Contents
Masjid Al Irsyad Bandung merupakan masjid dengan konsep modern, yaitu masjid tanpa kubah yang berbentuk kubus seperti bentuk Kakbah di Mekah Arab Saudi. Masjid ini di bangun pada hari Senin, 7 September 2009 hingga selesai dan diresmikan pada bulan Agustus 2010. Masjid Al Irsyad merupakan bagian dari Al Irsyad Satya Islamic School yaitu sekolah Islamic Internasional yang berafiliasi dengan Madrasah Al Irsyad Al Islamiyah dari Singapura. Masjid yang beralamat di Jl. Parahyangan Km 2.7. Kota Baru Parahyangan, Kec. Padalarang, Kabupaten Bandung Barat Indonesia ini menyabet penghargaan “The Best 5 World Building of The Year 2011 untuk kategori Bangunan Religi, versi Archdaily & Green Leadership Award tahun 2011” dari BCI Asia.
Ide Desain Masjid
sumber : https://simas.kemenag.go.id/
Masjid Al Irsyad berasal dari inspirasi yang datang dari akumulasi pengalaman pribadi sang arsitek Ridwan Kamil. Ide desain masjid ini pertama kali ia dapatkan ketika berada di puncak bukit pada waktu maghrib. Di puncak bukit itu ia menghadap ke arah barat sesuai dengan masjid yang nanti akan dibangunnya. Ternyata, arah kiblat masjid tepat menghadap ke arah gunung dengan pemandangan matahari yang indah saat terbenam. Dari pengalaman inilah salah satu ide dari desain Masjid Al Irsyad. Inspirasi lainnya yang ia dapatkan untuk merancang masjid ini ketika ia melaksanakan Haji dan Umrah di tanah suci Mekah Arab Saudi. Di sana ia tertarik dengan bentuk Kakbah yang sederhana, sehingga ia menerapkan pada desain Masjid Al Irsyad.
Sejarah
sumber : https://sebandung.com/
Masjid Al Irsyad di bangun oleh pengembang Kota Baru Parahyangan, yaitu PT Belaputra Intiland. Desain Masjid Al Irsyad yang merancang adalah orang populer di Jawa Barat yaitu Ridwan Kamil, atau panggilan akrabnya Kang Emil. Dia menjabat Gubernur Jawa Barat saat ini. Sebeleum menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat , dia seorang arsitek handal dengan karya-karyanya yang modern dan futuristik. Masjid Al Irsyad yang dibangun pada tahun 2009 hingga 2010 memiliki luas bangunan 1.696 meter persegi, sedangkan luas selasar masjid seluas 807 meter persegi sehingga Masjid Al Irsyad Bandung mampu menampung 1.500 jamaah. Masjid unik dan modern ini pembangunannya menghabiskan dana sebesar Rp 7 miliar.
Arsitektur
sumber : https://sebandung.com/
Masjid Al Irsyad di bangun dengan konsep modern tanpa kubah, secara struktur bangunan mirip Kakbah di Mekah Arab Saudi. Namun, ornamen yang menghiasi ekterior dan interior masjid bergaya Islam kontemporer. Tampak dari luar garis-garis hitam yang menghiasi semua dinding luar masjid adalah kaligrafi Arab khat kufi lafadz dua kalimat tauhid, ” Laailaha Ilallah Muhammad Rasulullah “, yang artinya Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Dua kalimah tauhid yang melekat pada tiga sisi bangunan yang tersusun dari batu bata merupakan kaligrafi tiga dimensi raksasa. Warna dasar bangunan masjid ini adalah abu-abu dengan penataan batu bata yang memberikan lubang atau celah diantara batu bata solid terlihat mengagumkan.
Lubang-lubang yang ada pada dinding-dinding masjid memiliki fungsi sebagai pencahayaan alami di dalam Masjid Al Irsyad. Selain pencahayaan alami dari lubang-lubang yang ada di dinding masjid. Sang arsitek juga membuat arah kiblat Masjid Al Irsyad menjadi terbuka, sehingga sinar matahari di senja hari akan tampak indah mempesona terlihat dari dalam masjid. Rasa penasaran terus menghantui para pengunjung ingin melihat kedalam Masjid Al Irsyad setelah melihat bangunan masjid dari luar. Pertama memasuki masjid ini, pengunjung akan disambut dengan bentangan karpet merah. Kemudian pengunjung akan melihat lampu-lampu berbentuk kotak persegi di langit-langit Masjid Al Irsyad yang memancarkan cahaya yang membentuk bayangan 99 Asma’ul Husna (Nama-nama Allah SWT), karena lampu ini juga berjumlah sembilan puluh sembilan.
Pengunjung juga akan melihat pemandangan berbeda pada mihrab Masjid Al Irsyad yang tidak sama dengan mihrab pada masjid-masjid pada umumnya. Mihrab masjid ini dibuat seperti lorong berbentuk persegi dan bagian depannya terbuka, sehingga akan tampak pemandangan pegunungan yang sangat indah secara langsung. Mihrab dan mimbar di desain menjorok di atas sebuah kolam dan di tengah mihrab ada sebuah batu bulat yang berukir lafadz Allah SWT. Fungsi batu bulat ini untuk mencegah atau menghalangi orang lewat di depan imam sholat. Lubang-lubang angin pada dinding-dinding masjid menjadi sirkulasi udara, sehingga di dalam masjid terasa sejuk dan adem meskipun dalam cuaca panas tidak menggunakan AC atau kipas angin.
Di luar bangunan Masjid Al Irsyad ada lanskap dan ruang terbuka, ini sengaja di desain membentuk garis-garis melingkar yang mengelilingi bangunan masjid. Lingkaran-lingkaran yang mengelilingi masjid itu terinspirasi dari konsep tawaf yang mengelilingi Kakbah.
Fasilitas
Tempat Wudhu
sumber : https://abdullahhatta.wordpress.com/
Masjid ini memiliki ruang wudhu cukup luas karena tempat wudhu tidak menjadi satu dengan toilet sehingga ruangan menjadi lebih leluasa dan bersih. Jika pengunjung pertama kali datang kesana akan sedikit bingung mencari tempat wudhu di masjid ini meskipun sudah ada petunjuknya.
Refleksi Kaki
sumber : http://www.cemaru.com/
Fasilitas yang unik dan jarang di bangunan masjid adalah fasilitas refleksi kaki. Di masjid ini di sekeliling masjid bagian dalam, diberikan ruang yang sengaja diisi dengan bebetuan-bebatuan putih yang dibiarkan bebas. Fungsinya adalah untuk menambah kebugaran tubuh yaitu dengan melakukan reflesi kaki dengan berjalan – jalan di atas bebatuan – bebatuan putih tersebut. Selain mendapatkan efek refleksi, suara tumbukan antar satu batu dengan yang lain juga menimbulkan efek suara alam yang sangat natural.
Kegiatan
sumber : https://travelingyuk.com/
Setiap masjid pasti memiliki kegiatan-kegiatan keislaman yang bermanfaat bagi banyak jamaah atau orang yang berada di sekitar masjid. Begitu juga Masjid Al Irsyad juga memiliki kegiatan untuk memakmurkan masjid dengan mengadakan berbagai kegiatan yang positif. Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Al Irsyad menyebutkan beberapa kegiatan masjid yang menyemarakkan daiantaranya, ada majelis taklim, sampai pada pengkajian dan pengembangan keilmuan. Keistimewaan kegiatan di masjid ini adalah memiliki pusat kajian ilmu Islam yang menghasilkan banyak karya pustaka di bidang keislaman. Di antara karya yang sudah ada adalah buku tentang doa-doa harian, buku rujukan amalan ibadah, buku tentang mimbar khutbah Jumat yang berisi soal materi-materi khutbah Jumat, dan buku mengenai konsultasi keislaman.
Karya-karya yang telah dihasilkan tadi bisa menjadi rujukan ilmu agama untuk semua masyarakat di Kabupaten Bandung Barat. Agar kegiatan-kegiatan masjid bisa berjalan baik dan dinamis, DKM memberikan syarat untuk jajaran staf di DKM harus minimal lulusan sarjana. Masjid Al Irsyad juga menjalin jaringan ke banyak eleman masyarakat mulai dari pemerintah daerah, Majelis Ulama Kabupaten Bandung Barat, Kementerian Agama Bandung Barat, beberapa ormas Islam di Bandung Barat, dan forum silaturahim guru negeri Bandung Barat. Kegiatan lainnya yang dilakukan di masjid ini adalah pengajian yang dilakukan setiap hari dari pagi hingga malam, sehingga sangat padat sekali karena ada kurang lebih 15 majelis taklim yang mengadakan pengajian di masjid ini.
Dari banyaknya kegiatan, DKM berharap keberadaan masjid dapat menebar kemanfaatan bagi masyarakat muslim di sekitarnya, khususnya warga Kota Baru Parahyangan. Keberadaan masjid ini sebagai pemersatu seluruh elemen muslim yang tetap berpegang teguh pada Al quran dan As-sunnah.
Penghargaan
- Pada tahun 2010, National Frame Building Association memilih Masjid Al-Irsyad sebagai salah satu dari lima besar Building of The Year 2010 kategori religious architecture.
- Konsep bangunannya yang ramah lingkungan pun menjadikan masjid ini meraih penghargaan FuturArc Green Leadership Award 2011 oleh Building Construction Information (BCI) Asia.
Tidak hanya Masjid Al Irsyad saja yang mendapatkan penghargaan, Ridwan Kamil sebagai artsitek juga mendapatkan penghargaan berkat karyanya yang dinilai fenomenal ini.
- Penghargaan tersebut adalah IAI Awards 2018 oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) yang diberikan kepada Ridwal Kamil pada kategori tempat ibadah.
- Tidak dapat dimungkiri, masjid ini adalah satu mahakarya seni bangunan kontemporer yang mendobrak pakem-pakem tradisi bentuk masjid.