Masjid Al-Falah yang terletak di Kota Berlin menjadi satu-satunya masjid yang dibangun dan dikelola oleh Masyarakat Muslim dari Indonesia. Berlin merupakan Ibukota dari Negara Jerman, dan Masjid Al-Falah ini menjadi satu-satunya tempat kegiatan umat muslim di Indonesia lengkap dengan beberapa aktivitas rutinnya.
Ada yang unik dari Masjid Al-Falah ini, yaitu sejarah bangunan yang saat ini difungsikan sebagai masjid adalah sebuah Pub dan Tempat Pijat sebelum direnovasi dan dialihfungsikan sebagai masjid. Meskipun belum memiliki sebuah masjid yang permanen, akan tetapi semangat Masyarakat Muslim Indonesia dalam beribadah tidak pernah surut.
Sejarah Masjid Al-Falah
Pada sekitar tahun 1988, umat muslim yang tergabung dalam Komunitas Muslim Berlin (Berlin Barat pada saat itu) memutuskan untuk menyewa sebuah bangunan untuk dijadikan tempat ibadah dan pusat kegiatan religi mereka. Ternyata yang dapat disewa pada saat itu hanyalah gedung bekas Pub dan Tempat Pijat yang notabene lekat dengan kemaksiatan. Namun karena tidak ada pilihan lainnya, akhirnya bangunan tersebut disewa oleh kaum muslimin Indonesia dan direnovasi serta dialihfungsikan sebagai masjid.
Sebenarnya, rencana untuk memiliki suatu pusat kegiatan dan tempat ibadah yang layak sudah muncul dari tahun 1984, namun baru terealisasi 4 tahun kemudian. Masjid tersebut kemudian diberikan nama “Al-Falah” yang berarti “Kemenangan”. Hal ini menunjukkan bahwa perjuangan selama bertahun-tahun lamanya dapat tercapai meskipun dengan usaha yang keras.
Masjid Al-Falah menjadi salah satu dari 80 Masjid yang berada di Ibukota Jerman. sekaligus menjadi satu-satunya masjid yang dikelola oleh umat muslim dari Indonesia, dengan jamaah yang beragam, mulai dari Jerman, Brunei, Turki, Malaysia, Pakistan, Cina, India, dan beberapa negara arab dan afrika lainnya.
Masjid Al-Falah ini menjadi salah satu faktor penting dalam dakwah, pelayanan, pendidikan, silaturahmi dan ibadah bagi kaum muslimin di sana. Karena tercatat sudah lebih dari 1.200 orang di Berlin sudah menganut agama Islam.
Masjid Al-Falah pada awalnya hanya menyewa sebuah apartemen seluas 90 meter persegi saja, yang terletak di Jln. Melangtongstrasse. Kemudian perkembangan masjid ini terus berlanjut hingga akhir tahun 2006 lalu, dan secara resmi diakui oleh pemerintah setempat sebagai sebuah yayasan dan masjid yang terdaftar di Departemen Kehakiman Republik Federal Jerman.
Nama Organisasinya kemudian dirubah menjadi Indonesisches Weisheits Und Kulturzentrume V atau disingkat menjadi IWKZe.V, yang berarti Pusat Kearifan dan Kebudayaan Indonesia. Lalu pada tahun 2007 lalu, Masjid Al-Falah menempati gedung yang baru di Feldzeugmeisterstrasse dengan luas sekitar 215 meter persegi. Bangunan yang saat ini digunakan adalah bekas Pub / Klub malam dan Panti Pijat yang sarat dengan barbagai kemaksiatan namun dirubah menjadi suatu tempat untuk mencari Ridho dari sang maha kuasa.
Berbagai aktifitas juga turut diadakan di Masjid ini, seperti kegiatan pendidikan Al-Qur’an bagi anak-anak maupun bagi remaja, kemudian pendirikan agama Islam yang dilakukan melalui pengajian rutin harian dan mingguan, serta berabagai kegiatan inti di bulan ramadan.
Beberapa fasilitas juga turut disediakan dimasjid ini seperti perpustakaan islam yang dapat dikunjungi setiap hari oleh jamaah muslim setempat. Apalagi saat ini, Masjid Al-Falah sedang gencar-gencarnya mengenalkan Kearifan dan Budaya asli Indonesia.
Dengan dukungan dari seluruh umat muslim dari berbagai negara, serta dukungan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Jerman, Masjid Al-Falah senantiasa menyediakan seluruh fasilitas dan aktivitas yang bermanfaat bagi penduduk islam yang bertempat di Kota Berlin, Ibukota Jerman.