman dan program yang selalu dirasakan jamaah membuat Masjid Agung Sunda Kelapa menjadi salah satu masjid di Jakarta dengan kunjungan terbanyak setiap harinya.
Pengelolaan Sampah yang Baik
sumber : https://jamdigital.co.id/
Sampah di masjid perkotaan harus dikelola dengan baik supaya area masjid tetap asri. Apalagi Masjid Agung Sunda Kelapa yang selalu dikunjungi banyak orang setiap harinya. Puncak kunjungan yang paling banyak ketika di bulan Ramadhan, karena setiap Ramadhan Masjid Agung Sunda Kelapa selalu menyiapkan buka puasa gratis. Setiap hari selalu disediakan sekitar 1.200 nasi kotak sehingga kotak bekas nasi tersebut selalu menjadi sampah bermasalah jika tidak dikelola dengan baik.
Namun, di masjid ini sampah sudah dikelola dengan baik, dengan memilah dan memisahkan antara sampah plastik dan non plastik. Setelah dipisah sampah tersebut diletakkan di tempat sampah di depan masjid, kemudian Dinas Kebersihan tinggal mengambil sampah tadi yang sudah dipisah sehingga pekerjaan menjadi lebih ringan. Pengelolaan sampah yang baik membuat Masjid Agung Sunda Kelapa menjadi bersih dan membuat nyaman bagi jamaah.