Masjid Aslanhane atau bisa disebut dengan Asanhane Camii merupakan salah satu masjid tertua yang masih berdiri kokoh sampai sekarang yang terletak di kota Ankara, Ibukota Turki, tepatnya di Izmir Caddesi Ihlamur Sokak No. 9, Kizilay, Ankara, Turki.
Masjid Aslanhane juga bisa diartikan Masjid Sarang Singa, nama yang terlalu ganas untuk sebuah masjid kan?, sekaligus menjadi masjid tertua didaerah turki karena menurut sejarah yang beredar, masjid ini sudah dibangun sejak tahun 1290 Masehi pada saat kekuasaan Dinasti Seljuk. Masjid ini turut menyimpan sejarah yang panjang dengan keindahan bangunannya yang tak lekang oleh waktu, seperti arsitektur penopang bangunan asli bangsa seljuk yang terbuat dari bahan baku kayu yang masih kokoh sampai saat ini. Masjid yang masih berdiri dengan gagah di Kota Ankara ini berdekatan dengan bangunan Kastil Ankara. Diwilayah berdirinya memiliki ketinggian 947 meter diatas permukaan laut, maka dari itu para pengunjung akan dapat melihat pemandangan kota Ankara dari ketinggian.
Alanhane atau jika dalam bahasa Indonesia-nya berarti “Sarang Singa” bukan semata-mata bangunannya memang dulunya di gunakan untuk sarang hewan buas tersebut. Namun lebih tepatnya bahwa masjid ini dulunya pernah memiliki patung-patung singa yang lumayan banyak di sekeliling bangunan utama masjid, yang kemudian saat ini sudah di kubur dibawah pagar masjid. Selain disebut dengan masjid singa, masjid Alanhane juga memiliki sebutan lainnya yaitu “masjid Lion Den” atau juga disebut dengan “Masjid Ahi Serafettin”, yaitu salah satu tokoh ulama muslim disana yang diyakini pernah memperbaiki masjid ini, apalagi juga diyakini bahwa makam beliau berada di samping masjid tersebut.
Arsitektur yang membangun masjid ini diketahui bernama EbuBekir, dia merancang dengan apik bangunan ini bernuansakan Seljuk asli. Bangunan ini selesai dibangun pada tahun 1290 dengan material bangunan utama berupa batu kali yang diratakan, kemudian pilar-pilar penopang atap hanya dibuat menggunakan bahan dari kayu utuh, ditambah dengan ukiran-ukiran pada bagian batu maupun kayunya.
Masjid Sarang Singa merupakan masjid tertua di turki yang masih berdiri kokoh dan difungsikan hingga saat ini. Konon, dibangun pada saat masa kejayaan Sultan Mesud II dair kerajaan Seljuk Anatolia. Perancang bangunannya adalah EuBekir sedangkan untuk pelaksana pembangunan dipimpin oleh Husametting dan Hasaneddin. Masjid ini kemudian sempat diperbaiki pada tahun 1330 oleh Serafettin karena banyak dari bagian bangunannya yang sudah mulai keropos.
Setelah memasuki usia beberapa abad lamanya, akhirnya masjid ini di renovasi total oleh pemerintah Turki pada tahun 2010 hingga 2013 tanpa merusak keasliannya, karena beberapa tim purbakala dikerahkan untuk renovasi serta restorasi masjid ini tanpa merusak bagian asli masjid. Bahkan Struktur atap yang berbahan kayu pun masih dipertahankan sampai saat ini dan masih berdiri kokoh.
Bangunan masjid ini tergolong simpel yaitu berdeanah segi empat, dengan ukuran 400 meter persegi, di lengkapi dengan satu menara yang berada di sampingnya. Dinding-dinding masjid menggunakan beberapa susun batu koral (kali) berukuran besar, sedangkan struktur atap dan penyangga atap menggunakan bahan baku kayu. Sedikitnya ada 24 tiang besar dari kayu utuh yang masih asli dari tahun 1290 yang masih digunakan di masjid ini. Masjid ini juga dilengkapi dengan 3 pintu dan 12 jendela. Bagian paling unik dari masjid ini terletak pada bagian mihrab nya yang sangat kental dengan bangunan-bangunan bangsa seljuk pada masa itu.