Kairo adalah sebuah kota yang sangat terkenal di dunia. Tak hanya dikenal sebagai ota dengan seribu menara, di ota ini juga merupakan pilihan dari para mahasiswa yang melanjutkan pendidikannya. Bahkan tak sedikit dari mahasiswa Indonesia sengaja memilih Kairo untuk belajar. Kota yang sudah sangat tua ini tak heran memiliki berbagai bangunan masjid yang sangat megah disertai menaranya yang menjulang tinggi. Salah satu masjid yang terkenal karena usianya yang sudah sangat tua dan memiliki sebuah sejarah adalah masjid Amru Bin Ash.
Sesuai dengan nama sang pendiri masjid yaitu Amru Bin Ash masjid ini sangat populer di kota Kairo hingga ke seluruh wilayah Mesir. Amsu Bin Ash sendiri adalah seorang sahabat Rasulullah SAW dan juga seorang panglima perang Islam yang telah melakukan pembebasan dan penakluk Mesir dari kekuasaan Kekaisaran Romawi. Karena telah berjasa untuk Mesir maka Khalifah Umar Bin Khatab memilih dan mengangkat beliau sebagai Gubernur Mesir. Pada saat pemerintahaannya, Amru Bin Ash juga sangat berjasa dalam pembangunan beberapa masjid di mesir. Selain masjid Amru Bin Ash, beliau juga membangun masjid Atiq, masjid Ahli Arrayah serta masjid Tajul Jawami’.
Masjid Amru Bin Ash mulai dibangun pada tahun 641 M dan selesai setahun kemudian. Tak mengherankan masjid tersebut sudah sangat tua. Namun, bangunan masjid yang ada saat ini bukanlah bangunan masjid Amru Ash yang sebenarnya pada awal pembangunan. Meskipun bukan bangunan asli, namun masjid Amru Bin Ash memiliki sejarah yang sangat penting.
Masjid Amru Bin Ash dikenal juga oleh para sejarawan dengan julukan ‘Mahkotanya Masjid’. Disebut demikian konon masjid ini memiliki desain yang sangat menarik. Pada saat proses pembangunan masjid Amru Bin Ash dikatakan bahwa keponakan dari Wali Mesir pada masa kekuasaan Romawi yaitu Al-Muqawqis ikut andil dalam merancang bangunan masjid tersebut. Beliau juga diketahui telah memeluk agama islam.
Pada awalnya Amru Bin Ash beserta pasukannya mendirikan sebuah tenda komando di awasan Fusthath. Pada saat itu juga konon terdapat burung dara liar yang bersarang dan bertelur di tenda beliau. Setelah menaklukanMesir, Amru Bin Ash mendapatkan perintah untuk mendirikan sebuah pusat pemerintahan baru. Lalu Amru Bin Ash memilih tempat dimana beliau mendirikan tendanya yang diberi nama Misri Al-Fustat serta disana juga beliau mendirikan masjid Amru Bin Ash.
Dilihat dari arsitektur masjid Amru Bin Ash, masjid ini seperti halnya dengan berbagaimasjid kuno yang ada di Mesir. Dengan denahnya yang berdenah empat persegi panjang disertai halamannya yang luas namun tidak beratap dengan lantai terbuat dari marmer. Hal yang menarik dari masjid ini adalah terdapat sebuah kubah bertiang delapan yang tepat berada di tengah halam masjid biasanya disediakan air digunakan para jamaah untuk diminum karena air tersebut sangat segar dan dingin.
Bangunan masjid Amru Bin Ash tidak seperti beberapa bangunan masjid Turki Usmani yang terkenal megah dan mewah. Masjid Amru Bin Ash merupakan bangunan besar dengan dindingnya tembok massif dengan atapnya yang datar. Pada bagian jendela masjid dibuat sangat besar dan cukup tinggi. Sekilas jika diperhatikan dari kejauhan, masjid Amru Bin Ash seperti sebuah bangunan benteng karena tembok luar masjid sangat tinggi. Meskipun pada bagian jendelanya tidak dilengkapi dengan daun pintu, tetapi disana terdapat sebuah ukiran kerrawang dengan pola simetris yang sangat menarik.